THE GAME BEGINS

12.2K 1.1K 168
                                    

Hallo,  maaf telat,  soalnya banyak anuh T-T. Langsung saja,  selamat membaca ....

Fajar mulai menyingsing, cahaya merah semakin merambati hamparan bunga dan rumput di sekeliling mansion putih yang berdiri megah. Kicau burung menjadi pengiring pagi musim semi, mengiringi tiap kuncup bunga yang mencoba untuk membuka kelopaknya. Tiap mata pasti berdecak kagum dan memberikan salut bagi tukang kebun yang dapat merawat taman tersebut dengan begitu indah. Namun, semua keindahan itu tidak menghentikan langkah kaki seorang pria yang berjalan anggun dalam balutan jas hitam. Pria itu terus melangkah tidak mengindahkan bunga-bunga yang menebar bau harum untuk memikatnya. Langkah kakinya berbelok menjauhi pintu utama mansion yang menjulang tinggi dan berhenti tepat di depan pintu berukuran lebih kecil di samping bangunan. Itu adalah pintu khusus karyawan. Sama dengan yang pertama kali dia masuki dulu bersama mendiang ayahnya.

Tanpa menunggu dia membuka pintu dan disambut para pelayan dan koki yang mulai bekerja bahkan sebelum matahari menampakkan sinarnya.

"Pagi, Uchiha-sama."

"Pagi, Uchiha-sama." Satu persatu para pelayan pria-wanita berpakaian hitam putih itu membungkuk memberi salam, yang dibalas dengan bungkukan kecil dan senyuman tipis yang tidak pernah mencapai mata.

Raut heran terlukis dari wajah para pelayan. Tidak ada yang tahu kapan sang Uchiha keluar dari kediaman Namikaze, pria itu masih menyajikan makan malam dan menemani tuan bekerja hingga tengah malam. Tidak ada yang bertanya untuk menyalurkan rasa penasaran mereka, walau mereka sama-sama bekerja pada keluarga Namikaze, posisi sang Uchiha lebih seperti keluarga. Pemimpin Namikaze sangat memperhatikan Uchiha, memberikan otoritas untuk memasuki ruang kerja dan kamar tuan Namikaze kapan pun tanpa izin. Bahkan, berkali-kali mereka mendengar tawaran tuan Namikaze untuk benar-benar mengganti marga Uchiha menjadi Namikaze. Tawaran itu selalu ditolak, tapi mereka cukup tahu diri untuk tidak sembarangan berlaku di depan Sasuke di luar batas kesopanan mereka.

"Apa tuan besar telah bangun?"

"Belum, Uchiha-sama. Tuan besar belum keluar dari kamarnya," sahut seorang maid berambut coklat menjawab pertanyaan Sasuke.

"Hn …. Siapkan nampan, aku akan membangunkan tuan." Para pelayan dapur menyiapkan nampan berisi berisi gelas kosong dan piring kecil. Aneh memang, entah sejak kapan, para Uchiha sendiri yang akan memeras jeruk dan menyajikan buah untuk tuan Namikaze. Dulu mereka telah berkali-kali menawari untuk membantu, tapi ditolak dengan halus. Menyajikan jus jeruk dan membangunkan tuan Namikaze telah menjadi tugas rutin bagi sang Uchiha.

Dengan nampan di tangan, Sasuke berjalan keluar dapur dan berbelok menuju tangga pelayan, naik ke tingkat dua dan melewati lorong panjang yang akan membawanya pada kamar utama. Sasuke memperlambat langkahnya saat melewati kamar dengan pintu berwarna cokelat muda. Dia ingat kejadian yang terjadi dalam kamar itu, tapi hingga kini, ingatan itu belum pernah mengusik Sasuke. Kamar itu telah terkunci lama, dulunya merupakan kamar tuan dan nyonya Namikaze sebelum sang nyonya meninggal dunia. Pasangan muda itu dulu mengambil kamar itu karena sang nyonya yang menyukai pemandangan taman yang terlihat dari jendela kamar. Namun, semenjak kejadian itu, tuan Namikaze menutup kamar tersebut dan melarang siapa pun membukanya. Terutama Himawari.

Tuan Namikaze sendiri kini menempati kamar utama. Kamar yang dulunya juga digunakan oleh pemimpin-pemimpin Namikaze sebelumnya. Di sepanjang lorong Sasuke bertemu maid-maid yang sedang bekerja membersihkan tempat ini hingga selalu tampak sempurna. Mereka membungkuk dan berbisik saat Sasuke berjalan melewati mereka, bersemu merah hanya dengan menatap wajah yang begitu rupawan.

Fisik Sasuke memang telah banyak berubah sejak masa kanak-kanak dan remajanya dulu. Tubuh sang Uchiha kini telah menjulang tinggi dengan bahu tegap dan pinggang ramping. Otot-otot tubuhnya telah berkembang sempurna di balik jas yang dia gunakan. Para pria yang pernah melihat tubuh Sasuke hanya dapat berdecak dengan iri, sedangkan para wanita yang beruntung mengintipnya akan mendapat imajinasi yang membuat mereka mengerang mendamba. Kesan kanak-kanak pada wajah Sasuke kini telah menghilang, meninggalkan wajah memesona pria dewasa yang membuat setiap wanita bermimpi liar setelah menatapnya. Rambut Sasuke kini tidak lagi mencuat melawan gravitasi, namun disisir ke belakang dengan beberapa helai rambut yang menjuntai yang semakin menonjolkan fitur wajah sempurna yang dimiliki sang Uchiha. Sasuke yang berumur 23 tahun ini benar-benar telah bertransformasi menjadi kaisar malam penuh dosa.

My Only DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang