Sorry kalo ada typo, maklumin ya..
Kiara Pov.
Pasti kalian bingung ya tentang kejadian malam itu? Ya... dia Dika. Abang gue,
Dulu dia penyayang, baik, dan bersikap lembut sama gue.
Mungkin karna keluarga? Keluarga gue emang udah ngarol ngidul. Nyokap bokap cerai, gara-gara cewek one nigh stand papah gue kerumah dan bilang kalau dia hamil.
Dan lo tau lah setelah itu apa yang terjadi. Rasanya kayak nano-nano, diawal manis, lalu asam dan diakhiri rasa kecut.
Gue ke club, cabut di jam pelajaran, masuk keluar ke ruang bp, itu udah dari dulu.
Ini diri gue. Nga kaya Bang Dika yang pengecut!
**************************
Author Pov."Ka Reval! Woi tungguin gue.." teriak Kiara sambil berlari mengejar Reval.
"Pergi sana! Ngapain si lo ngikutin gue?" Jawab Reval kesal.
"Nga boleh gitu dong sama pacar~" Kata Kiara sambil mencolek lengan lelaki itu.
"Apaan si kir, jangan bikin gosip yang ngada-ngada lo!" Reval mencekal tangan Kiara.
"Loh, kan lo yang bilang malem itu, Jangan. Ganggu. Pacar. Gue. Lagi!, lo amnesia ya?" Kata Kiara sambil mengikuti gaya bicara Reval malam itu.
"Emang lo mau di pukulin sama kakak lo lagi? Mau nahan malu di depan banyak orang, gue cuma ngebela lo doang kir, jangan mengharap lebih!" Bentak Reval.
"Nga usah ikut campur urusan gue! Gue? Malu? Udah biasa! Udah jadi makanan gue setiap hari!" Kiara berjalan menjauh dari Reval.
Reval melihat punggung Kiara yang menjauh. "Argh! Kenapa dia yang marah?!" Gumamnya.
Kiara memasuki toilet sekolahnya yang langsung dihadang Rebeca Dkk.
"Gue denger-denger dari club lo ribut sama Deka ya? Dan Reval bilang kalo lo pacarnya? Drama banget ya hidup lo" kata Rebeca sambil menepuk-nepuk pundak Kiara.
"Diem lo bitch gue pengen berak" kata Kiara sambil mendorong tubuh Rebeca.
"Sialan lo! tahan dulu, gue pengen main-main sama lo, emm mungkin balasan karna lo udah ngedeketin Reval! Karna Reval is mine!" Bentak Rebeca sambil menarik baju Kiara.
"Main apa ni tan? Mau ena-ena? Jangan ya, nanti ketagihan" jawab Kiara dengan wajah datar.
Bugh
"Jangan banyak ngomong lo! Eh Tasya, ambil silet!" Setelah satu bogeman mendarat dipipi Kiara.
Bugh bugh bugh
Kiara membalasnya dengan bertubi-tubi lalu menjambak rambut Rebaca.
"Gimana? Gue ambil alih permainan lo, udah game over belum?" Tanya Kiara sambil menyeringai.
Sret
Tangan Kiara tersayat silet yang di pegang Tasya. "Mampus! Lagi guys,"
"Sakit? Lagi?" Ledek Tasya sambil mencoba menusukkan siletnya ke Kiara.
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Rebeca pingsan. Dewi berlari keluar dan tinggal Tasya yang ingin melukai Kiara lagi.
Kiara mempelintir tangan Tasya lalu menindihnya. Ia mengambil siletnya lalu menyodorkannya ke Tasya.
Srett
"Ah! Anjing, lepas Kir," kata Tasya saat pipinya di sayat kecil oleh Kiara.
"Panjang juga sayatan lo, makasih ya" kata Kiara lalu berdiri dan keluar dari toilet.
Ia menahan sakit diwajahnya, terlebih di tangannya yang mengeluar kan darah yang cukup banyak.
Ia berpapasan dengan Reval saat berjalan"Kiara?" Yang di panggil tidak menyahuti dan terus berjalan.
"Kiara," Reval menarik tangan Kiara yang mengenai lukanya itu.
"Au! Shh sakit ka" kata Kiara datar sambil melihat ke arah lengannya.
"Loh, tangan lo kenapa? Terus wajah lo juga biru gitu?" Tanya Reval sambil memandang tangan Kiara dengan terkejut.
"Hemm"
Reval langsung menuntun Kiara. "Mau kemana si ka?"
"Ikut gue, ke UKS"
Wkwk nga jelas ya? Maapkan ya. Jangan lupa Vote and Coment, makasih ya yang mau baca! ^^
Sarannya pliss.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Girl
Teen Fiction5 centi.. 4 centi.. 3 centi.. 2 centi.. Dannn Pletak! "Ngapain lo merem-merem? Ngarep gua cium hah?" "Lagian ngapain coba wajah lo di maju-majuin ke wajah gue? Nafas lo nerpa mata gue, ya reflek lah gue merem-merem!" "Tadi gue ngeliat sesuatu di mat...