Chapter 12

3.1K 146 0
                                    

Prilly POV

Ko jam segini si Mr.Ali belum pulang juga yah, gue kan udah ngantuk banget. "Huuuuaah." gue nguap.
Kalo gue tidur duluan siapa yang buka pintu untuknya, bisa kena marah gue.

Author POV

Suara ketukan pintu, dan suara bel rumah bak istana itu terdengar, prilly berlari untuk membuka pintu.
"Lama benget sih lo buka pintu aja anak kecil." seru ali pada prilly, sambil masuk ke dalam rumah.
"Apa lo bilang, anak kecil, lo udah bilang anak kecil berapa kali ke gue yah." kata prilly kesal.

"Kenapa emangnya? Lo ga suka di panggil anak kecil hah? Lo mau laporin gue ke KOMNAS HAM iya heh. Silahkan nona saya tidak takut, lagian, coba lo liat penampilan lo selalu memakai overoll, kaya anak kecil saja hhhaa." ali cengengesan.

Prilly benar benar ingin marah pada ali, tapi prilly tau diri, sekarang ini ali adalah majikannya.
"Wooy kenapa lo bengong heh, kenapa ga jawab omongan gue heh." Kata ali membuyarkan lamunan prilly.

"Gue ga bengong ko, gue cuma ga suka di panggil anak kecil aja, karena umur gue ini udah mau beranjak 22 tahun tau, dan jangan panggil gue anak kecil karena gue punya nama.
Nama gue prilly, lo bisa panggil gue prilly, bukan anak kecil, dan jangan pernah liat gue dari segi penampilan yah, karena overoll ini pakaian kesukaan gue asal lo tau aja." kata prilly panjang lebar.

Memang selama prilly bertemu dengan ali, ali tidak tau nama prilly.
"Oh jadi nama lo prilly, oke..oke bibi prilly apa lo udah masak buat gue?" tanya ali dengan sebutan bibi prilly kepada prilly.

Prilly yang di sebut sebut bibi oleh ali matanya langsung melotot. Tetapi prilly tidak membalas ali. "Saya sudah memasak aden, dan makanan nyah sudah terhidang di meja makan, silahkan DI NIKMATI." kata prilly sambil menekankan kata DI NIKMATI.

"Oke gue bakalan makan makanan lo."
Ali sekarang sudah berada di meja makan, sebenarnya ali sudah makan tadi dengan voke tapi ali penasaran dengan masakan prilly itu. Ali memakan makanan yang prilly masak, lalu mata ali langsung melotot setelah memakan makanan yang prilly masak, entah enak atau tidak masakan itu.

"Hhhhmmm" suara ali seperti menikmati masakan itu.
"Gimana apa masakannya enak." kata prilly gugup.
"Lumayan..lumayan..ternyata cewek kaya lo bisa masak juga yah." kata ali sambil menambah makanannya.
"Ya iyalah Prilly Latuconsina gitu loh." kata prilly membanggakan dirinya.
"So loh." kata ali meledek.
"Hhhhmm maaf Mr.Ali apa gue boleh istirahat? Soalnya dari tadi pagi gue ga henti henti kerja, jadi ijinin gue buat istirahat yah. Please...please." kata prilly memohon.

"Ya udah sana mending lo istirahat, eiiit tunggu tunggu besok gue bakalan ada di rumah seharian, jadi gue mau awasin lo kerja, apa lo kerjanya bener atau enggak." kata ali memastikan.

"Lo seharian bakalan di rumah? Lagi ga ada job emang hhhaaa." prilly malah cengengesan kepada ali.
"Heh diem lo, berani lo ledekin gue heh!" kata ali seperti kesal.
"Iya..iya boss BESAR sorry...sorry. Ya udah gue pamit ke kamar." kata prilly pamit sambil menekankan kata BESAR.

Pagi-pagi sekali sekitar jam empat subuh prilly sudah bangun, setelah selesai sholat prilly berniat untuk tidur kembali, tetapi prilly ingat bahwa seharian ini ali bakalan ada di rumah, jadi prilly memilih untuk membereskan rumah pagi-pagi sekali, agar jika ali bangun keadaan rumah sudah terlihat bersih.

"Oke prilly semangat..go..go..go.." kata prilly pada dirinya sendiri, dan mulai mengelap kaca rumah, di lanjutkan menyapu lantai, dan mengepel.
Dulu ketika rumah itu masih milik prilly, prilly memang jarang membersihkan rumahnya dengan tangannya sendiri melainkan oleh tangan pembantu. Tetapi sekarang prilly malah sering membersihkan rumah itu, malah hampir setiap hari membereskannya.

