Ali POV
"Halo li, lo dimana sih?" suara yeni dari dalam telefon.
"Gue lagi otw nih, bentar lagi nyampe ko." balas gue pada yeni.
"Oke, buruan yah, tapi ga usah ngebut ngebut juga lo, hati-hati." tambah yeni.
"Oke..oke." kata gue mengakhiri telfon.Lampu merah...ah sial, sejenak gue ngelamun. Kenapa gue jadi keinget bocah itu yah. Gue malah nawarin dia jadi pembantu lagi, gimana kalo dia pencuri atau maling. Ya ampun pikiran gue jadi negatif gini sih.
Ga mungkin ah, keliatan dari muka nya juga dia kayanya bukan maling, lagian dia mohon mohon sama gue pengen tinggal di rumah itu, tapi btw ga papa lah kan ga ada pembantu ini, biarin aja dia jadi pembantu gue.
Eh lampu ijo, gue langsung tancap gas. Berapa menit gue nyampe juga di studio, hari ini gue emang mau off air."Lo lama banget siiiih, ayo cepet ganti kostum lo, tuh di ruang kostum udah ada ussy yang siapain kostumnya, buruan !!" kata yeni nyuruh gue buru-buru.
Gue langsung lari ke ruang kostum, pas gue lari, eh gue nabrak orang.
"Aaaw." kata cewek itu kayaknya kesakitan deh, tapi bentar bentar suara nya ko udah kaya ga asing lagi yah, pas gue ulurin tangan buat nolongin itu cewek. "Voke!!" kata gue kaget, Sambil nologing voke bangun. Suara itu emang ga aneh lagi karena cewek yang gue tabrak itu adalah Voke.Ya voke adalah sahabat gue dari kecil, tapi voke udah mau hampir satu tahun tinggal di New york, karena pekerjaan ayahnya itu yang selalu berpindah pindah. "Hey aliii, apa lo ga bisa pelan jalannya." kata voke, gue langsung peluk voke karena ya gue kangen sama voke, dia adalah sahabat gue, dia udah kaya keluarga gue sendiri. "Vok lo kapan kesini??terus kenapa lo bisa ada di sini?" kata gue penasaran masih dalam keadaan memeluk voke.
"Hhhhmmm, lo bisa lepasin gue dulu ga." kata voke masih berada di pelukan ali."Oh iya...iya hhhee" gue cengengesan sambil melepaskan pelukan gue dari voke.
"Oke gue bakalan jawab pertanyaan lo nanti, tapi sekarang lo kan harus nyanyi, lo kan harus ganti baju lo dulu." kata voke sambil nunjuk baju yang masih gue pake."Oh ya ampuuuun." kata gue sambil nepuk jidat sendiri karena lupa.
"Oke gue ganti baju dulu, dan nyanyi dulu oke, tapi lo nanti harus jelasin semuanya sama gue oke." kata gue sambil memegang kedua pundak voke.
"Iya iya." jawab pvoke.
Gue langsung ninggalin voke dan mengganti kostum gue, setelah gue selesai ganti kostum, gue langsung naik panggung dan bersenandung di atas sana.Author POV
"Ya allah apa nasib aku kaya gini, dan harus seperti ini" kata prilly di dalam hati sedang berdoa setelah selesai sholat.
"Jika memang ini adalah sebuah cobaan, aku akan menjalaninya dengan ikhlas ya allah." kata prilly lagi dari dalam hatinya.Setelah selesai berdoa prilly melipat kembali mukena yang ia pakai. Dan memasukan nya pada lemari pakaian nya. Sekarang prilly tidak tinggal di kamarnya yang dulu, tetapi tinggal di kamar bekas pembantunya sendiri.
Memang kamarnya yang sekarang aga kecil tetapi nyaman untuk di tempati tidak seperti kamarnya yang dulu, kamarnya yang dulu sekarang telah di pakai sebagai kamarya ali.
"Kring...kring..." suara hp prilly berbunyi, ternyata ada telefon dari selena. Prilly tidak mengangkatnya. Dan mendiamkan hp nya di atas kasur. Prilly memilih pergi dari kamarnya menuju dapur untuk memakan sesuatu, karena perutnya mulai keroncongan. Ketika membuka lemari es. "Waaaaah, lumayan juga banyak makanan hhhhmmm, gue bawa satu makanan gapapa kali yah." kata prilly sambil membawa sebuah roti, dan langsung melahapnya.Di sisi lain ali sudah selesai menyanyi dan turun dari panggung .
"Baguuus..bagus li suara lo makin keren aja." kata voke sedikit mengagetkan ali, dan memuji ali.
"Eh iya dong, siapa dulu Aliando Syarief." kata ali sambil menepuk dadanya menandakan bangga pada dirinya sendiri."Oh ya kalo kita makan-makan sambil cerita cerita, gimana?" tawar ali pada voke.
"Hhhhmmm oke, dimana tapi?" jawab voke sambil bertanya pada ali.
"Di tempat dulu kita suka makan-makan lah, dimana lagi, masa lo lupa." jawab ali.
"Ya udah ayo." ajak voke.Di perjalanan, di dalam mobil ali, voke melamun sejenak.
"Woy." ali mengagetkan voke
"Iiih lo bisa ga sih ga ngagetin gue kaya gitu, bisa jantungan gue. Wuuu." timpal voke pada ali.
"Lagian lo ngelamun ga jelas, lagi mikirin apaan sih, mikirin utang yah jhhaaa." kata ali menggoda voke."Iiih lo mah, ga pernah berubah nya dari dulu huh." balas voke.
"Eh udah nyampe yah." kata voke celangak celinguk keluar melihat lewat jendela mobil ali, karena mobil ali udah berhenti.
"Iya udah nyampe, ayo nona putri silahkan keluar." kata ali menggoda lagi voke, dan menyuruh voke keluar mobil.Di dalam cafe voke dan ali sedang bercakap cakap soal pengalaman pribadi nya. Ali merasa aman karena tidak ada yang meminta foto padanya, dikarenakan cafe tersebut sedang sepi, paling-paling yang meminta foto pada ali adalah pegawai cafe tersebut .
"Hhhhmm li apa manager lo ga cariin lo." kata voke setelah meminum minumannya itu.
"Lo tenang aja, tadi gue udah kabarin yeni ko, kalo gue mau jalan sama lo." jawab ali.
"Hhhhmmm ini udah malem deh, kita pulang aja yu li." ajak voke.
"Iya udah ayo." timpal ali."Rumah lo masih yang dulu kan?" ali bertanya pada voke di dalam mobil.
"Ya masih yang dulu lah, lo sendiri?? masih tinggal di apartemen itu?" tanya voke.
"Enggak enggak , gue udah beli rumah sekarang hhhee." jawab ali sambil cengengesan.
"Cieee lah...kapan lo beli rumah?? Waw keren lo, udah pake beli rumah segala macem." timpal voke.
"Iya lah ...masa seorang Singer terkenal kaya gue ga bisa beli rumah gedong sih hhhaa." kata ali sambil ketawa bangga."Oke deh hhhaa gue percaya, tapi lo harus tunjukin rumah baru lo itu sama gue oke." kata voke ingin tau.
"Oke siap lah, nah udah nyampe nih." kata ali dan menghentikan mobilnya tepat di depan rumah voke.
"Oke makasih ya li lo udah anterin gue, terus udah mau makan makan sama gue hhheee seneng deh gue." kata voke kesenangan."Iya, ga usah lebay ah lo, udah sana balik, masuk kamar, cuci muka, gosok gigi ,mimi cucu..." belum selesai ali ngomong eh di timpal sama voke.
"Heeey aliii lo pikir gue ini baby apa huuuh." voke cemberut."Ucucucucu ga usah manyun kaya gitu emes..deh emees." kata ali cedel seperti anak kecil sambil nyubit pipi voke.
"Iiiih ali huuih, udah lah gue turun, daaah." kata voke turun dari mobil ali dan melambaikan tangan pada ali sebelum masuk kedalam rumahnya.
"Byeee" kata ali sambil menjalankan mobilnya pergi dari hadapan rumah voke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full House New Version (APRIL)
Romance"Rumah itu punya gue!" "Gak bisa rumah itu udah gue beli" "Gak mau pokoknya punya gue!" ""Gimana kalo rumahnya punya kita ?" "Caranya?" "Nikah" Percintaan yang berawal dari sebuah rumah.