Harry's POV
Kriiingg
Bel masuk pelajaran pertama telah berbunyi. Hari ini aku sekelas dengan Louis di mata pelajaran pertama.
Setelah duduk di samping Louis. Pun Mr. Hoodings masuk ke dalam kelas dan di ikuti oleh seorang wanita di belakang nya. Siapa dia? Banyak yang bertanya-tanya siapa dia. Aku dengan Louis sih masa bodo.
Tunggu. Itu bukan nya perempuan yang melihati ku dengan Louis waktu kami sedang berkencan?
"Eh Lou, itu tu bukan nya perempuan yang ngeliatin kita kencan kemarin?" Tanya ku kepada Louis untuk memastikan.
"Iya deh kayak nya har." Jawab Louis.
"Nah, anak-anak ini perkenalkan anak baru di sekolah kita. Dan dia mendapat kan mata pelajaran sejarah di jam pertama. Dia ini di pindahkan oleh orang tua nya dari sekolah nya yang lama. Nah, kamu bisa perkenalkan diri mu sekarang. Ayo." Ucap Mr. Hoodings dan itu membuat kelas hening.
"Ya hai teman-teman. Perkenalkan namaku Lindsey Hudson. Aku adalah murid pindahan dari Hiddenville High School. Sekian itu saja. Terima kasih." Ucap si Lindsey. Tunggu sebentar. Kenapa dia pindah? Sekolah ku nama nya adalah Hudson High School. Nah kalau dia pindah kesini karena orang tua nya trus kenapa dia dulu sekolah di sekolah lain? Persetan. Bukan urusanku.
"Oke. Terima kasih ya L. Kamu sekarang boleh duduk. Hem, ha di samping Liam ya. Itu tuh yang disana ya." Ucap pak Hods sambil nunjuk ke Liam berada.
"Terima kasih Sir." Balas nya lalu duduk disamping Liam.
Lindsey POV
Astaga ada apa dengan orang tua ku ini?!
Masa aku harus pindah ke sekolah milik mereka. Aku sudah nyaman di sekolah lama ku.
Tapi tak apalah. Yang penting aku bisa ketemu dengan si keriting itu lagi.
Aku menyukai nya sejak aku pergi menyendiri di restoran itu untuk menenangkan pikiran dan hati ku yang kacau. Aku waktu itu tak pernah melepaskan pandangan ku dari nya. Tetapi aku merasa heran dengan nya waktu itu sampai sekarang. Sebenarnya dia dengan teman nya itu ngapain sih? Kok selalu bersama. Bukan sahabat. Tapi kayak relationship gitu. Apa dia Gay?
But, Thanks a lot Mom Dad. I can see him everyday.
***
Sekarang aku berada sendirian di pojok kantin sambil memakan makanan ku. Aku belum mempunyai teman disini untuk diajak berbicara.
"Hai. Kau Lindsey kan? Apakah orang tua mu yang memiliki sekolah ini?" Ucap seorang perempuan setelah duduk di sebelah ku. Waw. Akhirnya aku dapat teman ngobrol.
"Eh hai. Iya." Jawab ku gugup.
"Ga usah gugup gitu. Perkenalkan aku Rebecca Sandberg. Aku tadi di jam pelajaran pertama sama dengan mu." Balas nya ramah.
"Heheh. Oh ya? Aku tidak melihat mu tadi." Kata ku mencoba seramah mungkin.
"Iya. Eh kamu ngeliatin siapa? Harry?" Tanya nya ikut ngeliatin apa yang aku lihat. Crap. Mampus.
"Harry? Siapa dia?" Tanya ku bingung.
"Itu loh yang rambut nya keriting kriwil kriwil. Hahahah." Jawab nya.
"Ooh. Eh. Diam ya tolong. Jangan bilang ke siapa-siapa ya. Please." Ucap ku takut ketahuan. Lagipun kan aku baru mengenal nya. Bisa jadi dia pembocor.
"Hahah. Tenang santai aja. Aku juga sebenarnya suka sama kekasih nya si harry. Itu si Louis. Yang duduk di samping kanan nya harry." Kata nya. Apa? Kekasih? Gay? Astaga. Ternyata benar.
"Wat? Gay?" Tanya ku tak percaya.
"Iya. Sebenarnya mereka itu populer dan banyak yang suka kepada harry dan louis. Tetapi karena mereka berdua Gay ga ada yang berani dekat dengan mereka. Dan sepertinya aku percaya kepada mu. Karena kau suka dengan harry. Aku ingin kita kerja sama. Apa kau mau?" Tanya nya.
"Untuk apa?" tanya ku.
"Huh. Untuk membuat mereka normal. Dan kita bersahabat sekarang, oke?" Balas nya.
"Oke. Sahabat." Ucap ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed → Larry Stylinson
Short StoryThey are a Gay But someday Come a girl Who can change them ©alana mei, 2016