6.Break Time

15 3 0
                                    

Sudah seminggu kami memulai investigasi di SMA Negeri 2 jakarta selatan dan sampai saat ini kami belum mendapat sembarang petunjuk,dan bahkan belakangan ini X tidak banyak bergerak tapi waktu pembunuhan nadih jalan seperti biasa,dan itu membuat seluruh Tim amat frustasi.
"L, lebih baik kita istirehat dulu untuk sementara dari investigasi" saran mike yang dari tadi hanya melihat File-File data siswa dan guru
"Tidak,kurasa kalau kita lengah sebentar kita akan mendapat dampak Fatalnya"
"L,bukankah lebih bagus kita istirehat sebentar,tapi disaat yang sama kami akan mencoba liat beberapa siswa yang mungkin bisa dicurigai" mungkin aku terlalu egois terhadap mereka dan terutama mereka juga anak remaja sepertiku yang harus terkekang terus.
"Oke aku akan istirehatkan kalian untuk sementara,dan aku juga harus istirehat juga dari penyelidikan ini"semenanya kukata seperti itu.

"Eh irsyad kamu kosong gak nanti minggu"tiba-tiba pertanyaan Fitri membuatku kaget,mungkin dia mau ajak aku keluar,mungkin aku harus menolak
"Gak aku malas keluar lagian aku enak dirumah timbang keluar-keluar"
"Oh ya sudah"

Senin merupakan hari yang paling kubenci,selain upacara bendera masih lagi ada berapa informasi yang hal yang tidak perlu kuketahui bagi seorang antisosial sepertiku yang tidak berapa suka bergaul,Tapi suasana kelas juga sangat membosankan juga,kadang aku terpikir hal yang membuatku sangat semangat adalah penyelidikan tentang X mungkin itu adalah satu-satunya motivasiku untuk tidak merasa bosan,dan disaat yang sama aku juga sedang berjudi dengan mempertaruhkan nyawaku, tapi aku udah tau apa resikonya.
"Eh kamu Dirga kan"siapa juga yang memanggilku ini aku lagi bosan cuy!!!
Saat menoleh ke arah suara yang memanggilku, mataku langsung terpesona dengan seorang gadis yang sangat cantik yang pernah kulihat dengan rambut yang panjang terurai dengan body yang sangat atletis tapi senyumannya yang membuatku cair.
"Dirga kamu kenapa,apakah kamu sakit" langsung aku terbangun dari lamunanku
"Maaf hanya aku sedikit bosan ja.....jadi aku seperti ini" wow pertama kali aku gugup didepan wanita seperti ini,mungkin aku harus menjauh.
"Ada apa emangnya dan siapa kamu" harus stay cool."eh maaf saya tidak memperkenalkan diri nama saya Arinda Dwi kencana sari ,jadi kamu bisa memanggilku Dinda" wow nama yang indah seperti orangnya ini membuatku semakin gugup,coeg sekali.
"Saya Dirga Cahya maulana,dan ada keperluan apa sebenarnya" langsung kutanyakan keintinya kalau kelamaan seperti ini bisa jadi masalah. "Sebenarnya saya mau mengajak kamu bergabung ke klub penelitian sastra,kami kekurangan anggota klub karena kamu taukan,banyak anak yang gak suka..."
"Akan kuikut" langsung kupotong sebelum dinda habis bicara.
"Benarkah,ketemu nanti ya sepulang sekolah ya diruang laboratorium bahasa ya" manis ya kalau orangnya senyum tapi ingatlah kata orang masa muda hanya sekali. Istirehat dari penyelidikan hanya sampai ada pergerakan lagi dari X dan belakangan ini X lebih jarang bergerak,seharusnya aku harus memanfaatkan ini,tapi ya sudahlah.

Skip Time

Seharusnya ekstrakurikuler hanya ada sekali seminggu tetapi kepala sekolah membebaskan ekstrakurikuler untuk bergerak dan menentukan waktunya sendiri dan kelab penelitian sastra diadakan setiap hari senin,selasa,dan kamis dan itu sangat menyebalkan.dan untungnya di kub ini isinya hanya membaca jadi aku seperti menyesal mengikuti klub ini dan di klub ini hanya berisikan 6 kakak kelas yang isinya perempuan semua ,dan ternyata Dinda itu setahun lebih tua dariku jadi dia kelas kelas 2.

"Eh kamu tau X itu hanya menghukum para penjahat dan bahkan secara gamblangnya tingkat kriminal terutama di indonesia menurun sangat drastis" arah suara yang membicarakan itu dari kak Nur Apriliya bisa dipanggil kak april dari kelas 3 jadi wajar saja dia mau memecahkan suasana.
"Tapi caranya dengan membunuh,bukankah salah disisi Hukum dan Hak asasi manusia"yang ini dari Dinda sendiri ,ternyata fikirannya tajam juga.
"Tapi mereka kan pantas mati bayangkan apa saja kejahatan mereka" ini adalah kak Veronica dengan rambut pendek yang menjadi ciri khasnya.
Dan hanya kak Indah,kak Hana dan kak ratih yang tidak melayani alur pembicaraan mereka bertiga.
"Tapi pembunuhan X selalunya berakhir dengan mati tidak jelas seperti serangan jantung" lanjut kak april
"Tapi pembunuhan tetaplah pembunuhan" balas dinda yang tidak mau kalah
"Memanglah pembunuhan tapi untuk sesutau yang baik satu atau 2 nyawa itu bukanlah apa-apa" ulas kak veronica sepertinya juga tidak mau kalah.tapi semakin kulihat alur pembicaraannya Dinda kayaknya terpojok,tapi aku juga sebagai yang mengetuai penyelidikan seharusnya mempunyai tanggapan sekiranya seperti ini.

Lalu kututup buku dan mulai melontarkan isi kepalaku "apakah kalian tahu X itu membunuh para kriminal itu seperti serangga,dan setelah melihat dan cara dia membunuh, sungguh tak bisa dipercaya. tapi dari itu saya menyadari dua hal yaitu X itu kekanak-kanakan yang cuba menjadi Tuhan" setelah kunelihat banyak yang melirik ke aku "maaf,lupakan saja apa yang saya omong" setelah itu aku langsung keluar dari ruangan Klub tapi tampaknya langkahku diikuti oleh Arinda,tapi By the way lah biarkan jela. "Anu terima kasihlah ya Dirga karena udah menolongku,tadi kuamat terpojok dengan kak april sama veronica"oh begitu ya."gak papa lagian wajar sajakan kelas 3 kan mau menang sendiri lagian mereka sebentar lagi UN.."
"Tadi saat kamu itu kamu kelihatannya seperti seorang detektif dan kamu keliatannya sanagt keren dir"wow sekarang gadis ini udah membuatku gak karuan."apa maksudmu dari pernyataan itu"dengan muka sedikit merah aku cuba mengetahui maksud tersembunyi disebalik itu."maksudku kamu keliatan seperti seorang profesional" jadi seperti itu hampir saja bikin aku jadi gak karuan."kamu mau tau satu rahsia,tapi hanya kita berdua yang tau"mungkin perempuan manis disebelahku bisa dipercaya."memangnya apa kok serius amat sih"keliatannya dia hanya anggap aku bercanda.
"Aku adalah L" suasana tiba-tiba hening
"Kamu gak bercanda kan"
"Tidak aku tidak bercanda dan sekarang aku udah hampir mendekati siapa X tapi ini berulah hanya permulaan" kupikir-pikir kenapa ya aku harus memberi tahu dia.
"Ermmm.....apakah kamu..".
"Tidak aku hanya disini hanya sebentar jadi tolonglah anggap aku tak pernah ada"langsung kutinggalkan Arinda dibelakangku mungkin ini lebih baik dibanding aku harus membawa rasa cinta yang akhirnya akan menghancurkanku.

Setelah kemarin sore kubilang didepan Arinda mungkin orangnya tak akan berjumpaku lagi ternyata prediksiku meleset 360° dan hampir membuatku kaget.
"Dirga maukah kamu kencan denganku hari minggu nanti" haruskah aku menolak.
"Maaf aku tidak bisa...."
"Ketemu nanti ya hari minggu ya di didepan apartemenmu ya" shit apaan ni orang membuatku setengah kaget bisa-bisanya dia tahu tempat tinggal sementaraku.

Arinda pov

Gak salah ya dek apa kamu bilang kepada kakak kemarin,ternyata L orangnya sangat mengasikan, dan keliatannya dia itu orangnya sulit didekati.
"Dirga aku akan melakuin apapun untuk kamu jatuh cinta padaku jadi dirga,L"
Setelah kemarin dia ninggalin aku entah kenapa ini pertama kali hatiku ingin mendapatkan dia tapi aku tak bisa mendekati dia
"Kak dinda emangnya ada apa"
"Oh rei ternyata kamu" mungkin aku harus tanya pada Reihan.
"Rei kakak gak tau perasaan kakak galau,kamu tau dirga"
"Eh temen sekelasku,kenapa kak"
"Begini rei kakak mungkin jatuh cinta sama dia bagaimana kakak mau lakuin kakak gak ada pengalaman pacaran sama sekali."
"Udah pokoknya kak dinda harus agresif terhadap dia,dirga orangnya sulit didekat"
"Oke terima kasih rei"

To be continued

Maaf kalau cerita gak berapa nyambung maklum karya pertama tapi untuk kedepan saya akan usaha semaksimal mungkin untuk lebih baik

Vote and comment okay☺👍👍

The Last Chance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang