Waktu istirahat telah tiba.Eva membalik badannya ke arah Zidan dan Arneta.
"Emm, hai kenalin nama gue Eva Yuliana Putri. Kalian berdua siapa ?" Eva memperkenalkan diri ke Zidan dan Arneta sambil mengulurkan tangannya.
"Oh, hai juga. Kenalin gue Arneta Ramadana. Panggil aja gue Arneta." Tangan Arneta membalas uluran tangan Eva.
"Kalau lo?" Ucap Eva ke arah Zidan.
"Eh, Ta gue ke kantin dulu ya. Lo gak ke kantin." Pamit Zidan ke Arneta dan mengabaikan Eva yang sedang memanyunkan bibirnya.
"Gue nanti aja." Kata Arneta kemudian Zidan keluar dengan Rezky, Akram, dan juga Anjas.
"Va, maafin Zidan ya, dia mah memang begitu kalau sama orang baru, dia kelewat cuek orangnya." Kata Arneta kepada Eva.
"Gakpapa kok. Oh namanya Zidan." Jawab Eva.
***
Sepulang sekolah. Zidan dan Arneta sudah berada di parkiran.
"Dan, lo kok gitu amat sih sama Eva?" Tanya Arneta yg sudah di depan Zidan.
"Kek gitu? Maksudnya ?" Tanya Zidan balik ke Arneta.
"Aelah, lo ditanya malah nanya balik." Jawab Arneta sambil memukul pelan lengan Zidan.
"Emang kenapa ?" Tanya Zidan lagi.
"Nyebelin amat sih lo jadi orang." Kata Arneta kesal.
"Sudahlah. Lo mau pulang ? Mau bareng gak." Tanya Zidan.
"Gak gue pulang bareng Anisa. Guekan mau ditraktir es krim sama dia. Karena dia sudah jadian sama Agung. Bye gue mau datangin Anisa dulu." Jawab Arneta langsung ngacir ingin mendatangi Anisa. Sementara Zidan hanya geleng- geleng kepala mendapati teman seduduk seperti itu.
***
Zidan memasuki halaman rumah yang besar dan mewah dengan mobilnya. Lalu ia masuk ke dalam rumah yang dilihatnya ada Bi Ijah yang sedang mengepel.
"Den. Mau makan dulu den?" Tanya bi Ijah.
"Gak deh bi." Jawab Zidan yang langsung memasuki kamarnya yang berada di lantai 2.
Zidan yang sedang bosan di rumah, berniat mengajak teman- temannya ngumpul ke tempat tongkrongan mereka.
Zidan.Ak : woyy.
Anjas.g : kenapa, kangen ya sama gue ?"
RezkyRus_ : idih. Jijik lo njas. Zidankan kangennya sama gue.
Akram_ : sama z lo ky-_
Zidan.Ak : ngumpul yok.
Akram_ : ayok. Gue bosen nih di rumah.
Anjas.g : ayok. Gue juga pengen liat2 ciwi. Secara gue yang paling ganteng gitu.
RezkyRus_ : najis-_
Zidan.Ak : najis-_ (2)
Akram_ : najis-_ (3)
Setelah menghubungi teman- temannya, Zidanpun langsung bersiap- siap. Ia menggunakan baju kaos putih polo yang membalut badannya, celana jeans hitam yang membalut kaki jenjangnya dan juga menggunakan sepatu nike hitam putih. Terlihat sangat keren.
***
Sesampainya di cafe motion. Zidan sudah melihat ketiga sahabatnya duduk di pojok ruangan cafe ini yang sudah menjadi tempat andalan mereka berempat jika ke cafe ini.
"Hai bro." Kata Zidan menyadarkan ketiga sahabatnya yang sibuk bercerita- cerita.
Anjaspun menoleh ke asal suara. "Siapa ya?" Tanya Anjas bercanda.
"Gila lo." Ucap Zidan sambil duduk di samping Akram.
"Eh, cantik ya anak baru di kelas kita. Siapa tuh namanya?" Tanya Reski.
"E.. ek... eka kalau gak salah." Jawab Anjas asal.
"Main ganti nama orang aja lo. Namanya itu Ema." Jawab Akram yang kepalanya langsung ditoyor oleh Zidan.
"Asal lo. Namanya itu Eva." Jawab Zidan benar.
"Oh iya Eva. Cantikkan." Ucap Rezky. Akram dan Anjas mengangguk antusias. Sementara Zidan menjawab "gak tuh biasa aja."
"Eh Zidan. Lo jangan kek gitu je Eva bisa- bisa lo lagi yang ngejar- ngejar dia." Kata Akram.
"Sorry ya. Gue gak suka sama sama orang yang kek begitu." Bela Zidan terhadap dirinya sendiri.
"Oh gitu. Kita lihat aja nanti ya. Kalau lo sampai suka sama itu anak. Lo harus nurutin kita bertiga apa aja yang kita- kita mau." Ucap Rezky yang membuat Zidan membualatkan matanya.
"Gak. Gak mau gue itu sama aja taruhan bego. Gue gak mau jadiin anak orang sebagai taruhan. Dosa." Kata Zidan.
"Bilang aja lo takut. Kalau lo nanti pasti bakal suka sama Eva ya kan." Ucap Rezky lagi. Zidanpun mulai muak.
"Sudah ah. Kalau taunya nongkrong bakal bahas kek beginian mending tadi gue gak ngajakin." Kata Zidan sambil berdiri dari duduknya.
Zidanpun langsung melajukan motor ninja merahnya membelah jalan ibukota. 'Apaan sih kok malah bahas si Eva sih. Males banget dah.' Batin Zidan.
***
Aku harap kalian suka dengan part ini. Kalian kasih vote aja aku suda senang. Apalagi kalo kalian kasih komen. Makasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Boy
Teen FictionCowok dingin yang sebenarnya sangatlah dekat tapi tak tersentuh.