A Moment To Remember (Chap. 14)

1.3K 144 17
                                    

Cast : Lee Jihoon & Kwon Hoshi
Main Cast : Boo Seungkwan, Kim Mingyu, Vernon dan banyak banget dah :D
Genre : Boy x Boy, Friendship, Hurt, Sad, family, brothership, dll
Lenght : Chaptered

PREV :

"Ini bahkan tidak menyenangkan sama sekali, Boo.. Aku membutuhkanmu disini."

Jihoon membatin dengan lesu membuat Hoshi yang sejak tadi memperhatikannya dari seberang bundaran api tersebut hanya bisa menatap sedih.

A Moment To Remember

CHAPTER 14

Deru ombak berkejaran mendekati pantai, ditambah hembusan angin malam khas pantai kini menambah indahnya suasana dihati para guru serta siswa-siswi yang kini tengah bernyanyi bersama membundari api unggun yang menyala megah ditengah-tengah tersebut. Jihoon yang tidak bisa menikmati acara itu hanya bisa mendesah kesal sambil sesekali ikut bernyanyi pelan bersama mereka.

"Kau baik-baik saja?"

Mingyu menyenggol lengan Jihoon membuat Jihoon refleks menoleh kearah Mingyu, lalu pada detik keberikutnya Ia hanya bisa tersenyum sambil mengangguk-angguk kepalanya. Hoshi yang melihat dari seberang sana, lebih tepatnya dihadapan Jihoon hanya bisa menatap nanar kearah Jihoon yang sejak tadi tidak bersemangat.

"Maafkan aku, Jihoon-ah...." Hoshi membatin lesu. Hatinya sakit dan terluka. Ia tidak menyangka bahwa balas dendam yang ia lakukan malah membuatnya ikut merasakan sakit yang teramat.

Ketika telah puas bernyanyi bersama, kini tibalah saatnya bagi mereka masuk keacara inti yang dinanti-nanti setiap orang ketika melakukan kegiatan 'camp fire' yaitu berkata jujur bagi setiap orang yang diundi melalui sebuah permainan sederhana.

"Anak-anak sekarang tibalah kita pada acara yang dinanti-nanti, yaitu berbicara jujur.. Nah, Sebelum mulai, songsaengnim akan menjelaskan pada kalian bagaimana Cara mengundi korban kita, yaitu dengan cara bermain game kecil.. Nanti songsaengnim akan memainkan gitarnya, lalu kalian melakukan permainannya dengan menggilirkan sebuah gelas yang berisi air, kemudian ketika songsaengnim tiba-tiba menghentikan permainan gitar, maka gelas tersebut juga harus berhenti digilir, lalu kita lihat. Siapa yang memegang gelas tersebut, maka ia harus wajib menceritakan kisahnya secara suka rela dan setelah itu, peserta yang lain berhak menanyakan padanya 3 buah pertanyaan padanya. Apa kalian mengerti maksud songsaengnim?"

"Iya saem..."

Jawab para murid kompak dengan penuh bahagia sedangkan Hoshi langsung menatap Jihoon yang bahkan tidak memiliki selera untuk bermain.

Dengan piawai, Kim songsaengnim memainkan gitar dan dengan cepat para murid mulai menggilir gelas tersebut memberikannya pada teman-teman disamping mereka sambil bernyanyi dengan riang mengikuti irama gitar yang dimainkan oleh Kim songsaengnim, lalu pada menit keberikut Kim songsaengmin tiba-tiba menghentikan permainan gitarnya hingga gelaspun berhenti tepat berada ditangan seorang gadis berambut panjang berkulit putih membuat yang lain hanya bisa tertawa lega sekaligus mengejek gadis tersebut karena menjadi korban pertama yang akan membuka rahasianya sendiri. Lalu tanpa membuang waktu lama gadis itu berdiri didekat api unggun lalu mulai menceritakan kisah yang ia anggap sebagai rahasia untuknya.

"Baiklah, karena ini adalah permainan kejujuran, aku akan menceritakan pada kalian sebuah rahasia yang selama ini aku jaga."

Sambil menatap penasaran, para murid dan guru hanya bisa terdiam menanti gadis itu melanjutkan kembali ceritanya.

"Sebenarnya aku Putri dari pemilik sekolah kita, Presdir Cho." Ucap gadis itu seadanya sambil menunduk dan tentu saja hal ini direspon protes dari beberapa murid.

"Eyyyy... Jika kau adalah anak Presdir Cho maka aku adalah anak Presiden negeri ini." Timpal anak-anak yang lain. Sedangkan Kim songsaeng langsung menenangkan para murid yang kini mulai gaduh karena merasa candaan gadis tersebut kelewatan. Lalu mengingat bahwa mereka boleh menanyakan 3 buah pertanyaan akhirnya salah seorang dari mereka mengangkat tangan dan bertanya.

"Sohee-sshi.. Jika memang Kau anak dari Presdir Cho, mengapa kau merahasiakannya selama ini?"

Sambil menarik nafasnya panjang, gadis yang berlabel lengkap Cho So Hee tersebut tersenyum sebelum akhirnya menjawab pertanyaan itu.

"Aku.. Kalian sendiri tahu 'kan bahwa aku tidak punya prestasi apa-apa? Itulah alasan mengapa aku merahasiakannya karena aku malu dan aku tidak ingin membuat keluargaku malu, terutama Abeoji."

"Lalu mengapa kau memberitahunya sekarang?" Tanya anak-anak yang lain, lalu dengan kembali menunjukkan senyumannya gadis itu menjawab

"Karena ini adalah saat yang tepat untukku memberitahu kalian sebelum nanti akhirnya kita berpisah dan memilih perguruan tinggi kita masing-masing."

"Tadi kau mengatakan bahwa kau takut bahwa keluargamu malu jika orang lain mengetahui hal ini, tapi sekarang apa kau tidak mengkhawatirkan hal itu?"

"Tidak.. Aku tidak mengkhawatirkannya. Karena sekarang aku tahu bahwa keluarga terutama abeoji tidak pernah menekanku akan hal itu. Mereka menyayangi dan menerimaku dengan baik."

"Lalu bagaimana-"

"3 Pertanyaan sudah habis..." Ucap Cho So Hee tersenyum lalu direspon dengan senyuman oleh para guru dan beberapa murid lainnya sebelum akhirnya So Hee duduk dan permainan dilanjutkan kembali, sedang Jihoon hanya bisa tersenyum tipis mendengar jawaban dari gadis tersebut.

Seperti biasa, Kim songsaeng memulai lagi permainan gitarnya dan seperti biasa, para siswa yang terkena undian akan maju dengan gagah berani lalu menceritakan kisah hidup mereka yang mereka anggap rahasia dan sekarang rela mereka bagikan bersama teman-teman serta para guru yang ada ditempat tersebut. Begitu seterusnya hingga akhirnya, seperti sebuah drama, gelas tersebut berhenti tepat ditangan Hoshi.

Deg...

Detakan jantung Hoshi mulai tidak seirama. Ia bahkan dapat merasakan bahwa tangannya kini mulai bergetar saat menggenggam gelas tersebut dan sesekali ia melirik kearah Jihoon yang kini menatapnya dingin.

"Ayo majulah, Hoshi-sshi.." Pinta anak-anak yang lain yang sudah tidak sabar untuk mendengar rahasia apakah yang akan dibagi oleh sang kapten basket tersebut.

Karena merasa tidak punya pilihan lagi, Hoshi lalu berdiri disamping api unggun tersebut dan sesekali melirik kearah Jihoon yang kini memilih untuk menundukkan wajahnya diam. Sambil menarik nafasnya panjang, Hoshi lalu mulai menceritakan kisahnya yang ia anggap rahasia selama ini.

TBC

Hayo ada yg bisa nebak Hoshi bakal ceritain kisah yg mana? maaf ya bagian 14 uji pendekin,
Oya untuk kelanjutan kisah ini bakal uji lanjut di akun wattpad terbaru uji, unamenya ->> @svt_ujihooni soalnya uji mau ganti hape, trus uji lupa password wattpad yg ini makanya uji buat wattpad baru.. silakan follow uji ya krn uji bakal nulis kelanjutannya disana nanti.. Maaf juga krn lama ngepost.. See ya!!

A Moment To RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang