SELAMAT TAHUN BARU!!!
~\(≧▽≦)/~O
Ok, langsung saja kalian bisa baca chap ini. Mungkin kalian akan bisa merasakan? Perbedaannya hohoho.....
Ada dua hal yang tidak akan bisa ditinggalkan oleh Naruto. Pertama adalah keluarga dan orang-orang yang penting baginya--bagi dirinya mereka adalah central dalam hidup dan prioritasnya. Dalam hal ini, Himawari lah yang menempati posisi teratas, sebab ia telah kehilangan sang istri tercinta.Di urutan kedua, ada perusahaan Namikaze Grup yang telah diwariskan dari generasi ke generasi hingga menjadi tanggung jawabnya sekarang. Naruto mewarisi perusahaan ini pada saat ia masih muda. Kematian kedua orang tuanya karena kecelakaan pendakian pada liburan mereka, mengakibatkan seluruh tanggung jawab perusahaan jatuh pada pundak Naruto yang ketika itu baru saja menikah. Untuk beberapa saat, perusahaan menjadi prioritas. Menstabilkan kembali perusahaan serta mendapatkan kepercayaan pemegang saham yang terguncang akibat kematian Minato, menyita hampir seluruh waktu yang ia miliki. Beruntung mendiang istri Naruto begitu sabar mendukungnya.
Sejak Naruto masih kecil, ia telah diajari untuk mengemban tampuk kepemimpinan keluarga Namikaze serta perusahaan-perusahaan yang berada di bawah naungan nama itu. Menjadikan perusahaan Namikaze sebagai yang terdepan telah menjadi impiannya sejak ia masih muda. Intrik dan politik dalam perusahaan, telah mengajari Naruto dengan keras. Tapi, dia bisa melewatinya.
Kini ia kembali diuji, tepatnya dua minggu yang lalu.
Dua hari setelah penandatanganan investasi dengan anak perusahaan Sharingan Investment cabang Konoha, Naruto mendapat kabar tentang penjualan cukup besar saham perusahaan miliknya oleh beberapa pemegang saham. Tindakan itu mengakibatkan nilai saham milik Namikaze turun, harusnya nilainya akan kembali stabil keesokan harinya, tapi ternyata tidak. Keesokan hari terjadi hal yang lebih mengkhawatirkan, tersebar rumor jika perusahaan Namikaze akan dituntut karena pelanggaran kontrak serta tuntutan karena produk elektronik yang diproduksi salah satu anak perusahaannya banyak yang cacat. Tentu rumor pertama adalah omong kosong belaka, sedang yang kedua itu hanya beberapa kesalahan kecil tidak terelakkan yang langsung diganti oleh perusahaan Naruto seperti biasanya. Harusnya hal tersebut akan langsung menghilang dan tidak berdampak besar.
Namun nyatanya tidak. Lebih banyak yang menjual saham perusahaannya, kepanikan menghinggapi para pemegang saham saat beberapa pemegang saham yang telah lama berinvestasi pada perusahaan Naruto ikut menjual saham milik mereka. Dan seperti bola salju, lebih banyak yang mengikuti, rumor yang beredar semakin parah. Konfirmasi yang diutarakan Naruto pada rapat pemegang saham tentang keadaan perusahaannya yang baik-baik saja, tidak dapat menghentikan rumor yang menyatakan keadaan finansial perusahaan sedang dalam keadaan tidak baik. Pemimpin perusahaan Namikaze itu hanya sedang berupaya untuk menutupinya.
Naruto akui keadaan finansial perusahaannya tidak sebaik biasanya, dananya telah banyak terpakai guna membangun taman bermain di pulau buatan yang telah diusahakan izinnya sejak sang Namikaze Minato masih hidup. Taman ini akan menjadi yang terbesar, termegah, dan tercanggih di Asia. Naruto tidak rela menghentikan mega proyek ini, apalagi saat Naruto telah mendapatkan dana yang dibutuhkan dari investasi yang diberikan Sharingan. Ini telah menjadi impian Minato dan telah diwariskan menjadi impian Naruto. Namun keadaan finansial perusahaannya tidak seburuk itu hingga harus membuat para pemegang saham gelisah. Dia pernah mengalami yang lebih buruk dari ini tanpa menyebabkan kepanikan seperti ini. Naruto bingung kenapa perusahaannya menjadi seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Only Desire
FanfictionHingga Sasuke berumur 10 tahun, dia tidak pernah menginginkan apapun. Dia anak dengan 0 keinginan. Sasuke selalu heran dengan orang-orang yang Begitu menginginkan sesuatu hingga mereka dapat berbuat apapun. Bagi otak jenius Sasuke itu tidak masuk ak...