#3 Kenapa Harus "Dia"?

34 5 0
                                    

Riana's POV
Aku sekarang kelas 11, yaitu SMA kelas 2. Aku bersekolah di SMA Violet. Sesuai dengan namanya, sekolah ini semuanya bernuansa Violet. Mulai dari pintu, lantai, lemari, meja, kursi, lapangan olahraga, seragam, dan masih banyak lagi yang berwarna Violet.

This scool is weird.

Mungkin pemiliknya sangat suka warna Violet, jadi diapun membuat sekolah serba violet. Walaupun violet kesukaan banyak siswa cewek, tetapi banyak juga siswa cowok disini.

Di sekolah ini, aku jadi anggota tim buku kenangan. Buku kenangan ini gunanya adalah seperti Buku Perpisahan gitu. Kalo kakak kelas kami udah pada lulus, dia masih bisa liat adik-adik kelasnya yang cantik. Ataupun sebaliknya, kami bisa melihat kakak-kakak kelas yang ganteng.

Tim buku kenangan itu banyaaakk banget tugasnya. Seperti buat perencanaan bukunya, kumpulin foto dari seluruh kelas, setelah itu disuruh wawancara guru dan murid seluruh sekolah ini, buat cerpen tentang sekolah, buat puisi untuk sekolah, mengumpulkan data ekstrakulikuler dan olehraga di sekolah, dan masih banyak lagi.

Dan di tim buku kenangan ini, aku jadi pewawancara murid sekolah ini dan juga aku akan mengumpulan data tentang olahraga Basket.

Dan yang bikin aku kesel, kenapa dari seluruh murid sekolah ini yang jumlahnya 400-an lebih, aku harus dapetnya "dia". Ergh, sumpah kesel banget.

"Dia" itu most wanted di sekolah ini. Kalo kata temen-temen aku "dia" itu ganteng malahan banget, tinggi, badannya atletis, perutnya six pack, kulitnya putih, bisa nyanyi, pinter, sering ikut olimpiade. Apalagi coba yang kurang untuk dijadiin most wanted.

Tapiii, sifatnya 180° beda banget dengan penampilannya. Kalau satu orang di sekolah ini suka sama "dia". Bahkan kalau "dia" noleh atau natap orang itu, orang itu bisa buat gosip kalo "dia" itu suka sama orang itu. Gila banget ya. Itu mungkin mampu membuat semua orang klepek-klepek, tapi beda dengan aku. Dia itu tetap menyebalkan.

"Dia" itu satu angkatan sama aku. Dan yang bikin aku tambah kesel, aku itu sekelas dengannya.

Tapi untung aku nggak ada sekelompok untuk ngerjain tugas bareng dia. Apa nanti kata kawan-kawan sekelasku. Kalau kami berdua mengobrol. Yang padahal itu hanya sebuah wawancara. Nanti kami dikira pacaran lagi. Ew banget deh.

Kata aku sih, "dia" itu orangnya ngeselin banget. "Dia" itu sering ngediemin orang, sering jahil, nggak mau bertanggung jawab, nggak humoris, orangnya itu super duper cuek.

Kalo temennya jatuh ya udah dia diemin aja bahkan nggak ditolonginnya, "dia" juga suka nyelesaiin seluruh masalah dengan cara berantem. Tapi kalo dengan cewek, palingan dia bully. Dan dia itu juteknya sudah tingkat dewa.

Ngomong-ngomong dia itu mirip patung dewa Yunani, selalu diem tapi ganteng.

Tapi kata orang dengan sifatnya yang seperti itu, "dia" kelihatan ganteng dan cool. Kata anak-anak cewek disini, "dia" itu berhati lembut. Hati lembut dari mana coba. Sahabat-sahabatku saja suka dengannya.

Aku aja sering melihat sahabatku ini menyemangati "dia", saat "dia" sedang bermain basket.

Oath, that's a really embarrassing. I only can be silent there. Come on, stop it, guys.

Di sekolah ini aku memiliki 2 orang sahabat. Aku mulai bertemu mereka saat awal masuk kelas 10. Nama mereka berdua adalah Fiona Tatiana Alisha. Dia lahir tanggal 27 Desember tahun 1999. Zodiaknya adalah Capricon.

Dan yg satu lagi namanya adalah Adelia Kirana Zahra. Dia lahir tanggal 4 September tahun 1999. Zodiaknya adalah Virgo. Jadi secara teknis disini yang paling muda adalah aku. Dan yang terakhir mereka itu dipanggil Fio dan Adel.

Dari cara berpakaiannya "dia" itu rapi, tapi kalau sehabis di main basket, aduh, pasti langsung berantakan semua. Yap, betul, dia anak yang jago basket.

Dia itu lebih tinggi dari aku. Padahal aku saja sudah termasuk tinggi di sekolah ini. Sehingga aku harus mendongak ke atas jika ingin melihat mukanya. Ih, tapi untuk apa juga aku melihatnya. Dia juga menjadi ketua dan kapten tim basket di sekolah ini.

Dan karena "dia" itu adalah ketua tim basket jadi aku juga harus meminta segala data yang berhubungan dengan basket ke "dia".

"Dia" itu namanya adalah Leonard Nathan Roberto. Dia biasanya dipanggil Leo. Seperti merek makanan ringan itu ya. Tapi aku lebih senang dengan nama Nathan. Lebih bagus kalau menurutku. Tapi nanti dia marah kalau aku panggil Nathan.

Ternyata namanya menyatakan sifatnya. Leonard itukan artinya semacam singa. Singa itu kan galak, kejam, mengerikan, dan ditakuti oleh semua orang sama kayak pemilik namanya tuh. Kenapa harus Leo, hanya kata itu yang aku pikirkan dari tadi. Aku juga baru ingat bahwa aku bersekolah di SMP yang sama dengan Leo.

Aku ada bukti kalo Leo itu nggak mau bertanggung jawab. Waktu istarahat pertama beberapa bulan yang lalu. Aku lewat di koridor dengan membawa banyak buku. Dan di koridor itu yang sedang banyak-banyaknya orang.

Entah mengapa orang menjadi suka berkumpul di koridor. Mungkin Tuhan telah menakdirkan aku akan ditabraknya. Mungkin 10, 15, ataupun 20 buku yang ku bawa.

Karena koridor sedang ramai, jadi tak sengaja dia menabrakku. Aku terkejut tertabrak oleh seorang cowok yang tinggi sekali. Jatuhlah buku-buku itu tepat di atas kakiku. Aku pun meraung-raung kesakitan.
Dia hanya meminta maaf dengan muka tak bersalah, lalu dia pergi begitu saja tidak menolongku. Ergh, kesel bingitzz.

Cobaan hidup apalagi ini, Ya Tuhan.
————————————————–—–——
Wokeh sampe sini dulu ya💞
Di episode 4 nanti nyeriatin ttg Leo
Dan ternyata Leo itu ....... nanti deh rahasia
Sabtu nanti baca lagi ya!
Have a nice day! Love y'all💕

Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang