A Moment To Remember (Chap. 11)

1.6K 225 62
                                    

Cast, Main Cast, Alur, Genre, dll masih sama guys.. Jadi langsung aja ya!!

A Moment To Remember

Chapter 11

Author Pov On

Sementara disisi lain, tepatnya dikamar Jihoon dan Seungkwan, tidak terlihat adanya aktifitas sedikitpun. Seungkwan masih bermanja ditempat tidurnya, sedangkan Jihoon sudah pergi sejak pagi subuh meninggalkan kamar hotel menuju suatu tempat.

Berlari pagi, menikmati udara segar dan menimati sejuknya mentari pagi adalah merupakan hal yang menyenangkan, bukan? Itulah yang dirasakan oleh Jihoon.

Dengan semangat, ia berlari marathon menuju sebuah tempat. Sebuah tempat yang selalu menjadi tempat untuk menenangkan diri. Sebuah tempat dimana pertama kali ia menemukan sahabat untuk pertama kali. Sebuah tempat dimana ia pernah menangis dan tertawa. Dan sebuah tempat yang penuh dengan kenangan masa kecilnya.

Sambil tersenyum, Jihoon melipat kedua tangannya didada memperhatikan setiap sudut tempat itu, Masih terasa sejuk dan nyaman seperti dulu. Ia bahkan bisa merasakan kehadiran Soonyoung berada ditempat itu. Perlahan ia melangkahkan kakinya dan duduk disebuah kursi kayu yang tua yang kini mulai rapuh karena selalu terkena siraman hujan.

"Aku sedih lagi Soonyoung-ah... Dimana kau? Kapan kau akan datang untuk menghiburku? Bukankah kau berjanji akan selalu ada untuk menghiburku?

Aku terlihat bodoh, bukan? Mengapa aku selalu mengingatmu yang bahkan mungkin sudah melupakanku.

Kita berkenalan dan bersama hanya sebentar, sementara kita berpisah sudah memakan waktu 11 tahun. Bagaimana mungkin kau bisa menganggap aku dan masih mengingat aku. Aku benar-benar bodoh, Soonyoung-ah. Maafkan aku atas kebodohanku.

Kau datang bagaikan angin menyapaku melalui mimpi, belum sempat aku melihat wajahmu yang bahkan selalu aku rindukan, kau malah menghilang dan menggantikan sosokmu dengan orang lain. Kau jahat Soonyoung-ah. Bagaimana mungkin kau melakukan ini padaku? Bukankah kau mengatakan akan selalu menghiburku? Aku merindukanmu, bodoh."

Sambil menahan kesedihan, kekesalan serta rasa rindunya. Jihoon sesekali melempar batu-batu kecil kedalam air guna menghibur hatinya seperti yang biasa ia lakukan dulu bersama Soonyoung.

"Aku kembali dulu, ya.. Sebentar lagi jam 9, kami masih ada kegiatan hari ini. Jika ada waktu lagi, aku berjanji akan kembali."

Jihoon lalu menepuk-nepuk tangannya berusaha menghilangkan kotoran debu yang menempel ditangannya saat memegang batu-batu tadi sebelum akhirnya beranjak pergi dan kembali ke hotel.

A Moment To Remember


Senyum manis serta tawa lepas tidak terlihat pudar dari setiap wajah siswa-siswi serta para guru yang berada didalam bus tersebut. Mereka terus bernyanyi dengan riang dan bermain bersama sepanjang perjalanan menuju lokasi kegiatan mereka dihari kedua.

Sesekali, Seokmin yang bermain gitar mengiringi setiap lagu tersebut melirik sinis kearah Hoshi yang sejak tadi memilih diam disamping Seungkwan tanpa ikut bermain dan bernyanyi bersama mereka.

"Tunggu saja Hoshi-sshi.. Aku akan mengungkap semuanya dan membuat orang-orang tahu siapa kau sebenarnya.

Kau tidak lebih dari seorang monster yang menipu banyak orang untuk mencintai dan menyanyangimu. Kau serigala berbulu domba yang berhasil menutup kebejatanmu dengan pesonamu.

Sumpah demi apapun, Aku berjanji akan mengungkapkannya dan membuat hidupmu menderita. Aku akan membuatmu malu didepan orang-orang sama seperti yang kau lakukan padaku dulu. Aku berjanji." Seokmin membatin sambil menatap tajam kearah Hoshi membuat Mingyu yang sejak tadi menyadari tatapan aneh Seokmin ke Hoshi langsung mengeryit dahinya bingung.

A Moment To RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang