Zidan memang sudah terbiasa pergi ke sekolah sangat pagi. Zidan memutuskan langsung ke kantin untuk sarapan."Zidan" panggil seseorang iapun langsung menoleh ke asal suara. Dan menemukan seorang anak perempuan berambut panjang hitam dan agak pirang berwarna merah.
"Zidan. Kasih tau gue dong makanan mana yang paling enak di kantin ini." Ucap Eva, ya seorang tadi adalah Eva yang sudah duduk di sebelah Zidan. 'Sok akrab' batin Zidan.
"Enak semua" jawab Zidan lalu meninggalkan kantin.
"Wih, songong banget sih tuh orang. Ditanyain malah pergi. Dasar coldest boy." Gerutu Eva dan mengikuti Zidan.
"Zidan" panggil Eva.
"Hmm" jawab Zidan.
"Lo dekat banget sama Arneta." Kata Eva.
"Hmm" jawab Zidan.
"Lo kenal banget ya sama dia." Kata Eva.
"Hmm" jawab Zidan.
"Lo mah dari tadi hm hm aja." Kesal Eva.
Zidan memberhetikan jalannya dan menatap Eva, sambil berkata "Terus ?".
"Lo kenapa sih dingin banget sama gue?" Tanya Eva.
"Karena gue gak kenal lo." Jawab Zidan sambil berjalan lagi meninggalkan Eva. Tetapi Eva masih mengikutinya.
"Ya sudah sekarang kita kenalan. Kenalin nama gue Eva Yuliana Putri. Panggil gue Eva." Ucap Eva yang sudah berdiri di depan Zidan sambil mengulurkan tangannya.
"Permisi" kata Zidan yang mendorong pelan Eva. Ia tidak menanggapi Eva.
"DASAR COLDEST BOY" teriak Eva yang sudah menjadikan Eva sebagai pusat perhatian karena saat ini sudah sangat ramai. Eva yang merasa diperhatikan langsung berjalan menunduk menuju kelas.
***
Sesampainya Zidan di kelas ia sudah menemukan Arneta yang duduk di bangkunya sambil memainkan hpnya."Ar, Eva tuh kenapa sih? Gue rasa ayan deh tuh orang. Ngejar gue mulu, gue sih tau kalau gue emang ganteng. Tapi gue risih sama dia." Celoteh Zidan yang sudah duduk di bangkunya samping Arneta.
"Lah lo datang- datang nyeloteh mulu lo ke ibu- ibu arisan. Kenapa sih ribet dah. Si Eva tuh ya cuman pengen beteman aja sama lo. Lonya aja yang gak mau beteman sama dia, apa susahnya sih Dan. Diakan cuman pengen beteman sama lo. Gue tau kok kalau lo itu belom bisa move on dari Nesha. Gue tau. Tapi jangan kek gini dong ke Eva. Siapa tahu Eva bisa gantiin Nesha di hati lo." Ucap Arneta asal dan tak kalah panjang dari Zidan. Tapi mendengar nama Nesha Zidan langsung teringat Nesha.
"Woh, lo kagak bernapas tuh. Ngomong panjang amat." Ledek Zidan sambil memperhatikan Arneta.
"Apaan sih lo. Garing amat." Kata Arneta yang kembali fokus kepada hpnya. Tak lama datang Eva.
"Hai, Arneta. Hai, Zidan" salam Eva.
"We sudah datang." Ucap Arneta antusias sementara Zidan hanya diam dan sibuk dengan hpnya.
Arneta melihat Zidan yang tak menanggapi Eva, langsung menyenggol kasar lengan Zidan hingga ia terkejut sampai hpny hampir jatuh.
"Apaan sih." kata Zidan dengan tatapan tajamnya ke arah Arneta.
"Lagian lo di sapa gak nyaut." Ucap Arneta sambil menunjuk- nunjuk Zidan.
"Oh" kata Zidan dan ia sempat melihat Eva yang sedang menatapnya. Ia langsung kembali sibuk kepada hpnya.
***
Semoga suka ya dengan part ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Boy
Teen FictionCowok dingin yang sebenarnya sangatlah dekat tapi tak tersentuh.