1.kenyataan selalu pahit

50 1 0
                                    

Diriku ini entah mengapa hanya menjadi seorang pemimpi yang hanya bisa melihat temen-temen sekelas yang membicarakan kehidupan mereka yang manis padahal mereka hanya sebentar merasakan kemanisannya kehidupan sedangkan,disaat mereka mengobrol seperti itu aku sedang bersusahan untuk mencari sesuap nasi untuk melanjutkan kehidupan ini aku tidak mau bergantung terus kepada orang tuaku yang hanya seorang buruh bangunan dan ibuku hanya seorang pencuci tak lebih seperti itu aku sebagai nak haruslah faham keadaan orang tua.aku bersekolah di SMA PANDORA yang berisinya anak-anak berandalan yang mengandalkan harta orang tua dan tidak menggangap serius pelajaran berbanding terbalik dengan diriku yang mengandalkan pelajaran adalah segalanya bagi diriku tiada waktu untuk merasakan kemanisan waktu remaja,semenjak kelulusanku dari SMP 4 PATI aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah disini di SMA PANDORA yang jaraknya dari rumahku sekitar 2 km jarak yang sangat mengiurkan bagi anak yang kurang mampu bagiku.kujalani hari-hariku dengan penuh tabah dan aku jarang bergaul dengan anak-anak kaya supaya nasibku tidak berakhir tragis,dan penindasan yang membuatku minder tapi itu takkan terjadi dengan kepintaranku yang selau
mengantarkan aku sebagai peringkat 1 di kelas dalam berbagai Mapel tapi akhirnya itu hanya dianggap sebagai hal remeh bagi mereka.

Hei apa kamu lakuin...cepat liatin PR kimia lu!!!

"iya bentar PR nya ,tak ambili bentar za" reza seorang yang kugerah gak bisa menyelesaikan prnya sendiri kata aja anak orang berada dia bisa aja nyewa guru les privat untuk membantu dia menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

"mana pr nya,mau kujotosi ya bangsat"

"ini ini..."kukasi prnya dengan nada ketakutan ,memang aku ini sebel sama ini orang tapi aku bukan apa-apa disini aku ini hanya seorang dari kasta terbawah dari mereka disini.

Setelah beberapa puluh minit dari kejadian itu wali kelas kami pak zam seorangan bujangan yang berumur 34 memasuki kelas kami dengan seorang siswi yang rambut separas bahu yang mengikuti kami bisa didefinisikan dia seorang siswa pindahan yang baru dan dia sangat cantik bagi mata mereka yang bodoh. Anak-anak dengarkan dia adalah siswi pindahan yang baru yang berasal dari jepang tapi masih keturunan dari Indonesia silahkan perkenalkan diri ya.

"Erm.....nama saya adalah Ana Nur Aini ibu saya seorang Indonesia maka saya bisa dikit-dikit berbahasa Indonesia".

"Oke aini kamu bis duduk di bangku yang masih kosong,kalau ada sembarang kesulitan jangan sung sungkan untuk berkonsltasi dengan bapak ya"

Dan pelajaran pun dimulai dengan mapel pak zam yaitu mapel kimia yang kuminati dan menjadi salah satu mapel yang paling dibenci oleh para siswa, dan ketenangan pun dimulai kembali dengan secra berangsur ansur.di kelas 10 IPA 2, dihebohkan dengan pelajar asing yang berasal dari jepang.walaupun namanya tak mencolok tapi nama panjangnya yang sebenarnya Ana Nur Aini Yukino, terdengar biasa saja bagiku karena aku ini hanya kutu buku yang hanya melekat pada pelajaran.

Agaknya kurang berapa menit lagi akan keluar dari sangkar para anak kaya ini mungkin hanya hari ini saja terlihat berbeda, dengan kedatangan anak baru yang sedikit membuatku harus berpua-pura tidak ada supaya aku kelihatan tidak mencolok.setelah bel yang menandakan pelajaran hari ini berakhir aku langsung keluar duluan dari kelas.diperjalanan menuju ke parkiran sepeda yang patut

kusebut hanya aku seorang saja yang memakai sepeda di sekolah yang rata-rata bergolongan menengah ke atas.disaat menuju ke parkiran sepeda entah bagaimana aku tertabrak dengan anak pindahan.

"gommenasai (maafkan saya)..etto siapa nama kamu."

"maafkan,saya juga jalan tak meihat kamu ya." Sambil meninggalkan dia untuk menjauh dari keramaian nanti kalau ada yang melihat.

" siapa namamu saya rasa kita berada di kelas yamg sama." Ulet amat ini anak kalau macam ini gak bisa pulang lebih baik aku beritahu namaku nanti ya lupa juga.

The Last Chance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang