Riana's POV
Malam ini bukan seperti malam biasanya. Malam ini adalah bagaikan hari terhancur yang pernah aku alami. Aku tak bisa tidur. Meskipun aku telah ditemani oleh kucingku, yang namanya Uffy, seperti kata Fluffy.Nama itu kuberikan karena bulunya sangat lembut. Asal kau tahu saja Uffy itu cukup berat untuk kugendong kemana-mana.
Aku sudah 2 tahun memiliki Uffy ini. Kalau aku ketakutan, dia akan memelukku sehingga aku tak takut lagi. I really love him like my own family, and she loves me too.
Uffy adalah kucing jenis Ragdoll. Ragdoll adalah kucing persilangan dari ras Persia, ras Burmese, dan juga ras Birman. Uffy memiliki warna bulu seperti warna bulu kucing Ragdoll lainnya, yaitu warna putih susu dan dan coklat muda. Rasnya Uffy memiliki ciri tubuh yang besar, pantas saja dia berat sekali.
Dia sangat cantik bagiku. Sama dong seperti pemiliknya, hehehehe..... Aku memiliki Uffy karena hadiah ultang tahunku 2 tahun yang lalu. Pada saat itu Papa dan Mama sedang bahagia-bahagianya karena merayakan ulang tahunku.
Oke, kembali ke ceritanya. Ini bukan cerita tentang kucingku, tapi ini cerita tentang aku.
Aku sekarang hanya bisa memeluk bingkai foto kecil yang isinya adalah foto aku, Mama, dan Papa yang sedang berlibur ke Bali saat aku berumur 6 tahun.
Wajah kami bertiga terlihat bahagia sekali. Tetapi sekarang itu sudah menjadi kenangan indah saja bagiku. Aku memeluk bingkai foto itu dan bersembunyi dibalik selimutku ditemani Uffy yang selalu setia dengaku dan ditemani dengan rasa sedih di hatiku dan tangis di pipiku.
Mama dan Papa. Mereka sekarang sedang bertengkar. Aku takut sekali mendengar teriakan Mama. Suara teriakan Mama berasa mengelilingi kamarku. Seperti memutar mutar di kepalaku. Sehingga aku pusing dibuatnya. Aku tak tahu harus mendapatkan perlindungan dari siapa.
Tiba-tiba ada suara pecahan kaca yang kutebak itu adalah suara pecahan vas atu guci dari arah dapur. Dan Papa pun berteriak ketakutan dan meminta maaf kepada Mama. Walaupun Mama galak, kejam, dan suka memarahiku, tetapi aku tahu dia memarahiku itu karena dia sayang kepadaku.
Aku langsung berlari melihat keadaan Mama. Aku takut mama terluka karena terkena pecahan kaca itu. I still love her even though I was often scolded.
Dengan diikuti Uffy dari belakang, aku keluar dari kamarku dengan mengendap-ngendap agar tak ketahuan oleh Mama dan Papa.
Tiba-tiba, "BRUK!!" aku terpeleset, karena tadi Uffy buang air kecil sembarangan dan mbak lupa membersihkannya. Akupun memarahi Uffy. Aku berusaha untuk menahan sakit di tulang ekor dan kakiku.
Ya tak terlalu sakit sih memang. Tapi aku hanya takut ketahuan oleh Mama dan Papa.
Rumahku hanya memiliki 1 lantai. Tetapi rumah ini sangat luas untuk kami bertiga ditambah 1 asisten rumah tangga untuk membantu mama.
Rumah ini diberikan oleh Kakek ke Mama. Rumah ini memiliki 4 kamar yaitu kamarku, kamar mama papa, kamar asisten rumah tangga, dan satu lagi untuk kamar tamu. Lalu ada 4 kamar mandi di masing-masing kamar itu, dan tentunya ada 1 kamar mandi di luar untuk tamu, ada juga ruang keluarga bercampur dengan ruang karaoke.
Di rumah ini juga ada kolam berenang di samping taman yang ada di belakang. Awalnya aku takut dengar kolam berenang. Karena...
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me?
Teen FictionCatriana Amora, orang yang membenci Most Wanted sekolahannya yaitu Leo. Tapi mengapa saat Leo mengungkapkan perasaan sukanya ke Riana, Riana malahan tidak menolak Leo. Tapi mereka belum pacaran. Hanya sekedar teman. Tetapi rasa benci Riana terhadap...