Part 1

238 65 38
                                    

The Family

Kring ...... kring .......

Suara jam weker tua di nakas samping tempat tidur membangunkannya dari tidurnya. Diraihnya jam itu dan dimatikannya. Waktu menunjukkan pukul 4:30 pagi, sudah saatnya untuk dia bangun dan kembali ke rutinitasnya lagi. Seperti biasa, ia selalu mangerjakan tugas rumah seperti berkemas didapur, menyapu dan mengepel rumah, membuat sarapan pagi untuk orang rumah bahkan terkadang menebas sekitar pekarangan rumah pun ia lakukan dan ia melakukannya sendiri. Itu adalah pekerjaan yang bisa dikatakan tidak pantas baginya, walaupun ia hanya anak angkat, namun mereka memperlakukannya bagaikan seorang pembantu.

Desdemoni diangkat menjadi anak sepasang suami istri bernama Petunia dan Jeremy Litso Mereka mengangkat Desdemoni dengan harapan akan mendapatkan anak, karena telah 5 tahun mereka membina rumah tangga namun tidak dikaruniai seorang anakpun. Desdemoni tinggal di sebuah panti asuhan di kota kecil sebelah barat London, bernama Brookwood.

Waktu kecil ia ditemukan warga sekitar tergeletak tak berdaya di tengah jalan keluar dari kota Brookwood, saat itu ia diperkirakan berumur 3 tahun. Saat sadar ia tak tahu apa yang terjadi padanya, bahkan ia tidak mengenal dirinya sendiri. Jadi, warga setempat memasukkanya di sebuah panti asuhan dan di adopsi sepasang suami istri dua bulan kemudian untuk dibawa tinggal di London. Satu - satunya barang yang ada padanya saat ditemukan adalah sebuah kalung dengan bandul kunci emas kecil, seperti kunci sebuah kotak entahlah ia pun tidak tahu. Ia selalu menjaga dan merawat kalung itu dengan baik sampai sekarang.

Pada awal ia di adopsi, orang tua angkatnya memperlakukannya dengan sangat baik. Ia merasa mereka adalah malaikat yang dikirimkan Tuhan untuknya. Namun, selang sebulan ia diadopsi, Ibu angkatnya mengandung anak pertama mereka dan dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Lillian Litso. Semenjak saat itu, perlakuan orang tua angkatnya mulai berubah dan kasih sayang yang mereka berikan perlahan berkurang hingga tak ada lagi. Keluarga itu lalu memperlakukan Desdemoni layaknya seorang pembantu. Bahkan adik angkatnya tak pernah sekalipun berlaku sopan padanya. Namun ia tak ambil hati akan hal itu.

"Desdemoni, dimana kau letakkan pakaian kerjaku?" tanya Lillian. Ia bekerja disebuah perusahaan di London. Tak seperti Lillian, Desdemoni hanya seorang pengangguran. Hal itu bukanlah yang ia inginkan, namun keluarga ini tak mengizinkannya untuk bekerja. Ia pernah sekolah dan melanjutkan ke jenjang perkuliahan, namun harus berhenti di tengah karena orang tua angkatnya merasa terbebani harus menyekolahkannya lebih tinggi, apalagi saat itu Lillian akan memasukki jenjang perkuliahan juga, jadilah ia yang harus mengalah.

Sebenarnya jika diukur memang nilai Desdemoni lebih baik daripada Lillian tapi apa boleh buat, ia hanya anak angkat. Segala yang dapat ia lakukan hanyalah menurut dan melakukan pekerjaan rumah. Ia terima semua itu.

"Aku meletakkannya didalam kamarmu." jawab Desdemoni.

"Aku tak menemukannya, pasti kau sembunyikan agar aku terlambat karna mencarinya, kan? Dimana kau meletakkannya, hah? Aku tahu kau iri padaku karna aku dapat bekerja dan kau tidak. Tapi tidak begini caranya!!" ucap Lillian berang dengan mata yang melotot kepada Desdemoni.

"Aku benar - benar meletakkannya dikamarmu, Lillian. Dan aku tidak iri padamu, Lil." jelas Desdemoni berusaha setenang mungkin.

"Jika memang begitu, cepatlah temukan pakaianku! Aku bisa terlambat nanti."

"Baiklah." dengan cepat Desdemoni beranjak dari tempatnya dan mencari pakaian Lillian yang ia rasa sudah digantungnya di kamar Lillian setelah ia setrika. Memang tugasnya melakukan semua hal dirumah dan mengurus orang rumah. Setelah menemukan pakaian itu ia memberikannya pada Lillian dan kembali melakukan tugasnya lagi

***

Siang harinya, saat semua penghuni rumah pergi bekerja. Lillian dengan tugasnya di perusahaan, Paman Jeremy yang mengurus peternakan sapinya dikota Brookwood dan ia sering pulang larut malam karena rute yang cukup panjang untuk mencapai kota besar, tak jarang pula ia menginap disana karena terlalu lelah melakukan perjalanan pulang, serta Bibi Petunia yang sibuk dengan teman - temannya berkumpul arisan atau terkadang sekedar bergosip ria. Desdemoni tak pernah lagi memanggil Paman Jeremy ayah atau Bibi Petunia ibu karena mereka sudah melarangnya sejak Lillian lahir. Ia terima.

Lost And FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang