Chapter 6

997 102 1
                                    

Seorang gadis cantik berjalan
menyusuri trotoar. Hari semakin
gelap dan jalanan semakin sepi.
Dia menatap lurus ke depan.

"Mereka tidak pernah mengerti
dan memahamiku. Mungkin
mereka akan sadar setelah aku
pergi dari dunia ini" batin Yuki
sendu, Yuki menjatuhkan air
matanya.

Call on
"Hei, kau dimana?" tanya Stefan
tegas, Yuki menghapus air
matanya kasar

"Ada apa?" tanya Yuki dingin

"Jawab pertanyaan ku, kau di
mana?" tanya Stefan tajam

"Di jalan" ucap Yuki malas

"Sedang apa kau malam-malam
begini di jalan?" tanya Stefan
penasaran

"Bukan urusan mu" ucap Yuki
tegas, lalu menutup sambungan.
Call off

"Sangat tidak sopan, aku kan
belum selesai bicara" ucap Stefan
kesal. Stefan berjalan menuju
tempat makan malam, setelah
acaranya selesai, buru-buru dia
mencari Taxi dan pergi. Sekarang dia tidak bisa membawa mobil kesayangannya.

***
"Bukankah itu Yuki" ucap Stefan
lirih

"Stop pak" ucap Stefan tegas,
Stefan membayar ongkos yang tertera di argo, dia keluar dari Taxi. Yuki sedikit terkejut karena Stefan yang tiba- tiba muncul.

"Bagaimana kau tau aku di sini?"
tanya Yuki tajam

"Aku mengikuti mu" ucap Stefan
tajam

"Apa?!" kaget Yuki, Stefan tertawa

"Memangnya ada yang lucu?"
tanya Yuki bingung

"Jau memang tidak bisa di ajak
bercanda" ucap Stefan terkekeh
kecil

"Aku belum selesai bicara, kenapa kau menutup telfonnya?" tanya Stefan kesal

"Karna kau membuang waktu ku
dengan hal yang tidak penting,
kau tau satu detik waktuku itu
sangat berharga" ucap Yuki tegas

"Memangnya berapa harga
waktumu?" tanya Stefan tajam

"Apa?!" Yuki berteriak

"Kau berbicara seolah-olah kau
mau mati besok. Jangan terlalu
serius, kau harus menjalani hidup dengan santai" ucap Stefan tegas

"Pergilah, jangan menggangguku" ucap Yuki tegas

"Aku akan pergi setelah kau
menjawab pertanyaanku" ucap
Stefan tegas, Yuki menghela nafas berat, lalu menatap tajam Stefan.

"Kenapa malam-malam begini kau berada di jalan sendirian?" tanya Stefan lekat

"Apa urusan mu?" tanya Yuki
tajam

"Jawab saja" ucap Stefan tegas

"Menurutmu?" tanya Yuki tajam,
lalu Yuki berjalan melewati Stefan.

Stefan tersenyum sumbang, lalu
melangkahkan kakinya menuju
Yuki dan menghalangi jalan nya.

"Hei, kenapa kau selalu
membuatku kesal, memangnya
aku salah apa dengan mu?" tanya
Stefan berteriak kesal. Yuki
menatap Stefan lekat.

"Kau benar-benar mau tau
kenapa aku tidak menyukaimu?"
tanya Yuki tegas, Stefan mengangguk.

"Karena aku membenci orang
kaya. Aku harap kau tidak
mengangguku lagi" ucap Yuki
tegas, Yuki melangkahkan
kakinya melewati Stefan yang
tertawa sumbang. Stefan
menghembuskan nafas berat.

"Could you love me, the way I
always love you?" tanya Stefan
tegas, Yuki menghentikan
langkahnya

"Bisakah kau mencintaiku, seperti aku yang selalu mencintaimu?" tanya Stefan berat, Yuki masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Mereka tenggelam dalam diam, Yuki sama sekali tidak menengok ke belakang. Stefan hanya bisa menatap punggung Yuki.

Honesty (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang