Diego membanting pintu mobilnya dan berlari menuju rumahnya. Dia berlari menuju kamar Demi dan saat membukanya mata Diego terbuka lebar ketika menyadari kamar itu kosong dengan seprai tempat tidur yang tak terlihat berantakan sama sekali.
"Demetria!!" Seru Diego sembari berlari ke setiap sudut rumahnya tapi Diegl tak menemukannya. "Demetria!!!" Seru Diego sekali lagi. "Shit!"
Diego mengambil handphonenya dan segera menelepon Sullivan. Entah mengapa rasanya kini jantung Diego seperti kuda yang sedang berpacu dalam balapan bersama rasa takutnya.
"Ada apa Diego?" Tanya Sullivan.
"Dia kabur dari rumah, Demi tidak ada di rumahku sekarang!" Balas Diego dengan nada khawtir dan tetap mencari. "Wait don't hang―"
Diego memasuki ruang kerjanya dan dia melihat Demi yang sedang berdiri sembari mengangkat wajahnya ke atas. Diego menghampiri tubub Demi dan betapa terkejutnya ketika ia melihat goresan luka segar di leher Demi.
"Demi are you okay?" Tanya Diego dan Demi terap terdiam. "God!! Katakan sesuatu!!!"
"Kau membebaskan jiwanya yang lain." Lirih Demi. "Bagaimana kau membebaskannya?!"
"Demi aku menemukan ruang pemujaan di bawah rumahmu―"
"Dia marah..."
Demi merentangkan tangannya keatas. Diego meminta Demi untuk menurunkan tangannya tapi dia tak melakukan itu hingga tangannya kini seperti mempunyai luka bakar yang berbentuk genggaman tangan.
"Kita harus menjauhkanmu, come on!" Seru Diego berteriak dan menarik tubuh Demi. "Goddamn Demetria, sadarlah untuk sesaat!!!"
Semua buku yang tertata rapih di rak buku berterbangan dan semau lampu berkedip di sertai guncangan yang begitu besar di rumah Diego. Diego menjatuhkan begitu saja telepon genggamnya dan berlari keluar rumahnya, mendorong Demi masuk ke dalam mobil mini cooper yang ia parkirkan di halaman depan rumah.
"Kemana kita akan pergi?" Tanya Demi tanpa rasa ketakutan di dirinya.
"Menjauhkan apapun darimu."
"Tapi kau tahu jika tidak ada yang bisa menjauhkan dia dariku?" Ucap Demi. "Kecuali kau membawaku ke suatu tempat."
"Where?" Tanya Diego sembari melihat Demi.
"Cabin di saat aku membuat perjanjian dengan teman-temanku." Balas Demi lirih. "Dia tidak akan pernah bisa mencapaiku di sana."
"Kau bohong..." Balas Diego yang kini sudah tak memperdulikan peraturan lalu lintas.
"Untuk apa aku bohong, jika aku bohong... Aku sudah mati." Balas Demi dan Diego menggerutu kesal.
Diego memutuskan untuk mengikuti saran Demi. Mereka memarkikan mobilnya di pinggir jalan―bahkan Diego hampir tidak peduli dengan mobilnya. Mereka berjalanan memasuki daerah perhutanan dan Diego harus mempersiapkan semuanya, apapun yang terjadi dia harus siap.
Suasana di sekitarnya menjadi tidak bersahabat, Diego tau bahwa ada yang tidak beres tapi dia tetap berlari mengikuti Demi. Sebuah kabin tua terlihat di mata mereka, Diego menyuruh Demi untuk berjalan di belakangnya, dia tak ingin sesuatu terjadi pada Demi. Tangan Diego perlahan menggapai kenop pintu tua kabin di depannya tetapi belum sampai ia genggam pintu tersebut terbuka dengan seseorang di dalamnya dan orang itu adalah Sullivan.
"Sullivan, mengapa kau di sini?" Tanya Diego mengambil ancang-ancang.
"Aku rasa seharusnya aku yang harus menanyakan itu padamu. Sedang apa kau di sini?"
"Diego itu bukan Sullivan." Bisik Demi dan Diego terdiam melihat Sullivan.
"Dengarkan aku Sullivan, aku harus membawa Demi ke dalam. Aku tak mau ada pertengkaran di sini."
"Kau tak bisa melakukan apapun! Dia, dia harus merasakan akibatnya."
"Sullivan kau tak tau apapun, kau tak tau apa―" ucapannya berhenti ketika melihat Sullivan mengeluarkan pistol dari sabuknya. "Sullivan... tenanglah!"
"Aku tahu semuanya! AKU TAHU! Dia, perempuan itu harus mati. Kau tak tau dia. Dia seharusnya sudah mati sejak ia lahir tetapi ibunya memilih untuk menukarkan dia dan menyembunyikannya hingga akhirnya Ross bisa menemukan dia!!" Sullivan mengarahkan senjatanya ke arah Demi.
"Matilah..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Possessed [lagi mau di edit]
Tajemnica / Thriller[Short Story] Awalnya dia hanya perempuan biasa yang mempunyai ketenaran dan menyukai bernyanyi, hanya saja semua berubah saat sesuatu 'hal' mengejarnya. Demi Lovato artis itu hilang ditengah tour Unbroken tahun 2011 dan kembali muncul lima...