#9 Pengakuan

13 3 3
                                    

Ya ampun!! Setelah 3 minggu Nana nggak publish cerita, akhirnya Nana publish cerita juga!! Yeeeyy!!
Happy Reading ya 💕💕
•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•

Pretend - Tinashe (feat. A$AP Rocky)

Author's POV
"Orangnya adalah...." ucap Riana sambil melirik-lirik sekelilingnya. Ia berpikir, siapa yang akan dijadikannya orang yang disukainya itu.

Kalau ia memilih Tristan, mungkin Tristan akan besar kepala dan tambah bergelayutan lagi dengannya dan menganggapnya pacar. Aneh aja sih, kalau pacaran dengan orang indigo. Nanti malah kita yang digangguin hantunya. Kalau ia memilih Leo, mungkin saja Leo menganggap bahwa Riana telah menerimanya menjadi pacar. Tapi mungkin Leo lebih bisa diandalkan dan diajak untuk bersekongkol daripada Tristan.

"Siapa ya? Kok aku lupa namanya?" ucap Riana lagi.

"Eh, Na buruan dong. Penyakit kepo gue kumat nih" rengek Adel.

"Ok sabar-sabar. Kalo nggak sabar nanti pantatnya lebar lho...." ceramah Riana mulai keluar dari mulut bijaknya.

"Iya-iya. Aduuh buruan dong, nggak usah pake ceramaaah Nana Teguh!!" teriak Adel sambil menaruh tangannya di bahu Riana dan menguncang-guncangkan badan Riana.

"Okeee. Bismillahirahmanirahim. Huuuhh, orangnya adalah yang nama belakangnya Roberto" ujar Riana secepat kilat dengan memejamkan matanya.

'Loh, kok diem? Harusnya kan Adel teriak-teriak nggak jelas, secara dia yang punya mulut paling gede. Dan harusnya Tristan shock kalo aku ternyata nolak dia. Dan juga harusnya Leo teriak kesenengan' komentar Riana dalam hati dengan tetap memejamkan matanya.

Secara dia awalnya benci pake banget ke Leo, dan tiba-tiba sekarang suka sama Leo. Bisa turun drastis derajat Riana sebagai pembenci Leo nomor 1.

Perlahan tapi pasti Riana mencoba membuka matanya. Dan betapa terkejutnya Riana karena didepan matanya ada Leo yang menutup mulutnya, dibelakangnya ada Tristan yang menutup telinganya, dan di paling belakang ada Adel yang menutup matanya. Dan ketiganya menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

Persis seperti emoji/emoticon monyet yang menutup mata, telinga, dan juga mulutnya. Bedanya mereka semua bukanlah monyet, melainkan perpaduan antara manusia, monyet, setan, dan juga malaikat.

Kadang mereka seperti manusia normal; kadang mereka memasang tampang bodoh dan jelek seperti monyet (maapin author ya, nyet); kadang mereka seperti setan yang selalu mengganggu dan melakukan hal yang dapat memalukan orang yang diganggunya itu; kadang juga mereka selalu memberi nasihat yang 100% bener, bersikap baik seperti memberi jawaban saat ulangan, atau juga menyalahkan dirinya saat kita akan dihukum oleh guru padahal itu adalah kesalahan kita seperti malaikat.

"Eh kalian ngapain kayak gitu? Kalian jadi kayak emot monyet itu loh, lucu deh" ucap Riana sambil mencubit pipi ketiganya.

"Eh, jangan cubit-cubit pipi gue ya! Eh Nana, lo serius Na? Gue nggak percaya banget Na. Ternyata lo sukanya ama berondong jagung, eh salah maksud gue berondong aja" tangan Adel beralih memegang bahu Riana, lalu menguncang badan Riana "Sadar Na, sadar, kakaknya yg suka ama elo, tapi elo malahan suka sama adeknya. Gue takjub Na. Sejak kapan ya lo suka sama yang lebih muda dari lo"

"Eh kalian tuh ngomongan apa dan siapa sih gue bingung deh, plis. Pake kata-kata berondong pula. Memangnya siapa berondong tersebut yang anda sebutkan tadi nona Adel yang cantik jelita alias cacar bintik-bintik jerawat lima juta?" tanya Riana.

Adel mulai berpindah posisi duduk menjadi di sebelah kanan Riana. Leo duduk bersila didepannya. Dan Tristan di sebelah kirinya. Dan mereka duduk mepet banget dengan Riana. Apalagi Leo, udah deket banget dengan Riana, cuma 12 cm, coba deh itu pake penggaris.

Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang