Sebelumnya nama cerita ini adalah "Luka Yang Terpendam". Sekarang saya ganti judul menjadi "Mata Air Surga (Salsa)" ya gaes. Kenapa judulnya bisa Mata Air Surga? Karena arti nama Salsa adalah Mata Air Surgaa.. jalan cerita nya gaada yang berubah kok...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Itu cowonya sebagai Fahri ^_^ :D
***
Terdengar suara daun pintu yang terbuka. Disini suasana gelap, karena tak ada satu lampu pun yang dinyalakan. Terdengar pula isakan kecil di kamar ini, kamar Salsa.
"Salsa...." Ucap Bunda perlahan sembari menyalakan lampu.
Tak ada jawaban. Hanya isak tangis yang terdengar. Tak terlihat pula wajah ceria Salsa. Bunda hanya melihat punggung Salsa. Karena Salsa terisak ke arah jendela kamarnya.
"Kalo ada masalah cerita dong Saa.. kalo kamu nangis tanpa cerita, kaya gini, kan Bunda bingung harus gimana" Ucap Bunda lagi. Kali ini Bunda semakin mendekat ke arah Salsa.
Salsa menghadap ke wajah Bunda dan langsung memeluk erat bunda. Tangisannya pun semakin menjadi-jadi.
"Salsa takut sama Allah, Bunda. Salsa banyak dosa Bunda. Gimana kalo Allah nggak mengampuni Salsa?" Ucap Salsa sambil memeluk Bunda dan masih terisak.
Bunda pun terharu dengan ucapan Salsa. Bunda merasakan apa yang dirasakan Salsa saat ini. Sendu, Bunda juga sedikit meneteskan air mata. Tanpa sepengetahuan putrinya, Bunda mengusap air mata di sudut matanya. Bunda juga mengusap air mata Salsa yang membanjir.
"Dengar Salsa, semua orang pernah salah. Dan Allah maha mengampuni. InsyaAllah jika kamu bersungguh-sungguh, maka Allah akan mengampuni semua kesalahan kamu nak" Ucap Bunda sambil mengusap lembut kepala Salsa.
***
Hidup. Hidup itu indah. Aku bersyukur akan nikmat Allah saat ini. Aku pernah menyia-nyiakan hidupku dengan hal yang sangat tidak berguna. Tak hanya itu. Aku juga telah membuat sang pencipta murka. Aku bukanlah yang seperti kalian pikirkan. Aku hanya hamba Allah yang kotor, penuh dosa. Aku hanyalah hamba Allah yang menyedihkan.
Tapi, ada dorongan kuat untukku bisa bangkit menjadi lebih baik dan lebih menghargai hidup. Beribu tetes air mataku keluar. Aku tak peduli. Aku ingin menjadi hamba yang lebih baik Ya Allah.....
"Pagi yang cerah yah Saa..." Ucap Riray sambil menghirup udara pagi yang amat sejuk.
"Alhamdulillah deh Ray, masih bisa menghirup udara segar di pagi ini" Ucap Salsa menggembangkan senyumnya.
"Eh, Saa.. Aku pengen deh lebih dekat dengan Allah.." Ucap Riray sambil tersenyum ceria.
"Ajarin aku ngaji, sampe lancar ya,, dan ajari aku menjadi wanita yang lebih baik..." Tambah Riray dengan senyumnya yang masih terpancar.
"Riray, aku juga baru belajar.. aku tidak se sempurna yang kamu pikirkan.." Ucap Salsa tersenyum getir.
"Ayolah Saa, aku percaya kok sama kamu, kalo kamu itu pasti bisa ngajarin aku jadi hamba Allah yang lebih baik"
