Di saat ali sedang sedih, voke menelpon lalu ali mengangkatnya di depan arbani.
"Halo aliii." dari sebrang sana terdengar suara voke.
"Iya." jawab ali."Hhhmm lo bisa ke rumah sakit ga. Soalnya gue mau ngomong sesuatu. Penting. Bisa yah?" paksa voke secara tidak langsung.
"Iya gue kesana." jawab ali dan memasukan handphone nya ke dalam jaketnya."Voke kan yang nelepon?" tanya bani.
"Iya. Gue harus ke rumah sakit." kata ali. Tetapi arbani menahannya."Lo mau ke rumah sakit. Li gue ga ngerti sama pemikiran lo sumpah, istri lo pergi dan lo ga mau nyari dia gitu, lo ga mau membereskan masalah lo gitu, ya meskipun emang gue ga tau apa masalah kalian, karena prilly dia semalam kesini pun ga jelasin apa-apa sama gue li. Dan dia terlihat sedih. Sekarang lo memilih mau nemuin voke li." arbani terlihat kecewa kepada ali.
"Ban gue bisa jelasin semuanya, tapi gue harus ke rumah sakit dulu yah." kata ali dan akan pergi ke rumah sakit tetapi arbani mencegahnya lagi.
"Ga..ga bisa lo harus jelasin sekarang sama gue li. Lagian lo tuh cinta ga sih sebenernya sama prilly sama istri lo itu? Li gue kasih kesempetan sama lo yah, kalo emang lo cinta sama prilly lo perjuangin cinta lo, mau prilly pergi ke ujung dunia pun kalau lo cinta sama dia lo harus kejar dia dan cari dia, tapi kalo lo cuma mau mempermainkan hati prilly, dan lo ga cinta sama prilly, gue yang akan bahagiain dia li." jelas bani panjang lebar.
Mendengar perkataan arbani ali tercengang dan jadi bingung harus bagaimana.
"Gini aja ban, gue bakalan jelasin semuanya ya, asal lo sekarang ikut gue ke rumah sakit yah, please." kata ali memohon.
"Oke gue bakalan denger penjelasan lo li." ucap bani dan mengikuti ali untuk ke rumah sakit.Di sisi lain sekarang prilly, sedang ada di bandara dan menunggu pemanggilan penerbangan.
Prilly flashback ketika ia pertama kali bertemu dengan ali di bandara soekarno-hatta itu.Di dalam mobil ali menceritakan hubungannya dengan voke kalau ali dan voke mereka harus saling menjaga, karena itulah janji ali kepada ayahnya dan ayah voke, karena ali selalu menetapi janjinya apa lagi kepada orang tua.
Sekarang ali sudah berada di rumah sakit dan ali masuk ke dalan ruangan voke. Voke kaget karena ali datang bersama arbani. Ya arbani yang pernah masuk di dalam kehidupannya dan didalam hati voke.
"Li kenapa lo kesini sama orang ini?" sindir voke.
"Dia juga kan temen gue." jawab ali.
"Gue mau bicara berdua aja sama lo li." sindir voke lagi kepada arbani.Lalu tanpa disuruh keluar arbani pun keluar dengan sendirinya, dan arbani berniat untuk menguping pembicaraan ali dan voke takutnya voke bicara yang tidak-tidak tentang prilly.
"Li kenapa lo ajak orang itu sih. Kan jadi males ngomongnya." voke ngambek.
"Jangan ngambek dong vok." bujuk ali.
"Ya udah demi lo gue ga bakalan ngambek. Oh ya gue nyuruh lo kesini mau ngasih tau kalo besok gue udah bisa pulang yee." voke terlihat senang.
"Bagus deh." ali terlihat lesu dan seperti sedih.
"Lo kenapa sih, lo ga seneng yah gue pulang heh?" ucap voke."Enggak ga gitu ko, malah gue seneng banget vok lo bisa balik dan sehat, gue cuma lagi ada masalah sama prilly vok." jelas ali.
"Masalah apa? Lo cerita dong sama gue." bujuk voke."Ini waktu yang tepat buat gue nyatain perasaan gue kepada ali." batin voke.
