Eunha termenung dikamarnya, kembali dirinya menangis lagi untuk kesekian kalinya. Pertemuannya hari ini dengan Jungkook harus merasakan kepedihan yang mendalam. Jungkook sama sekali tak mengingat Eunha.
Yuju masuk kedalam kamar Eunha lalu ikut duduk diranjang Eunha.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Yuju.
"Aku baik-baik saja. Aku bahkan merasa senang melihat Jungkook baik-baik saja." Jawabnya.
"Eunha..."
"Sebaiknya kita tidur saja. Besok kan kita harus bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan dan latihan? Jangan khawatirkan aku." Pinta Eunha sambil tersenyum.
•••
Sementara itu diasrama BTS, semua personel sedang berkumpul diruang tengah. Disana mereka sedang asyik menonton televisi. Jungkook juga terlihat terdiam.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Taehyung.
"Tidak..., tidak ada. Aku pergi ke kamar dulu,ya." Kata Jungkook yang langsung menuju kamarnya.
Jungkook menutup pintu kamarnya rapat-rapat. Ia kemudian terbaring diranjangnya yang empuk. Matanya terpejam, mencoba tidur, tapi tak bisa sama sekali. Dirinya teringat sesuatu yang sepertinya hilang dari dirinya. Sesuatu yang begitu penting, tapi sama sekali tidak teringat.
Tidak..., tidak apa-apa. Iya. Dia kekasihku. Dia sedang pergi dan aku menunggunya pulang. Tiba-tiba Jungkook teringat kata-kata Eunha tadi siang.
"Seperti itukah orang yang benar-benar mencintai seseorang? Sampai menangis seperti itu." Gumamnya.
"Seandainya saja ada orang yang menungguku seperti gadis tadi. Ah, pasti aku tidak akan membuatnya menungguku."
•••
Sudah sebulan lebih sejak Jungkook melupan Eunha. Matahari sudah menampakkan sinarnya, Eunha dan Yuju membangunkan semua personel untuk sarapan dan segera menuju ruang latihan.
Sesampainya mereka di tempat latihan mereka segara masuk ruang vocal untuk terus melatih kemampuan vocal mereka. Dua vocal, Yuju dan Eunha kini mulai berlatih mengahapal lagu yang akan mereka duetkan dialbum perdananya nanti, selesai berlatih vocal dilanjutkan dengan latihan dance.
Rupanya sudah masuk jam makan siang. Sowon mengajak semuanya untuk makan siang bersama, tapi sepertinya Eunha merindukan kedai ramyun didekat stasiun. Untuk itu Eunha menuju kedai itu sendirian, dia berjanji akan kembali.
Sampai juga Eunha di kedai itu, dirinya kemudian memesan semangkuk ramyun pedas.
"Dua. Kami pesan dua, dua ramyun super pedas yang dicampuri kimchi." Kata seseorang.
"A...apa?" Kata Eunha terkejut saat melihat sosok Jungkook berada disebelahnya.
"Ayo duduk. Aku yang traktir." Ujar Jungkook.
Eunha tampak tidak percaya melihat Jungkook berada dikedai ramyun itu. Sambil menunggu pesanan datang keduannya memilih duduk. Entah mengapa Jungkook memilih meja dimana dulu pertama kalinya menyantap ramyun bersama. Eunha sedikit terdiam.
"Meja di sini sepertinya nyaman." Komentar Jungkook.
"Ba...bagaimana kau bisa berada dikedai ini?" Tanya Eunha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shooting Star;eunkook
أدب الهواةSebuah mimpi Eunha berubah menjadi takdir yang mempertemukan-nya dengan Jungkook. cerita sudah selesai dan diprivate, silakan follow sebelum membaca. #437 on Gfriend 11/05/2018 #375 on Gfriend 30/05/2018 #271 on GFriend 07/06/2018 #319 on GFriend 3...