Dua jam kemudian prilly selesai membereskan rumah nya itu.
Dan matahari sekarang sudah mulai muncul menandakan pagi akan datang.
"Huh...hah..huh..." desah prilly kecapean setelah selesai membereskan rumah besar itu.
"Mendingan sekarang gue istirahat dulu..huh...ca..pe banget." nafas prilly ngos-ngosan.
Sekarang prilly duduk di tepi kolam renang. Ya, memang rumah itu selain besar juga terdapat kolam renang di dekat ruang santai.

Ali bangun dari tidurnya karena sinar matahari menerobos jendela kamar dan mengenai mata ali.
"Heeuaaah." ali menggeliat.
"Jam berapa nih?" ali melihat jam dinding di hadapannya menunjukan jam enam pagi.
Ali langsung bangun, dan berniat untuk mandi sekarang. "Si prilly udah bangun belum ya?" kata ali penasaran di kamar mandi sambil menuangkan sabun ke dalam bathup. Ali berencana untuk rendaman.

Prilly POV

Si Mr.Ali udah bangun belom ya jam segini. "Hhhmm..gue kan belom masak, duh bingung gue, masak apaan yah sekarang. Breakfast si Mr.Ali itu suka makan apaan yah?"
Mendingan gue cek dulu deh dia udah bangun apa belom.

Gue langsung naik ke kamar ali, karena kamar ali ada di lantai dua, lebih tepatnya kamar bekas gue.

Tok..tok...tok. Gue ketuk pintu kamar ali. Tapi ga ada balasan sedikitpun dari dalem. Apa gue masuk aja kali yah, coba ah, eh pintunya gak dikunci. Gue tongolin kepala gue sedikit memastikan ali ada atau tidak, tapi nihil. "Ko si tuan besar itu ga ada sih, kemana dia?" gue kebingungan di dalam kamar ali.
Dekorasi dan cat kamar ali, masih seperti dulu, warna cat biru, gue emang suka banget sama warna biru, jadi dulu gue cat kamar ini dengan warna kesukaan gue yaitu biru.
Suara air dari kamar mandi terdengar. "Oh jadi dia lagi mandi toh, gue kira kemana. Gue tanya ali ah, dia mau makan apa pagi ini..hhhmmm gue tanya ga yah." gue kebingungan.

Tanya aja deh, "Ali lo mau sarapan apa sekarang?" tapi ali ga nyaut. Ya ampun itu bocah di dalam mandi apa tidur sih, ko gue tanya ga nyaut.
"Aliii lo mau sarapan apa sekarang ?"
Huh udah beberapa kali gue ngomong ga ada respon jawaban dari ali juga.
Hah bodo amatlah, mending gue turun deh, dari pada gue lama-lama ada di ini kamar tar jadi flashback deh dan gue bisa sedih heh.

Ali POV.

Eh ya ampun udah mau satu jam gue rendeman, gue malah ketiduran lagi ah sialan. Setelah gue beres mandi gue langsung pake kaos biasa dan jeans selutut. Ya..karena gue sekarang free di rumah. Eh kan gue mau ngecek si prilly dia bener apa enggak kerjanya.
Pas gue keluar kamar, ko ini rumah udah seger sih, udah kinclong dan bersih lagi, apa si prilly udah beres-beres.

Gue turun dari tangga pun tangga nya kinclong bener. Ga percaya gue si prilly udah beres-beres.
"Prilyyyyy" teriak gue dari ruang tv.
"Yaaaa." sahut prilly dan nyamperin gue.
"Heh apa lo udah beres-beres ? Kaya nya belom yah, sekarang buruan beres-beres sana. Dan bersihin kamar gue sampe bersih, kasurnya beresin juga."
"Ta...tapi gue udah beres-beres ko, dan..." kata prilly mengelak.
"Eiiiitt lo mau ngelawan gue, buktinya ini..ni di meja masih ada debu..coba lu liat nih..nih masih ada debukan, ayo lap-lap lagi, dan cepetan pergi ke kamar gue, beresin ampe rapih." perintah gue.
"Hhhhaaa emang enak lo gue kerjain, sebenernya gue juga udah tau kali lo udah beres-beres, cuma gue mau kerjain lo aja wwwkkk" batin gue.
"Lo malah bengong sih, lo mau marah sama gue heh, asal lo tau yah gue adalah MAJIKAN lo, dan gue paling ga suka sama yang namanya debu oke, sekarang ayo cepet nih elap." perintah gue sambil menekankan kata MAJIKAN.
"Oke...oke tuan besar saya akan bereskan kamar anda..permisi." kata prilly seperti kesal.

Full House New Version (APRIL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang