Principium

199 11 8
                                    

           Lelaki berwajah Yunani itu mengambil handycam dari tangan temannya. Dia membuka layar handycam dan menekan tombol play di layar touchscreen tersebut.

            "Hallo Demetria saya Sullivan dan kita lihat apakah kau sudah bisa pulang atau belum kali ini?!"

            "Ross..." Ucap Demi dengan nada bergetar dan mimik wajah ketakutan.

            "Demetria jika kau selalu membicarakan dia, kau tak akan pulang."

            "Demetria tak di sini, dia tak ADA!!!"

            "Demetria tidak ada!"

            "DEMETRIA TAK ADA!!!"

            Lampu neon di ruangan itu tiba-tiba pecah dan lampu yang lain juga padam, tidak ada penerangan selain percikan api dari kabel listrik yang terputus. Lampu kembali menyala dan posisi kamera sudah berada di lantai.

            "Di mana perempuan itu!!??"

           Juru kameramen memutar sekeliling ruangan hingga medapatkan Demi yang berada di sisi kiri pojok atas ruangan. Dia menempel seperti layaknya orang yang kerasukan roh jahat "Dia di atas!"

           "What the f―"

           "Dia akan datang, dia akan datang, dia akan datang, dia akan datang, dia akan datang, dia akan datang, Ross akan datang dan membawa darah kalian!" Ucap Demi cepat dan juga dengan nada bergetar.

           "INDE VENTURU EST TIBI!!" Teriak Demi dan tak lama setelah itu tubuhnya terjatuh kembali ke lantai.

           "Holy shit!"

           Sullivan, orang yang berada di rekaman video itu mengambil handycam miliknya dari tangan lelaki asal Yunani itu. Sullivan membuka mulutnya lebar dan asap rokok keluar dari mulut Sullivan. Sullivan melihat wajah lelaki itu yang seakan masih tak percaya.

           "Dia mungkin hanya melakukannya untuk popularitas."

           "Benarkah?! Diego, kami menemukan artis gila ini di sebuah rumah tua tak berpenghuni di dalam hutan dan sangat banyak bangkai hewan liar di dalam sana hingga berbau busuk! Kami menemukannya dengan keadaan rambut gimbal begitu panjang, tubuh yang hitam, mengendus serta mendesis kearah kami. Kau pikir dia hanya main-main saja?!"

           Diego memutar matanya lalu menyenderkan tubuhnya ke bangku, menemukan titik nyamannya sendiri. "Sullivan aku sudah tidak melakukan hal seperti ini lagi. Ini sudah lama tak aku lakukan dan aku sudah tak mau semenjak kejadian itu."

           "Diego dengarlah aku, Demi ini memang pernah mempunyai gangguan mental tapi percayalah tidak kali ini. Dia sudah satu tahun berada di pusat rehabilitasi dan yang bisa ia lakukan hanyalah bilang Ross ada di sini dan bahasa Latin yang gila. Dia juga menyendiri jika di cafetaria, duduk menghadap tembok dan menggerakan tubuhnya ke atas kebawah, padangannya kosong dan mulut yang selalu bergerak seperti mengatakan sesuatu. Hanya kau yang mengerti hal seperti ini."

           "Aku sudah tidak ingin menangani orang seperti itu. Aku hanya ingin melukis saja, kau harus mencari orang lain." Balas Diego dan Sullivan mendesah kecewa.

            "Diego, kami tahu bahwa ini tak adil dan terlihat memaksa tapi perempuan ini kehilangan kesadarannya selama 5 tahun, tidak tahu dirinya seorang penyanyi bahkan tak tahu nama dia, tak berinteraski selain dengan teman khayalannya dan hanya memakan daging mentah. Kau adalah orang yang mempunyai darah seperti ini."

           Diego menggumam kesal tapi seperti 'sial, dia mendapatkan aku lagi.' . Diego membuka mantelnya dan bangkit dari kursi yang ia duduki.

           "Baiklah, tunjukkan aku jalannya." Ucap Diego.

           Sullivan memeluk Diego, mengisyaratkan terimakasih padanya. "Baiklah ayo!"

           Lelaki itu berjalan melalui lorong yang tak cukup ramai dan berakhir di sebuah ruangan 130, Demeteria Lovato―Possessed. Di dalam ruangan ini terdapat dua orang lelaki yang sedang mengawasi perempuan itu di balik cermin tembus pandangan.

          Diego melihat ruangan di depan sana yang di desain seperti kamar anak lelaki berumur 15 tahun, hanya saja tanpa pajangan piala, hoodie, bendera segitiga. Ruangan itu terlihat sangat sepi dan tak mempunyai masa depan. Diego menepuk pundak Sullivan meminta berkas Demi.

          Foto Demi terbaru dengan mata yang sayu, rambut hitam pendek, lingkaran merah di bawah matanya dan tatapannya yang kosong menjadi perhatian utama Diego sebelum akhirnya beralih ke hal yang lain.

          #1 check: Subjek tidak bisa diajak berbicara.

          Diego membalik halaman sampai ke halama terakhir. "Setelah penelitian yang dilakukan, kami memastikan bahwa Demi mengalami sesuatu yang tak bisa di jelaskan, possessed."

          Diego menaruh kertas itu di atas meja dan melihat Demi yang kini duduk di pinggir kasur membelakanginya. Akhirnya Diego memutuskan untuk memasuki ruangan itu dan dengan cepat Demi berpindah ke kolong tempat tidur.

          "Halo Demetria saya Diego dan saya akan membantu anda."

A/N:

So guys... Ini adalah―gak bisa gue janjikan ini cerita terbaru. Cerita ini mengisahkan tentang Demi yang kesurupan gitu selama 5tahun dan ini sebenarnya kisah nyata karena mamah gue ngalamin hal yang sama. Ini mungkin agak sensitif tapi gue mau open.

Papah gue awalnya mau jadi bahan semacam tumbal dari tetangga gue―kata orang pinter gitu. Tapi karena gak berhasil akhirnya beralih ke mamah gue allhamdulillahnya mamah gak kenapa-napa karena langsung di tanganin ahlinya.

Sejak itu amah gue jadi suka ngedenger hal-hal/bisikan setan dan semua bisikannya negatif, gue yang gak mau percaya bilang mamah gue itu punya Skizofernia semacam penyakit mengal dengan hal yang sama yaitu mendapat bisikan gaib.

Lol jadi curhat btw kalau suka bilang ya koment/vote gitu....

Possessed [lagi mau di edit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang