Sudah sebulan Eva bersekolah di sekolah yang di tempati oleh Zidan. Zidan tidak terasa risih bila Eva mendekati, walau ia masih bersikap dingin pada Eva.
Sekarang sudah sore Zidan ingin jalan sore di sekitar komplek. Tapi sebelumnya dia mau ngajak Arneta, diambil hpnya yang tergeletak di tempat tidur.
Saat ia membuka kunci hpnya ada 2 notification.
EvaYp_ : Dan, jalan sore yok.
EvaYp_ : kok nda dibalas sih. Nda mau ya ndapapa gue sendiri aja.
Zidan.ak : ok. Kebetulan gue jug mau jalan sore di sekitar komplek kok.
EvaYp_ : sip. Ketemuan di mana ?
Zidan.ak : di taman dpn aja.
Zidanpun langsung bersiap. Btw, rumah Eva cuma bersebelah komplek dengan Zidan.
***
Sekarang Zidan sudah sampai ditempat ia janjian dengan Eva, tetapi yang ditunggui belum datang juga.
5 menit
10 menit
"lama banget" ucap Zidan dan melirik Eva yang sedang ngos- ngosan.
"Sorry" kata Eva masih dengan nada ngos- ngosan.
"Darimana kok ngos- ngosan?" Tanya Zidan tanpa menatap Eva.
"Di kejar anjing" jawab Eva.
Jauh dari perkiraan Eva. Ternyata pernyataannya sama sekali membawa respon bagi Zidan yang membuat Zidan tertawa kencang sehingga Zidan menjadi tontonan banyak orang.
Eva menatap Zidan dengan tatapan heran "ini beneran lo Dan."
Tetapi Zidan mengabaikan Eva dan sudah berhenti tertawa.
"Sering- sering aja lo ketawa begitu Dan. Gue suka liatnya." Ucap Eva yang membuat Zidan salah tingkah.
"Ayok jalan." Ajak Zidan.
"Yok, ke mana ?" Tanya Eva.
"Keliling komplek aja dulu, sambil lari- lari kecil." Jawab Zidan.
"Ayok" Eva menarik tangan Zidan.
Setelah memutari luasnya komplek perumahan ini, Eva sangat cape ia berhenti sebentar, sementara Zidan masih berlari kecil sehingga berjarak 3 meter dari Eva. Zidan yang baru sadar kalau tidak ada Eva di sampingnya menengok ke belakang ternyata Eva masih jauh, iapun menuju Eva.
"Lo kenapa ,cape ?" Tanya Zidan yang sudah di depan Eva sambil menundukkan karena Eva di depannya sedang setengah membukuk memegang lututnya dengan nafas yang ngos- ngosan.
Eva mendongak menatap Zidan, 'omg, Zidan lo keren banget kalo lo begini. Coba kalo lo perhatian sama gue tiap hari. Tambah suka deh gue sama lo.'
"Va ?" Panggil Zidan pelan sambil melambaikan tangannya ke depan wajah Eva.
"E.. iya Dan cape banget sumpah." Ucap Eva sambil mengangkat jari tengah dan telunjuk membentuk huruf V.
Zidan yang merasa kalau sebentar lagi sudah dekat dengan rumahnya, mempunyai ide.
"Gimana kalo lo tunggu di sini, gue ambil motor dulu di rumah gue." Kata Zidan langsung berlari tanpa menunggu jawaban Eva.
Eva menatap Zidan tak percaya ' Zidan, lo peduli banget sih'.
5 menit
"Ayo naik!" Perintah Zidan yang ada di atas motor. Evapun mengangguk.
Hanya ada suara kendaraan. Tak ada yang memulai pembicaraan diantara mereka berdua.
"Em, Dan lo kok baik sih sama gue?" Tanya Eva memecahkan suasana.
"Kan kita harus saling tolong menolong." Eva hanya mengangguk walau dia tau kalau Zidan tidak dapat melihat anggukannya.
***
Sampai di rumah Eva.
"Mampir dulu Dan" tawar Eva.
"Gak gue langsung pulang aja".
"Nanti lo ada rencana gak Dan?" Tanya Eva yang sudah turun dari motor milik Zidan. Zidan menjawab dengan gelengan.
"Mau gak temanin gue ke toko buku depan sekolah?" Tanya Eva lagi.
"Boleh, jam 7 ya." Jawab Zidan, Eva menjawab dengan anggukan dan senyum manisnya. Lalu Zidan melajukan motornya.
***
Eva sudah siap dengan jeans putihnya, baju panjang berbahan kaos warna hitam, sepatu abu- abunya dan tas bentuk diamond miliknya.
Tak lama Eva menunggu Zidan di depan teras rumahnya, datanglah Zidan dengan kaos adidas putih, jeans hitam, dan sepatu adidasnya.
Kali ini Zidan menggunakan mobil. Ia turun dari mobil dan membukakan pintu mobilnya untuk Eva.
Di mobil mereka berdua mengobrol- ngobrol. Entah kenapa hari ini Zidan tidak bersikap dingin pada Eva.
Sampai di toko buku, Zidan melakukan hal yang sama yaitu membukakan pintu untuk Eva. Evapun turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam toko buku yang diikuti Zidan di belakangnya.
Zidan melihat Eva yang mengambil sebanyak 5 macam buku novel yang sudah dibawanya ke kasir.
Dimobil.
"Itu buku lo semua yang baca ?" Tanya Zidan memecahkan keheningan yang terjadi.
"Iya, kenapa?" Eva tanya balik.
"Gakpapa. Heran aja lo baca buku segitu yang tulisan semua." Kata Zidan geleng- geleng kepala.
"Namanya juga hobi Dan."
Hening.
***
Belum selesai, oke jangan lupa vommentnya ya. Makasi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Boy
Roman pour AdolescentsCowok dingin yang sebenarnya sangatlah dekat tapi tak tersentuh.