8.Come back to case

7 1 0
                                    

Tidak kerasa udah seminggu sejak istirehat dan selama itu tiada pergerakan dari X,dan selama itu tiada sembarang petunjuk,dan selama tu jugalah Arinda berada di apartemenku untuk mengurusiku.
"Berita hari ini tiada yang aneh sama sekali,membosankan sekali"
"Udah Dir,kamu kayaknya terlalu obsesi sama X" Kurasa ada benernya juga aku Obsesi terhadap X
"Mungkin kamu bener aku Obsesi terhadap X karena dia menunjukanku sesuatu yang menarik"
"Kamu jangan anggap ini permainan Dirga"
"Gak aku gak anggap ini permainan dan aku hanya punya 2 aturan yang perlu kamu selalu tahu,1 aku sentiasa benar,2 jika aku salah kembali ke aturan no 1"
"Itu sama aja dengan kamu itu tidak pernah salah"
"Tidak sama sekali,tapi intinya pada akhirnya aku selalu menang" mungkin aku terdengar egois didepan Arinda tapi inilah diriku.
"Dirga,aku penasaran apakah nama Dirga Cahya maulana itu nama aslimu" sentak aku kaget arinda kok bisa menanyakan keaslian nama dirga.
"Tidak,aku tidak akan membeberkan identitasku kepada sesiapapun,termasuk kamu" sebentar inilah yang membuatku semakin faham ternyata begitu.
"Terima kasih Dinda,kamu telah membuatku memahami sesuatu"
Ahh....lalu Arinda terbengong karena melihat aku berterima kasih kepadanya,dan sepertinya dia tidak memahami apa yang kumaksud.
Jadi setelah kumenarik kesimpulan bahwa X itu membunuh dengan ada nama,dan itu menjawab sedikit dari keraguanku,Tapi bagaimana dia bisa. Disaat aku melihat X membunuh dia seperti kayak tanpa ekspresi seperti Tuhan yang menghukumi Hambanya,tapi sejenak apabila kulihat lagi ternyata ia lebih seperti kanak-kanak dengan ambisi palsu yang ingin menjadi Tuhan.

Setelah berfikir Lama aku langsung Menelpon FBI untuk membantuku menyelidiki orang yang kemungkinan adalah X di sekolah ini.
"Hello Saya adalah L"
"Oh apakah L yang dibicarakan,saya amat terhormat dengan panggilan kamu,Emangnya ada apa yang bisa saya bantu L" sepertinya FBI juga udah terdesak dengan X sehingga menawarkan bantuannya.
"Seperti yang kamu tau,aku mau mintamu menyelidiki beberapa orang yang terdakwa X selama 2 minggu,untik informasi siapa saja yang tersangka akan saya menghantar datanya secepatnya".setelah itu,pembicaraanku berhenti disitu saja,mungkin aku harus melihat TV sebentar untuk mengetahui pergerakan X.sejenak kulihat berita aku termengo besar,ini mustahil dia mengekskusi 78 orang dalam 24 jam,X kamu telah membuatku semakin serius terhadap hal ini.

Markas besar investigasi X,Hotel Durnama sakti,jakarta selatan

Setelah seminggu istirehatnya Kes nya dimulai kembali,dan membuat seluruh tim seperti semangat kembali,dan disaat itu juga pertarungan aku dengan X ke babak selanjutnya.
"Aku amat terkejut kemarin,X telah membuat pergerakannya lagi dan kali ini tidak boleh ditoleransi lagi"
"Apa maksud dari itu L" Mike sepertinya mulai khawatir terhadap sikap seriusku.
"Fit aku udah menyimpulkan Bahwa X ada diantara kelas kelas yang kita duduki"langsung sontak kaget setelah aku menjelaskan semua itu.
"Dan karena kasus ini sangatlah sulit,aku udah siap apa yang akan terjadi,dan untuk kalian ketahui bahwa X mampu membunuh dengan hanya nama kalian" sepertinya kekagetan mereka bertambah lagi.
"Apa maksudmu dengan dia hanya memerlukan nama untuk membunuh kita semua" pertanyaan Alya sepertinya sangat bernas juga.
"Mulai saat ini kita tidak bisa menggunakan nama asli kita di investigasi, kita harus menggunakan nama palsu kita untuk berjaga-jaga"sepertinya mereka mulai faham apa yang akan kujelaskan tadi.
Setelah menganalisis kejadian dan penyebab kematian,kami mendapat telfon Dari FBI
"L,kamu yang buat panggilan ke FBI"Fitri sepertinya tidak senang akan kondisi ini.
"Ya,memang aku membuat panggilan ke FBI karena ini hanya untuk mengatasi kecurigaanku,tolong sambungkan Intan ke panggilannya" dengan langsung Intan menyambungkanke FBI
"L,kami harus mundur dari FBI karena 15 Agen kami yang ditugaskan mengawal tersangka semuanya mati" X mulai brutal,sepertinya dia tidak hanya membunuh kriminal tapi juga para orang yang menganggu jalannya
"Saya amat minta maaf atas yang terjadi dan saya amat bersalah karena kejadiannya"
"L,sisanya terserah kalian karena Tersangka ada disalah satu mereka"
"Terima kasih atas,bantuanmu tuan D.reagan" sepertinya aku tidak pernah salah untuk menantang X.

"Semuanya dengarkan Linda,Nathan,Intan,ameliya sekarang aku akan beritahu siapa saja yang tersangkanya"setelah itu kutunjukan data yang berisi tentang tersangka dengan penuh detil.
"Mulai 2 minggu kedepan kita akan,menyadap mereka bahkan kita juga akan menaruh camera diseluruh penjuru rumah,sehingga tiada sembarang bukti yang tersisa"langsung mereka terdiam sejenak,lalu linda bersuara " L,bukankah itu melanggar privasi publik,dan kita bisa disalahkan Umum karena melanggar Undang-undang" kayaknya Mike agak dikit ngotot kalau berbicarakan masalah privasi.
"Persetan dengan undang-undang,ini adalah sebuah langkah kemajuan dari investigasi kita,dan addlist aku akan mendatangkan Arinda untuk membantu kasus ini"
"Siapa dia L,bukankah bahaya kalau kita mendatangkan orang luar kesini"kayaknya Fitri agak protes terhadap keputusanku.
"Tidak tujuanku mendatangkannya,nanti kamu juga tau sendiri"
Memang sengaja aku mengundang Arinda kesini,untuk mendapat persetujuan untuk mengintip Reihan untuk beberapa hari,tapi ini hanya kesimpulanku saja.X ada diantara mereka sekitar 5% dan itu hitungan yang sangat kecil dan tidak mudah diprediksi,aku mencurigai Reihan sejak melihat dari pola pandangan dan cara berpikir dan dia sempurna,itu yang membuatku semakin curiga.tapi bukan dia juga yang aku curigai selain itu ada 14 orang lagi yang sangat kucurigai,tapi sepertinya aku harus lebih deduktif dalam hal ini.

"Arinda bisakah kamu ke Hotel Durnama sakti besok"
"Iya emangnya ada apa"
"Nanti kamu tau sendiri" sepertinya orangnya mau jadi tidak apa-apa.

Next day 31 desember 2016,sabtu

Aku tidak faham kenapa dirga menyuruhku kekisini tapi firasatku dia sepertinya...arhhhh...jangan memikirkan itu,dirga itu bukan jenis lelaki seperti itu, bahkan aku yang secantik ini aja kesulitan mendekati dia,tapi itu akan jadi daftar kemungkinanku.
"Dir aku udah sampe, kamu emangnya dimana sih"Tanyaku kepada dirga ditelpon,tapi banyak tenpat kenapa harus hotelyang terkenal sangat keren ini,bahkan banyak orang-orang yang mengantre untuk booking hotel ini dan tentu juga harganya 3× lipat dari hotel biasanya.
"Bentar ya" setelah 2 menit aku didatangi dengan seorang lelaki tua yang memperkenalkan dirinya adalah Sutarjo,lelaki itu membawaku ke Ruang bawah Tanah yang tidak terlihat seperti namanya tapi kelihatan seperti tempat investigasi FBI,gam mungkin apakah dirga benar L.setelah memasuki keruangan kulangsung disambut oleh dirga yang berpakaian Hitam dengan lengan panjang,dan juga celana jeans bewarna hijau tua."dirga kamu berhutang penjelasan denganku kalau gak aku akan memberimu" langsung sleuruh Orang yang berada didalam ruangan berubah jadi tegang tahap mainstream.lalu fitri dengan wajah seperti jeruk yang kecut menanyaiku "L,apa yang kamu lakukan sewaktu aku libur ha" deguoan jantungku mengatakan ada sesuatu yang buruk akan terjadi padaku.
"Gak lah dia hanya datang ketempatku untuk memasakan makanan ke apartemenku setiap hari" sepertinya jawabanju salah,karena isi suasana bertambah parah lagi.
"Udah jangan bahas itu dulu,dinda aku mau bahas sesuatu dulu karena ini penting jadi kamu jangan mikir aneh-aneh"
"Oke dirga"lalu kumembawa Dinda ke ruang Tamu yang bagiku 3 kali lipat dari apartemenku.
"Kamu taukan bahwa aku memang adalah L,aku membawamu kesini untuk mendapat persetujuan kamu apakah kami bisa mengintip Reihan selama beberapa hari karena dia salah satu tersangka dari matinya 15 Agen FBI beberapa hari yang lalu" sejenak Arinda terlihat amat shock atas pernyataanku.
"Kamu bisa ngintip reihan adikku,karena aku yakin dia bukanlah X dan aku ijinkan kamu memenuhi kamera diseluruh penjuru rumah"
Sepertinya arinda tidak percaya bahwa adiknya merupakan salah satu tersangka,dan bagiku juga kemungkinan reihan X adalah 2%,tapi kuberharap dia bukanlah X.

The Last Chance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang