Chapter 9 (end)

1.7K 153 25
                                    

Suasana sangat sunyi dan menyedihkan, Seorang gadis cantik terbaring lemah di atas ranjang. Wajahnya terlihat sangat pucat dari biasanya.
Dia berada di ruangan bercat serba putih dengan peralatan yang menempel di tubuhnya. Seorang wanita paruh baya terlelap di atas sofa. Jam menunjukkan pukul 12 malam
waktu setempat. Ini sudah 2
minggu gadis itu koma. Seorang
pria tampan berjalan pelan ke
arahnya. Dia menatap sendu
wajah gadis pucat itu. Perlahan
dia meraih tangan gadis itu.

"Yuki, jika tuhan mau
mengabulkan satu permintaan
dariku, aku akan meminta jika
penyakit yang ada di dalam
tubuhmu di pindahkan kepadaku. Aku siap menanggung semua rasa sakit itu" ucap Stefan pelan.

FLASHBACK ON

"Ada apa?" tanya Al dingin. Stefan kini berada di lokasi syuting Al. Dia sengaja menunggu Al selesai take.

"Aku sudah tidak tau lagi harus
melakukan apa. Aku terlalu
pusing untuk memikirkannya. Ini membuatku menjadi gila" ucap Stefan lirih

"Kau datang kesini hanya ingin
mengatakan itu? Kau membuang
waktu ku" ucap Al mencibir, lalu
melangkahkan kakinya meninggalkan Stefan.

"Yuki dan Prilly, siapa yang akan
kau pilih?" tanya Stefan
menghentikan langkah Al, Al
membalikkan badanya ke arah
Stefan

"Kau benar-benar berfikir jika aku mencintai Yuki? Aku melakukan semua ini karena aku ingin membatalkan pernikahan ibuku dan Ayah Yuki. Aku tidak mau ibu menghianati cinta Ayah, karena aku tau bagaimana rasanya di hianati" ucap Al tegas. Stefan masih diam.

"Kau tau kan jika aku mencintai
Prilly? Aku tidak bisa melupakan
dia, aku terlalu mencintainya. Tapi justru kau yang saat itu
bertunangan dengan dia. Itu
membuatku kesal. Aku ingin kau
juga merasakan apa yang aku
rasakan" ucap Al tegas

"Aku tidak percaya kau melakukan ini padaku" ucap Stefan terkekeh kecil

"Kau harus tau satu hal, kadang
teman bisa menjadi lawan,
bahkan musuh bisa menjadi
kawan. Aku tidak mau sakit hati
sendirian, aku juga ingin orang
lain tau apa yang aku rasakan"
ucap Al tajam, lalu meninggalkan
Stefan.

Stefan masih berdiri mematung. Dia masuk ke dalam mobilnya, lalu pergi meninggalkan tempat itu.

PING!

"Laporan, Gadis itu menderita
Leukimia Meilositik Kronik dan dia sering datang ke RS. Giorge
Milano" ucap Stefan membaca
pesan itu.

Stefan sangat terkejut, buru-buru dia melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit tersebut. Stefan mendapat informasi jika penderita Leukimia Meilositik Kronik atas nama Yuki Eriska Revado di pindahkan ke Singapura, karena pihak rumah
sakit sudah angkat tangan. Buru-
buru Stefan menuju bandara dan
membeli tiket pesawat. Jangan heran, semua pasport dan keperluan lainya sudah di siap akan oleh orang suruhan Stefan. Jangan melupakan jika Stefan orang yang sangat kaya, dia bisa melakukan apapun dengan mudah.

Call on

"Datang ke bandara sekarang
juga untuk mengambil mobil. Aku akan pergi ke Singapura
sekarang. Cepat!" ucap Stefan
tegas.

Call off

FLASHBACK OFF

***
Seorang pria tampan mengerjap-
ngejarpkan matanya karena
pantulan sinar matahari yang
menyilaukannya. Dia menguletkan badannya. Dia merasakan ngilu di seluruh badannya.

"Kau sudah bangun?" tanya
seorang wanita itu manis. Stefan
mengucek matanya dan
tersenyum kepada wanita itu.

"Maaf jika saya masuk ke ruangan ini tanpa sepengetahuan ibu. Saya Stefan, teman Yuki. Tolong maafkan saya" ucap Stefan menunduk sopan

Honesty (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang