Aisah 7

62 11 6
                                    

Aisyah tergesa-gesa menyiapkan dirinya untuk berangkat sekolah karna hampir telat.

Tok tok tok

"Incesss !"

Tok tok Suara Bang Abbas memangilnya.

"Sabar Bang bentar lagi !" Teriak Aisyah dari dalam.

"Tumben Inces telat" Tanya Abbas ketika Aisyah keluar dari kamarnya.

"Habis solat subuh, Inces bobo lagi bang" Jawab Aisyah lalu tergesa-gesa menuruni tangga walaupun lututnya masih sakit.

"Habis solat subuh, Inces bobo lagi bang" Jawab Aisyah lalu tergesa-gesa menuruni tangga walaupun lututnya masih sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dek, pelan-pelan napa?"

"Telat Bang... ! Nanti Inces ditinggal Roy dan Zaiin" Teriak Aisyah lalu meluncur ke ruang makan."Selamat pagi semua" Ucap Aisyah ngos-ngosan.

"Habis olah raga ya Nces?!" Guraw Affan karna Aisyah telat.

"Ih Abang,, masa olahraga pake seragam sekolah,," manyum Aisyah karna dia sedang tidak ingin menangapi gurawan Abangnya saat ini.

" Ayah,Bunda Inces berangkat" Aisyah menyalami Orang tuanya.

"Kamu gak sarapan dulu, Aisyah?!" Tanya Zurham, biasanya Aisyah tidak akan melewatkan sarapanya kecuali Aisyah ngambek dengan Ibundanya kalau di ceramahi.

"telat Yah,, Asalamualaikum" Jawab Aisyah lalu ngacir keluar.

"Waalaikumsalam" Ucap mereka serentak.

"Inces ! Mbak antar" Teriak Ainun lalu bangkit dari duduknya. Ainun tidak tega melihat Aisyah dihukum nanti kalau tlat.

"Gak usah" Teriak Aisyah dari jauh.

"Baru kali ini Bunda denger kamu teriak Nun" Ucap Aina tanpa melihat Ainun, Ainun tahu Ibunda sedang menegurnya.

"Ma'af Bunda" Ucap Ainun menyesali tindakanya lalu duduk kembali. Affan, Abbas dan Zurham hanya menatap Ainun sekilas.

"Oh iya ! Nanti kasih tau Aisyah, hari ini kami berangkat ke Turki"

"Kenapa mendadak Yah?" Tanya Abbas.

"Ada urusan penting yang harus Ayah dan Bunda urus"

"Urusan apa?!" Jawab mereka bersamaan karna Affan, Ainun dan Abbas penasaran biasanya orang tua mereka berpergian ke luar negri pasti bilang jauh-jauh hari.

Zurham mendesahkan nafasnya lalu menatap Aina.

"Bunda duluan" Ucap Aina lalu bangkit dari duduknya. Aina tidak ingin berdebat dimeja makan dengan suami dan anak-anaknya, apa lagi ini masalh dengan Aisyah.

"Lebih baik kita tidak membahas ini,kalian berangkat lah" ucap Zurham lalu ikut meningalkan meja makan. Affan, Ainun dan Abbas menatap satu sama lain sepertinya mereka tahu apa permasalahan yang orang tua mereka urus di Turki.

"Eyang" Ucap Ainun dengan suara bergetar. Abbas merangkul kaka perempuannya itu untuk menenangkanya.

"Mungkin Ayah dan Bunda ada urusan lain, tidak mungkin Eyang meminta Aisyah kalau Aisyah tidak mau" Hibur Affan kepada Ainun sebenarnya kata-kata itu untuk menyakinkan dirinya juga.

Not a Butterfly (Books 1 END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang