MY ONLY DESIRE
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Genre/Warnings : Rape, R19 explisit, Alternate Universe, M/B & B/M sexual content, BDSM
PROLOG
Dalam 10 tahun hidup Sasuke, dia tidak pernah menginginkan apapun.
Saat teman-temannya membawa game terbaru atau tas-tas keren, Sasuke tidak pernah iri.Dia merasa cukup dengan buku-buku dan tas lusuh termakan waktu miliknya. Dia juga tidak pernah menginginkan rangking pertama di kelas, ia hanya terlalu cerdas hingga mendapat juara.
Ketika teman-temannya mencibir Sasuke yang seorang anak supir atau mengejeknya karena tidak memiliki ibu, Sasuke tidak pernah sedih. Dia merasa cukup dengan ayahnya. Ia terlalu malas meladeni mereka.
Sasuke terkadang heran, kenapa ada orang-orang yang begitu berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu. Mereka bersedia berlatih, bekerja, merampas,dan berusaha hingga mati untuk mendapat apa yang mereka inginkan. Ia tidak pernah mengerti, walau dengan otak jeniusnya dia tetap tidak mengerti.
Hingga Uchiha Sasuke berumur 10 tahun, ia adalah manusia dengan nol keinginan.
Mata hitam arang miliknya melirik sang ayah yang tengah mengemudikan mobil mewah. Ini bukanlah mobil mereka, ayahnya hanya berkerja sebagai supir untuk seorang billyuner. Alasan Sasuke ikut naik kendaraan,karena sekolahnya yang diliburkan mendadak. Sehingga sang ayah terpaksa membawanya. Pria berwajah tegas itu tidak tega meninggalkan Sasuke sendiri.
"Kau akan suka melihat rumah mereka, Sasuke. Tempat itu benar-benar indah sekali. Tidak kalah dengan istana-istana yang ada di Eropa." Fugaku mencoba mencairkan suasana, anaknya ini memang susah diajak bicara.
"Hn." Sasuke menanggapi penjelasan sang Tousan dengan datar, bagi Sasuke seindah apapun tempat majikan ayahnya tinggal, dia tidak tertarik. Toh, itu tidak ada hubungannya dengan Sasuke.
Fugaku menghela napas panjang. Putranya ini sulit sekali dipancing berbicara. Mungkin menurun dari dirinya yang sulit berekpresi. Pernah ketika Sasuke berumur tiga tahun, dia terjatuh dari ayunan dan sendi lengannya bergeser. Anaknya tidak menangis sama sekali. Mendiang istrinya waswas dan langsung membawa Sasuke ke dokter anak.
Khawatir Sasuke keadaan mental Sasuke tidak normal. Ia bersyukur Sasuke baik-baik saja, anaknya hanya kurang dalam hal emosi. Kadang Fugaku khawatir dengan sifat Sasuke. Selama ini Fugaku tidak pernah mendengar Sasuke merengek meminta apapun darinya atau orang lain.
Bukankah ini sedikit aneh untuk anak seusianya?
Sasuke hanya sesekali menyahut singkat atas pertanyaan-pertanyaan ayahnya. Dia tahu, ayahnya berusaha keras untuk mengajaknya berkomunikasi. Padahal dia tahu, ayahnya juga orang yang kaku. Pandangannya hanya menerawang ke luar jendela, memandang jalanan yang semakin sepi. Sepertinya, tempat kerja ayahnya sepertinya berada agak jauh dari jalan utama.
Pagar rumah yang menjulang tinggi dan megah mulai terlihat, deretan tembok putih dengan pohon-pohon cemara yang bejejer berdiri kokoh disepanjang jalan. Sebuah gerbang besar dengan ornamen rumit mulai terlihat. Gerbang itu berderit terbuka begitu ayah Sasuke member tanda. Begitu melewati gerbang, mereka disambut sebuah taman yang begitu luas. Taman itu sungguh indah dan tertata dengan sangat simestris. Ditengah taman itu, berdiri sebuah rumah megah bak di negeri dongeng.
Sasuke mengakui rumah tempat ayahnya bekerja sangat besar dan menakjubkan. Namun, bahkan kemewahan seperti ini tidak membuat Sasuke iri ataupun menginginkannya.Setelah turun dari mobil, ayahnya membawa Sasuke masuk rumah lewat pintu khusus karyawan.
![](https://img.wattpad.com/cover/69370419-288-k474725.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Only Desire
FanficHingga Sasuke berumur 10 tahun, dia tidak pernah menginginkan apapun. Dia anak dengan 0 keinginan. Sasuke selalu heran dengan orang-orang yang Begitu menginginkan sesuatu hingga mereka dapat berbuat apapun. Bagi otak jenius Sasuke itu tidak masuk ak...