Chapter 8

1.1K 113 19
                                    

23-09-13

Sudah 2 tahun aku bertahan
hidup dari penyakit mematikan
ini. Aku pernah mengalami
kerontokan yang sangat dasyat
akibat kemoterapi yang aku
lakukan. Aku menghabiskan uang
Ayah dan Ibu untuk berobat.
Mereka mengira aku berfoya-foya. Tapi aku tidak pernah ambil
pusing. Lebih baik mereka
mengira aku boros dari pada
penyakitan. Aku juga berusaha
mencari uang sendiri, setidaknya
aku bisa meringankan beban
orang tua. Aku bekerja paruh
waktu, mungkin itu yang
membuat penyakitku semakin
hari semakin parah. Tapi aku
tidak perduli, karena aku tidak
takut pada kematian.

***
Seorang pria tampan keluar dari
mobil. Dia masuk ke dalam
restaurant.

"Yuki berhenti bekerja, dia
mengatakan jika dia akan pergi
keluar negri" ucap pemilik
restaurant

"Kalau begitu terima kasih" ucap
Pria itu sopan. Dia keluar dari
restaurant, lalu masuk kedalam
mobilnya.

"Kemana dia pergi?" bingung pria itu.

***
Hari ini Yuki tidak berangkat ke
sekolah. Tidak ada keterangan
apapun. Stefan merasa gusar dan
bingung. Dia tidak tau kemana gadis itu pergi.

"Kau tau di mana Yuki berada?"
tanya Stefan penasaran

"Aku juga tidak tau, mungkin dia
pergi ke tempat favoritnya" ucap
Ali tegas

"Dimana?" tanya Stefan tegas.

***
Stefan berlari keluar sekolah,
padahal bel pulang sekolah masih lama. Stefan kabur dari sekolah, lalu mencari taxi menuju tempat yang Ali katakan.

"Yuki biasanya datang ke danau,
dia menyukai tempat itu karena
jarang ada orang yang datang ke
sana" ucapan Ali terngiang-
ngiang di kepala Stefan. Stefan
telah sampai di tempat tujuannya.

Dia melihat seorang gadis yang
tengah duduk menatap
hamparan danau yang sangat
luas. Stefan tersenyum kecil, dia
memandangi Yuki dari jauh.

"Kenapa kau tidak berangkat
sekolah?" tanya Stefan berdiri di
belakang Yuki, Yuki tau betul
suara itu, tapi dia sama sekali tidak menoleh.

"Dari mana kau tau aku disini?"
tanya Yuki dingin

"Berhentilah menghindar dari aku" ucap Stefan tegas. Yuki berdiri menghadap Stefan dengan tatapan tajam

"Aku tidak tau lagi harus
mengatakan apa padamu. Aku
juga tidak tau lagi harus
melakukan apa untukmu" ucap Yuki tegas

"Kau ingin tau apa yang harus
kau lakukan?" tanya Stefan tajam. Yuki masih diam.

"Keluar dari DIHS dan pergi dari
Jakarta. Jangan sampai aku
menemukan mu. Jika aku
menemukan mu, kau harus
menjadi kekasihku. Apa bisa?"
tanya Stefan tegas

"Apa?!" kaget Yuki

"Jika tidak bisa, tetaplah di sini
dan izinkan aku untuk tetap
mencintaimu" ucap Stefan tegas

"Aku akan mengatakan alasan
kenapa aku membenci orang
kaya. Pertama, orang kaya selalu
menindas orang lemah. Mereka
tidak suka beteman dan mereka
lebih memilih hidup sendiri.
Kalaupun mereka berteman,
Mereka hanya berteman dengan
orang yang menguntungkan
mereka. Kedua, mereka berfikir
semua hal yang ada di dunia ini
bisa di beli dengan uang. Mereka
bertindak tanpa memikirkan
perasaan orang lain. Mereka tidak pernah puas dan ingin
mempunyai segalanya. Ketiga,
mereka terlalu egois karena
mereka berkuasa, mereka
melakukan apapun yang mereka
inginkan dan memaksa orang lain untuk menuruti perintahnya. Keempat.."

Honesty (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang