Halooo gaess, selamat datang kembali T_T tanpa rasa bersalah bilang kek gitu yaa T_T maap ilang lamaa betttt, menggantungkan kalian cemuaa yang sudah menunggu-nunggu.. ya kalau ada yang nunggu sih :'D yaudah langsung ajaaa, selamat membaca gaesss, happy reading yaaaa :***
***
"Saaaa...." Riray membangunkan Salsa dari lamunan.
"Assalamu'alaikum.."
Salsa masih terpejam. Tetapi, matanya langsung terbuka lebar ketika mendengar suara laki-laki mengucapkan salam.
"Wa'alaikumsallam kak Fahri"
Apa Fahri bisa mengetahui kalo Salsa sedang bimbang dengan kebenaran bahwa ia melamarnya? Kok Fahri tiba-tiba datang begini.
***
Di ruang tamu Rumah Salsa terdapat ada yang berbeda. Tentu berbeda, Ada Fahri lengkap dengan kedua orang tuanya. Kira-kira apa yang membuat mereka datang ke rumah ini?
Tadi sore, saat Fahri mendatangi Salsa di taman. Fahri memberitahu Salsa bahwa malam ini ia dan orang tuanya akan kerumahnya. Tak usah tanya mau apa. Sudah pasti kalian tahu apa yang menggerakkan Fahri untuk mendatangi keluarga Salsa. Saat itu juga, hati Salsa tiba-tiba berdegub kencang. Salsa masih membuka mata lebar-lebar tanpa berkedip walaupun Fahri sudah berjalan menjauh darinya.
Riray juga mendengar bahwa Fahri akan ke rumah Salsa malam ini. Tak henti-hentinya mulut Riray mengoceh untuk mendapat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ia lontarkan untuk Salsa.
Saat ini, kedua orang tua Salsa tengah berbincang-bincang dengan keluarga Fahri. Semua yang berada di rumah berkumpul di ruang tamu menyambut kedatangan keluarga Fahri, termasuk Raisa. Kecuali Salsa yang masih gugup untuk menampakkan diri.
Salsa masih terduduk di ruang keluarga. Tak jauh dari ruang tamu. Makanya Salsa masih dapat mendengar apa yang tengah mereka bicarakan.
"Ayok keluar dong dek, masak malah sembunyi gitu.." Kekeh Mas Rendra menggagetkan Salsa yang tengah menguping.
"Masss,, ngagetin aja deh. Iya iya Salsa keluar mas. Eh, tapi bareng sama mas ya" Salsa nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Mas Rendra hanya tersenyum dan mengangguk tanda 'iya'. Salsa akhirnya menuju ruang tamu berjalan berdampingan dengan masnya.
Setelah beberapa menit suasana sunyi senyap. Akhirnya Fahri membuka pembicaraan. Dan langsung saja membicarakan perihal untuk melamar Salsa. Ya, Fahri sedang melamar Salsa.
"Iya nak Fahri, saya sendiri suka dengan sikap anda yang baik. Tapi, semuanya saya kembalikan kepada Salsa. Diterima atau tidak tergantung Salsa"
"Jadi, Salsa mau menerima lamaran dari Fahri?" Sambung Ayah sambil menatap ke arah Salsa yang menunduk sambil memainkan ujung jilbabnya.
"Emmmm..." Salsa bergumam dan seluruh pandangan menuju ke arahnya.
"Salsa belum bisa memutuskan, boleh Salsa minta waktu beberapa hari untuk jawabannya?" Jawab Salsa tak yakin.
"Tentu boleh dek Saa. Pernikahan itu satu kali seumur hidup, jadi dek Saa harus memikirkannya matang-matang" Senyum yang terlihat tulus terpancar dari bibir Fahri.
***
Waktu berjalan sudah dua minggu sejak Fahri melamar Salsa. Akan tetapi, sampai detik ini Salsa belum memberikan jawaban untuk Fahri. Entah apa alasannya.
"Dek Saa, aku ngidam nanas muda deh kayaknya. Cariin dong dek Saa"
Siang ini Raisa sedang duduk bersandar sofa sambil menonton TV di ruang keluarga. Mengingat, Raisa sedang hamil. Jadi, wajar-wajar saja bila dia suka 'ngidam'. Tapi, kali ini ngidamnya begitu aneh. Dia ngidam nanas muda? Nanas muda kan bahaya untuk seorang wanita yang sedang hamil muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Air Surga (Salsa)
SpiritualSebelumnya nama cerita ini adalah "Luka Yang Terpendam". Sekarang saya ganti judul menjadi "Mata Air Surga (Salsa)" ya gaes. Kenapa judulnya bisa Mata Air Surga? Karena arti nama Salsa adalah Mata Air Surgaa.. jalan cerita nya gaada yang berubah kok...