File #1.6 [Case Closed]

252 12 0
                                    

File #1.6

Pagi-pagi pukul delapan aku sudah sarapan bersama Yelena, dan setelah aku meminta izin kepadanya untuk menemui Gabriel, aku beranjak menuju tempat tetanggaku itu.

Saat aku berada di halaman rumahnya, aku melihat semua kerai belum terbuka, pintunya pun masih terkunci. Mungkin Gabriel belum bangun.

Kuketuk-ketuk rumah Gabriel seraya memanggilnya. Butuh waktu lama memang, untuk Gabriel bisa membukakan pintu untukku.

"Kau datang juga, Raf," katanya masih setengah ngantuk dengan balutan pakaian tidur.

Aku pun duduk di ruang tamu, sobatku Gabriel pergi ke toilet untuk membasuh mukanya. Beberapa saat kemudian, dia kembali dengan wajah agak segar.

"Tadi malam aku tidak bisa tidur, Raf," katanya sambil membawa nampan berisi dua gelas kopi. "Kau tahu kemana aku semalaman, Teman?"

"Memangnya kau kemana, G?" tanyaku. "Mencari wanita?" tukasku.

Gabriel tergelak mendengarnya.

"Sepertinya, kau sudah tahu siapa aku, Raf. Benar, tadi malam aku berniat mencari wanita. Kau ingat polisi temanku Daniel? Aku menghubunginya, dan mengajaknya untuk minum-minum.

"Daniel pun tertarik dengan ajakanku. Aku diajak olehnya ke Carvent Bar―bar milik mendiang Mr. Carvent. Wah, betapa asiknya malam itu, Raf, aku bisa bertemu dengan wanita-wanita cantik. Dan kau tahu siapa yang aku temukan di sana? Kau ingat teman dekat Mr. Carvent selain klien kita dan adiknya―yang diceritakan Mr. Damrey?"

"Linda?" jawabku.

"Tepat sekali, Teman. Aku bersama Daniel berkenalan dengannya―perlu kau ingat, bahwa aku dan Daniel tidak mengaku sebagai penyidik―ternyata, gadis itu adalah mantan pacar Mr. Carvent.

"Namun sayang, temanku Daniel tidak bisa lama-lama berada di bar itu, karena isterinya menelepon agar dia segera pulang sebab anaknya sakit. Aku pun hanya sendiri di bar tersebut."

"Lalu?"

"Aku berbincang sejenak dengannya. Betapa malam itu penuh keberuntungan, aku bisa mendapatkan fakta baru yang sangat penting.

"Ternyata, Renata itu mempunyai pacar selain Mr. Carvent, Teman. Ah, kau mungkin memang takan percaya, Raf, tapi itulah yang aku dengar. Katanya Renata pernah berpacaran dengan salah satu mantan pegawai Carvent Bar. Ah, ini fakta barunya."

"Mantan pegawai?"

"Benar, Raf, pegawai itu adalah keponakan Mrs. Marry pembantu mendian Mr. Carvent. Mereka pacaran dengan diam-diam, namun, ternyata Mr. Carvent mengetahuinya juga dan dia pun sangat marah. Mr. Carvent pun memecat pegawai itu."

"Apa ini ada hubungannya dengan kasus kita?" selaku.

"Aku tidak tahu," sambar Gabriel. "Tapi, katanya Mr. Carvent sempat menampar Renata. Tapi, dia langsung meminta maaf kepadanya atas perlakuannya itu. Aku jadi semakin tertarik dengan kisah cinta ini."

"Lalu?"

"Begini, saat Mr. Carvent meminta maaf kepada Renata, seseorang datang yang mengaku kekasihnya. Tapi sayang, Raf, kalau Linda tidak tahu siapa lelaki itu. Ah, atau tepatnya, pura-pura tidak tahu."

"Kok bisa begitu?" selaku.

"Jangan potong dulu, makannya, dengarkan aku saja dan jangan menyela," ujar Gabriel dongkol, "aku sendiri belum yakin kalau Linda pura-pura tidak tahu. Hanya saja, instingku mengatakan kalau dia sebenarnya tahu siapa orang itu. Mungkin dia punya alasan tersendiri. Saat aku tanya apakah lelaki itu sempat bertengkar dengan Mr. Carvent, Linda menjawab kalau lelaki itu memukul Mr. Carvent terlebih dahulu, dan terjadilah pertengkaran antara dua orang yang merebutkan satu wanita itu.

Mr. G [The Case-Book of Gabriel Ferenc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang