04

972 131 11
                                    

June : Yer
June : Yeriii

Yeri : apa sih?

June : kmren jalan sama Jeka?
June : jalan kmna?
June : ngapain aja?
June : dia gak aneh2 kan?
June : dia gak nyentuh2 lu kan?

Yeri : dih
Yeri : bawel

June : Yer
June : jawab ehh
June : awas ae kalau tu anak macem2

Yeri : kagak
Yeri : cma ke bioskop

June : oalah
June : bagus
June : nonton apaan?

Yeri : kgak tau
Yeri : lupa
Yeri : hehe

June : cie ketawa

Yeri : apa sih g jls lu

June : tuhkan jutek lg :(

Yeri : read at 10.27 am

June : jangan lupa siapin buat camping ya

Yeri : iy

June : besok berangkat sama gua

Yeri : lah ngapain

June : kan si Mingyu kagak ikut

Yeri : serius? Tau gitu gua jga gak ikut

June : duh yang ikut kan cuma anak osis sama siswa baru

Yeri : yay ada Wonwoo oppa dumss?
Yeri : GAK ADA JEKA JUGA
Yeri : HAHAHA AKU BAHAGIA

June : kenapa sih Yer?

Yeri : gpp
Yeri : udh ah mau lanjut tidur
Yeri : bye

June : GUSTI UDAH SIANG YER DASAR KEBO
Read

Dan setelah membaca pesan Junhoe, Yeri kembali melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu.

"Dek, bangun!" Teriak Mingyu dari lantai bawah.

"Berisik lo gua baru lanjut tidur 15 menit!" Suara Yeri tak kalah nyaring. Gadis itu mengerang dan menggulungkan badannya ke dalam selimut.

"Bangun, kunciin rumah dulu kek gua mau keluar sama Jeka." Ucap Jungkook yang kini sudah berada di depan pintu kamar gadis itu. Mau tidak mau, Yeri bangun dan menuruti permintaan kakaknya.

"Duh cantik-cantik kebo." Nyinyir Jungkook. Yeri sih cuek aja, tapi matanya melirik Jungkook dengan death glare yang justru membuat lelaki itu tertawa.

"Buru keluar gua mau tidur lagi." Usir Yeri.

"Mau nitip sesuatu gak dek?" Mingyu bertanya. Sosok kakak yang baik.

"Gak ah, ntar malem aja temenin gua ke supermarket ya kak, mau beli cemilan buat besok camping."

"Eh, lo besok ikut camping ya?" Kali ini Jungkook yang bertanya.

"Iye." Jawab gadis itu singkat.

"Gak! Lo gak boleh ikut." Jungkook berbicara dengan nada yang tegas.

"Ye gua juga pengennya gitu tapi kan wajib." Jawabnya acuh-tak-acuh.

"Sialan nanti kalau June macem-macem ke lo gimana?" Kali ini Jungkook semakin ngegas. Yeri kembali memberikan death glare-nya pada Jungkook.

"Gua tendang 'adeknya'."

"Wah ganas juga adek gua." Mingyu menyahut sambil tertawa.

"Ah udah cepet keluar lu semua!" Teriak Yeri. Setelah Jungkook dan kakaknya keluar, gadis itu segera mengunci pintu dan berniat untuk kembali tidur di kamar.

"Ah elah malah laper." Rutuk Yeri. Ia mendengar suara perutnya yang mulai keroncongan. Alhasil, bukannya berjalan ke kamar, Yeri justru mengarahkan kakinya ke dapur.

"Ih kok gak ada makanan sih?" Protesnya. Yeri sudah membuka kulkas, mengubek-ubek isi lemari, dan juga memeriksa berbagai tempat yang sekiranya dapat dijadikan sebagai ruang penyimpan makanan. Namun hasilnya nihil. Ia hanya menemukan sebuah apel yang dibeli Mingyu beberapa hari yang lalu. Karena merasa keki, gadis itu segera mengambil ponselnya dan menghubungi Mingyu.

"Kak! Kok gak ada makanan sih?"

"Kan ini gua baru mau belanja, dek."

"Aelah terus gua makan apa?"

"Beli aja dulu gih, uang ada di nakas biasa."

"Mager! Jahat lu, bisa mati kelaperan gua kalau harus nungguin lu pulang."

"Jangan ditungguin, gua mau main sampe sore. Makanya kalau lu beli makan, sekalian buat makan siang atau sore juga."

"Ih gua mager keluar!"

"Ya udah gak usah makan."

Bip! Sambungan telepon terputus.

"Anjir kok gua punya kakak jahat amat!" Teriak Yeri. Ia menggigit buah apel tersebut, yang sialnya sudah mulai membusuk. Sungguh rasanya ia ingin menangis karena rasa lapar dan kesal.

Namun tiba-tiba bel pintu rumahnya berbunyi. Yeri membukanya dengan tergesa, berharap kakaknya lah yang datang dan memberinya makanan.

"Ngapain lu?" Tanya Yeri ketika melihat Junhoe yang justru berdiri di hadapannya.

"Nih." Ucap lelaki itu sambil menyodorkan sebungkus plastik kepada Yeri.

"Apaan nih?" Yeri kembali bertanya dengan nada yang sedikit ketus. Oh satu hal, jika ia sudah merasa badmood, maka semua orang dapat menjadi sasaran amukannya.

"Makanan." Jawab Junhoe sambil tersenyum. "Udah ya, gua harus nyusul kakak lu sama si Jeka. Tiati, Yer! Jaga rumah yang bener." Lanjut Junhoe.

Yeri masih bergeming di tempatnya. Gadis itu senang, Junhoe datang bak penyelamat.

"Makasih Juneee!" Teriak Yeri saat melihat Junhoe yang sudah menaiki motor besarnya. Junhoe mengangguk sebagai jawaban. Lelaki itu sempat melambaikan tangannya sebelum akhirnya meninggalkan Yeri yang masih berdiam di pekarangan rumah.

'Kok June bisa tau gua lagi kelaperan sih.'

ConfusedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang