7.Break Time (2)

18 3 0
                                    

Sungguh menyebalkan sekali kenapa dia terlalu bersemangat mengajakku keluar,tapi kadang pepatah perempuan itu mengerikan ada benarnya juga.
"Dirga ayolah cepat dikit kamu kok lemot banget" kacau, ini seharusnya dia tidak menggangu hari mingguku yang indah ini, yang selalunya kuhabiskan dengan nonton dan baring."iya bentar dinda aku mau cari kemejaku" kubalas dengan menipu dia, dengan mencari kemeja supaya bisa mengulur-ngulur waktu.
Setelah keluar dari ruanganku aku langsung ditarik oleh dinda,
"Apaan ini din"
"Udahlah ayo ke TMII nimbang kamu didalam seperti badak yang mengkurap terus" wow tajam sekali omongannya tapi apa yang diomonginnya benar, ancriit sekali.
"Tapi kita kenapa harus memilih TMII kan masih banyak tempat tujuan yang bisa kita kunjungi"
"Gak pokoknya TMII"dengan muka cemberut dia mengatakan itu,tapi walaupun mukanya seperti itu orangnya masih keliatan manis dan imut.
"Oke TMII ya, siap.tapi TMII kan luas,lagian masa kita berdua aja kesana"
"Gak kita kesana dengan adikku rei"wah kayaknya gak canggung ini,dibanding berduaan aja.

Setelah sampai disana kami lalu disambuti oleh reihan,kayaknya aku pernah liat dia tapi dimana ya.
"Hei dir ternyata kamu ya,yang bikin kakakku senekad ini ya"apa maksud loe kenapa dia harus nekad.
"Entahlah aku hanya...."entah aku urungkan niatku untuk mengucapkan part itu, ada aura tidak mengenakan dibelakangku.
"Omong-omong kita kayaknya pernah bertemu,tapi dimana ya"
"Aku kan sekelas sama kamu,masa kamu lupa"oh ternyata satu kelas sama aku,pantas aja dia seperti mengenal diriku.
"Oh rei,dir kayaknya udah kenalan satu sama lain ya,dir dia juga adikku jadi bertemanlah dengan baik ya" sik tenangnya seperti itu.

Setelah satu hari penuh berkeliling TMII ini badanku penat amat,mungkin aku seharusnya melarikan diri kalau ada kesempatan,tapi kayaknya itu akan melukakan hati Dinda.
"Jomlah pulang,aku mau..."
"Gak bentar lagi kita akan ke museum energi,aku udah lama mau kesana" wah gak denger kesel ini orang ancritt sekaley....
"Ya sudah"
Setelah satu jam di museum energi aku mukai kewalahan,dan kayaknya reihan udah kewalahan sama kakaknya juga.
"Rei kamu kayaknya kewalahan sama kakakmu" mungkin pertanyaan yang kulontarkan akan mendapat hasil yang sama dari yang kupikirkan.
"Iya tapi,orangnya kadang amat mengerikan kalau marah,ngambek pokoknya jangan sampai 2 itu terjadi" kayaknya aku mendapat suatu masukan yang bagus.setelah berbicara sedikit sama rei, Arinda kembali dengan 3 Es Teh untuk kami minum.
"Dinda...ato pulang aku udah kewalahan dan bentar lagi aku harus...ermm..maaf aku ada urusan penting" shit!! baru kulupa aku harus Menghubungi ICPO untuk laporan sebulan ini.
"Iya udah ayo pulang,oh ya rei kamu bisa pulang dulu kakak mau ikut sama dirga bentar"ermmm....bertambah masalah,bener kata pepatah wanita amat mengerikan.

Skip Time

"Anggota ICPO dari yang saya amati sebulan ini X telah mengurangi pergerakan kita dan dia juga kayaknya,mulai bermain kucing dan tikus dan dia mungkin udah nyadar bahwa kita sedang memerhatikan gerakan dia,jadi untuk sementara itu saja dari saya"
"L,sejauh hari ini apa yang kamu lakukan udah sangat benar dan kami sangat terima kasih ,dan L kami tidak akan segan-segan untuk mengerahkan bantuan kami agar kasus ini cepat selesai" setelah pembicaraan dari kepala ICPO Tom Hawkins markinson yang,mendukung kami Mungkin ini menunjukan bahwa,apa yang aku lakuin udah memuaskan mereka.

"Dirga,apa yang kamu lakukan"
"Ahh...kenapa kamu harus ada,di apartemenku" wah payah ini Arinda bisa-bisa nimbulin fitnah para tetangga.
"Nggak cuman,aku penasaran apa yang detektif terkenal lakukan jam segini"
"Ini bukan urusanmu,kalau kamu masih sayang nyawamu tolong jangan dekati aku,karena semua yang mendekatiku akan mendapat bahaya" mungkin dia harus mengetahui konsekuensinya.
"Kamu tau,kamu lelaki yang pertama membuatku seagresif ini,dan kamu juga lelaki yang tidak mengacuhkanku"apaan ni orang kayaknya aku ini tipe lelaki yang tidak disukai."udah ah aku mau makan dulu"
Disaat ini mungkin aku harus berfikir caranya membuat dia terpojok,dan mungkin aku harus berfikir sekiranya terjadi hal lain.X bisa memanipulasi kematian,dan metode membunuhnya bahkan aku tak mengerti, dengan cara seperti itu dia akan dianggap Tuhan bagi setengah orang tapi sebenarnya pembunuh yang brutal,dan juga bersifat kekanak-kanakan tapi aku juga anak-anak yang tidak mau kalah dengannya.
"Dir kok kamu makan hanya Kek,permen dan jam bahkan es krim,bukankah jika mengonsumsi dengan banyak itu tidak baik untuk kesihatan"
"Tidak,40% dari kalori kita digunakan untuk berfikir dan asupan dari gula juga membuat kemampuan menalar jadi naik"
"Bodoh,di lemari esmu itu isinya minuman manis es krim dan bahkan semuanya itu tidak baik untuk kesihatan" bacot aja ini perempuan sedangkan aku makan sehari-hari hanya itu aja udah cukup buatku sihat selalu.
"Udah,mulai dari besok aku akan memasakanmu makanan yang sehat dan seimbang,biar hidup lebih sehat"kebanyakan nasehat,kebanyakan makanan yang seimbang akan mengurangkan penalaran otak.
"Gak usah,lagian buat apa repot-repot nanti kamu juga yang kewalahan"
"Tidak,justru aku malah senang kalau aku yang mengurusi kamu" hancur sudah ketenanganku.

Setelah makan kulangsung tidur,dan akhirnya apartemenku kembali semula hanya aku seorang setelah dinda pamit pulang kepadaku.X itu apa sebenarnya yang dilakukan apakah tidak mustahil kemungkinan hanya 2% kalau kukalkulasi,mungkin dia sedang menyiapkan rencana.

X POV

Ternyata kakak benar menyukai dirga,disaat yang bersamaan aku mulai curiga dengan dirga kalau dia adalah L kelihatan,dari pola pemikirannya bahwa dia mampu menebak apa yang kakak lakukan,mungkin saja dia adalah L,tapi orangnya walaupun sangat sulit didekat tapi ternyata baik juga mungkin aku terlalu buruk sangka sama orangnya.
"Rei kenapa kamu belakangan ini,tidak menggunakan ring mu"
"Nggak Lucia,saat ini kita kurangi dulu pergerakan kita taoi dalam 5 hari lagi kamu akan menjumpai pengakuan kriminal terbesar dan penghukuman masal dari aku"

"Rei kamu dimana,kakak udah pulang" persis omongan dirga,aku juga kadang kewalahan sama kakak manjaku ini."ada apa kak,kok seneng amat"
"Kamu tau bahwa dirga itu,abnormal dikit,yang dia makan sehari-hari hanya manisan dan bahkan kulkasnya penuh dengan makanan Manis aja" Dasar caper ini orang,tapi aku senang kalau kakakku bahagia,jadi untuk dia aku selalu ingin menjadi adik yang baik untuk dirinya.
"Wow,kan tidak baik makan makanan seprti itu"
"Iya makanya muali besok kakak akan selalu kerumahnya untuk memasak untuk dia"
"Maaf kakak aja gak bisa masak,dan setiap kali kakak masak ada korban yang berada di wc terus"
"Iya iya kakak minta maaf"dasar kakak ini.

Ermmm...ternyata manusia itu sanghat menarik sekali,tapi keliatan dia itu sebenarnya anak yang baik ya.

To be continued

The Last Chance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang