Saya Gocing yang merasuki akun Nisa :
PO MOD dibuka hari Kamis tanggal 29 Agustus 2024 ya gaes. Harga sama list spesifikasinyanya dipost tanggal 29 Agustus juga :3c
PO buku dibuka sampai pertengahan bulan Oktober, dicetak & dikirim setelah PO ditutup (kira2 bulan November).Iyes, ini versi buku dulu. Versi onlinenya bakal ada di karyakarsa saya (Gocing). https://karyakarsa.com/gocinggg
Ilustrasi di bukunya akan saya pisah di google drive (biar aman sentosa gan wkwkw).
-----
Semua karena @kagamiyoneko yang menawarkan sesuatu yang tidak bisa ditolak untuk segera meneruskan cerita ini T^T (receh). Ini udah ane post :')
Udara panas melinkupi kamar berukuran empat meter persegi, hawanya kontras dengan suhu dingin dini hari di luar. Sesekali erangan mirip binatang lapar keluar dari sosok tubuh seputih porselen yang terus bergerak mendominasi tubuh tan di bawahnya. Keringat telah membasahi tubuh sempurna pria itu, napasnya lansung menjadi uap begitu dihembuskan. Ritme pinggul dominan semakin cepat, mengentak-hentak tubuh yang kini tidak lagi bergerak di dalam kungkungan lengannya. Hujaman pria itu semakin cepat, seperti hendak menghancurkan tubuh lawan. Hingga kemudian pria itu mengejang, punggungnya menegak lalu melengkung indah, mata hitamnya terpejam, erangan tertahan keluar dari bibir merah yang sedikit terbuka. Untuk sesaat alam seakan berhenti, menikmati pesona anak adam yang baru saja mengalami ejakulasi.
Untuk kesekian kalinya, Uchiha Sasuke menaburkan benihnya ke dalam tubuh Naruto yang telah lama kehilangan kesadarannya.
Sasuke berusaha mengatur napasnya yang memburu, pandangannya tersita oleh wajah pucat pria yang ditidurinya. Perlahan tangannya mengusap pipi dengan tanda goresan milik pria itu, meninggalkan noda darah dari luka tangannya yang sekali lagi terbuka. Ekspresinya melunak, sebuah senyum lembut tercetak langka.
Jari Sasuke kembali bergerak, menelusuri bibir yang sedikit pucat. Ibu jarinya mengusap bibir yang tadi ia paksa cium, mengolesinya dengan warna merah darah miliknya. Usapannya kembali menjalar, berhenti di ceruk leher tempat salah satu tanda miliknya tersemat. Senyumnya semakin lebar, sebagian dari dirinya mengeram puas, dia telah menandai satu-satunya orang yang ia inginkan selama bertahun-tahun. Senyumnya berubah, ternoda ketamakan yang kian menjalar. Dikecupnya kiss mark yang dia tinggalkan, dan dibisikkannya pada telinga yang tidak mungkin mendengar, "Mine."
.
.
.
Malam panjang telah berakhir dalam rengkuhan pagi. Dua orang duduk diatas sofa coklat di dalam ruang tamu kabin. Pemuda dengan tubuh lebih kecil, berkali-kali melirik pintu kayu hitam yang tak kunjung terbuka. Juugo -pemuda yang berbadan lebih besar dan berambut orange- seakan tidak mengubris kegelisahan kawannya. Dia lebih tertarik melamun dengan mata menerawang.
"Jugoo.." bisik Suigetsu - pemuda ramping dengan rambut perak- akhirnya ia tidak tahan lagi, "..apa kau pikir Namikaze telah mati?" tanya Suigetsu penasaran.
"Tidak mungkin," jawab Juugo tidak yakin.
"Semalam Bos benar-benar membuatku takut setengah mati, dan aku tidak tahu Bos tertarik 'begitu' dengan pria," cicit Suigetsu.
"..."
Juugo menghela napas sebagai tanggapan, jujur dia juga kaget dengan sikap Sasuke dari kemarin malam.
Juugo dan Suigetsu telah mengikuti Sasuke sejak lama, mereka tidak dapat menyebut diri mereka teman, karena bagi mereka pikiran Sasuke terlalu tidak dapat ditebak. Jujur itu juga yang membuat mereka tertarik, pikiran birlian namun misterius dari seorang Uchiha Sasuke, telah membuat seorang Juugo dan Sugetsu mengikutinya dengan patuh. Padahal jujur saja, dirinya dan Suigetsu bukan orang yang mudah ditangani.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Only Desire
FanfictionHingga Sasuke berumur 10 tahun, dia tidak pernah menginginkan apapun. Dia anak dengan 0 keinginan. Sasuke selalu heran dengan orang-orang yang Begitu menginginkan sesuatu hingga mereka dapat berbuat apapun. Bagi otak jenius Sasuke itu tidak masuk ak...