Kriuk... kriuk..."Suara perut siapa tuh. Lo ya ?" Tanya Zidan pada Eva, sedangkan Eva mengangguk malu.
Zidanpun memberhentikan mobilnya di parkiran rumah makan.
"Ngapain ?" Tanya Eva sambil menahan tangan Zidan yang ingin membuka pintu hendak keluar.
"Mau numpang buang air." Jawab Zidan asal.
"Kira mau makan", ucap Eva berbisik tetapi masih bisa didengar oleh Zidan. Zidanpun keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Eva.
"Ayo, kata laper", kata Zidan.
"E.. em... iya" Evapun langsung turun.
***
"Mba!" Panggil Zidan pada pelayan perempuan yang berseragam. Yang dipanggilpun langsung menghampiri Zidan.
"Ini menunya mas" ucap mba pelayan itu sambil memberikan buku menu.
Zidan membolak- balikkan halaman buku menu tersebut.
"Mba, nasi goreng seafoodnya 1 sama green tea 1, lo pesan apa ?" Tanya Zidan pada Eva.
"nasi goreng seafood sama lemon tea aja" jawab Eva.
"Saya ulang, nasi goreng seafoodnya 2, lemon tea 1, green tea 1, ada tambahan lagi ?" Tanya Mba pelayan, yang dijawab gelengan oleh Zidan.
Tak lama makanan mereka sudah datang dan dengan cepat keduanya melahap makanan masing- masing.
***
Setelah makan Zidan mengantarkan Eva sampai depan rumah.
"Thanks" ucap Eva
"For?"
"Today"
Zidan hanya membalas dengan senyuman kecil.
"Lo mau mampir dulu gak?" Tanya Eva
"Gak usah, sudah malam. Gue pulang dulu." Eva menjawab dengan anggukan kecil dan senyum manisnya. Zidan langsung menyalakan motornya dan berlalu dari hadapan Eva.
'Ternyata lo baik juga' batin Eva dan memasuki halaman rumahnya.
***
Zidan sebelum pulang mampir dulu ke rumah Arneta.
Tok... tok... tok...
"Eh den Zidan. Nyari mba Arneta ya? Tunggu ya den saya panggilin. Silahkan masuk dulu den" ucap bi Irah, bi Irah sudah sangat kenal dengan Zidan karena Zidan juga sering main ke rumah Arneta.
"Iya bi".
Tak lama Zidan duduk di sofa berwarna merah maroon yang empuk, datanglah Arneta yang duduk di samping Zidan sambil membawa cemilan di toples.
"Apaan, tumben amat lo ke sini malam- malam". Kata Arneta sambil mengambil remote dan menyalakan televisi.
"Mau cerita"
"Lo mau cerita sama gue. Omg baru ini lo punya inisiatif buat cerita sama gue, biasa juga lo kalau gak gue paksa gak cer-" ucap Arneta dipotong oleh Zidan.
"Kalau lonya cerita terus, gue kapan ceritanya geblek."
"Oyaya. Bentar dulu", "bi Inah tolong buatin minum ya. Makasi bi Inah yang cantik kaya Syahrini walau masih jauh". Ucap Arneta yang membuat Zidan tidak bisa menahan tawanya.
Zidan menghentikan tawanya dan mulai bercerita.
"Tadi sore gu-" kalimat Zidan tergantung karena bi Inah datang membawa 2 gelas sirup jeruk.
"Lanjut, lanjut cepet" ucap Arneta tidak sabaran.
"Tadi sore gue mau ngajak lo jalan sore"
"Kenapa lo gak ngajak gue padahal gue lagi bosan di rumah."
"Jangan potong dulu dong" ucap Zidan kesal.
"Oke, sorry lanjut" kata Eva sambil menunjukkan cengirannya.
"Nah pas gue mau ngechat lo ada 2 notif di hp gue, gue buka ternyata Eva ngajakin gue jalan sore nah kebetulan banget. Trus gue jalan sore sama dia pas dekat rumah gue dia kecapean ya gue suruh dia tunggu disitu gue ambil motor." Zidan ambil nafas.
"Terus gue antar dia pulang, dia ngomong sama gue minta temanin ke toko buku depan sekolah, gue antar dia lalu di mobil keknya dia lapar banget soalnya perutnya bunyi, terus gue bawa makan deh." Kata Zidan.
"Lo keknya sedang berbunga- bunga ya. Tumben banget loh lo cerita panjang x lebar x tinggi begini" kata Arneta sambil menatap Zidan.
"Biarkan sekali- sekali bolehlah" ucap Zidan sambil mengganti- ganti tayangan di tv Arneta.
Setelah berlama- lama ngobrol dengan Arneta dilihatnya jam tangannya 21:21.
"Ta, gue pulang dulu ya, sudah malam."
"Oke, akhirnya nyadar daritadi gue sudah ngantuk banget." Ucap Arneta sambil menguap.
"Ih lebar amat nguap lo." Ucap Zidan pura- pura jijik.
"Biarkan pulang deh sana." Kata Arneta sambil mendorong Zidan keluar pintu.
"Oke, good night" ucap Zidan.
"Good night too" kata Arneta sambil menutup pintu rumahnya. Zidan hanya menggeleng- gelengkan kepala melihat tingkahnya.
***
Sorry ya ngalor banget. Jangan lupa ya tekan bintang. Kalo sempat juga komennya. Makasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Boy
Teen FictionCowok dingin yang sebenarnya sangatlah dekat tapi tak tersentuh.