Tiba-tiba voke memeluk ali. Mengintip ali dan voke arbani makin greget.
"Wah keterlakuan nih si voke." ucap bani greget dan kembali mendengarkan pembicaraan mereka."Li lo harus denger mungkin prilly memang bukan milik lo, dan bukan yang terbaik buat lo. Seharusnya lo sadar li ada yang lebih menyanyagi lo." ucap voke masih dengan keadaan memeluk ali.
Mendengar perkataan voke ali tidak mengerti.
"Ma..maksud lo apaan nih vok. Lo bilang ada yang lebih menyayangi gue. Si..siapa?" tanya ali penasaran."Gue." celetuk voke.
"Lo..lo maksudnya?" tanya ali lagi semakin bingung.
"Li lo ga sadar apa. Kita temenan dari kecil. Mungkin aja tuhan menjodohkan kita untuk selalu bersama li. Dan sebenernya gue mencintai lo dari dulu li." jelas voke.Ali yang mendengar perkataan voke langsung tercengang. Dan melepaskan pelukan voke.
"Eng..enggak enggak lo ngomong apaan sih vok. Voke dengerin gue yah. Gue udah nganggep lo kaya adik gue sendiri, dan udah kaya anggota keluarga gue sendiri vok. Ga bukannya apa-apa tapi..." ali tidak melanjutkan kata-katanya lalu pergi dari ruangan voke begitu saja, bahkan meninggalkan arbani."Voke lo udah keterlaluan." celetuk arbani masuk ke dalam ruangan voke.
"Lo dikasih hati minta jantung yah. Lo bener-bener keterlaluan vok. Asal lo tau yah vok hubungan ali dan prilly retak itu gara-gara lo. Dan lo polos bilang kalo lo suka sama ali." arbani mengeleng gelengkan kepalanya."Maksudnya ali dan prilly bakalan cerai?" tanya voke serius.
"Iya. Lo puas kan? Asal lo tau juga yah vok, ali ngurus lo di sini di rumah sakit ini karena lo udah seperti keluarganya. Lo ga denger tadi ali bilang dia anggap lo udah kaya anggota keluarganya sendiri. Jadi dia ngerawat lo, jengukin lo kesini itu karena lo udah kaya sodara kandungnya vok. Gue tau lo ga suka sama gue karena masa lalu kita. Tapi gue berhak dan wajib ngomong kaya gini ke lo karena ali dan prilly adalah sahabat gue, dan mungkin lo ga tau apa itu arti sahabat, jika lo ngerti apa itu arti sahabat maka jika sahabatnya sedih lo harus ngerasain sedih atas apa yang menimpanya, dan jika dia senang maka kita harus ikut bahagia. Itulah yang namanya sahabat vok." kata arbani panjang kali lebar dan meninggalkan voke begitu saja seletah berbicara panjang."Apa? ali dan prilly bakalan cerai gara-gara gue. Ya tuhaaaan apa yang udah gue lakuin." voke merasa menyesal.
******************
Ali sekarang tengah termenung di kamarnya.
"Haus gue. Prillyyyyy." panggil ali. Ali tidak sadar bahwa prilly tidak ada rumahnya lagi"Pril.." ali tidak melanjutkan memanggil prilly karena ia sadar bahwa prilly tidak ada di rumahnya lagi.
Lalu ali membuka galeri di dalam handphone nya, ali menyimpan beberapa foto prilly yang sedang bergaya konyol.
Ali tersenyum-senyum melihat foto itu."Pril dimana pun lo berada, tuhan akan mempersatukan kita gue yakin karena gue...gue juga cinta sama lo pril..gue cinta sama lo." ali mencium foto yang sedang ia lihat di handphone nya itu.
****************
Hai guys hhmm ali sama prilly bakalan bersatu ga yah.. Mau tau kelanjutannya kan. Eiit vote and comment ya;-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Full House New Version (APRIL)
Romance"Rumah itu punya gue!" "Gak bisa rumah itu udah gue beli" "Gak mau pokoknya punya gue!" ""Gimana kalo rumahnya punya kita ?" "Caranya?" "Nikah" Percintaan yang berawal dari sebuah rumah.