Part 15

149 18 0
                                    

"Selamat datang istanaku, kakak" kata Lord Sword sambil merentangkan tangannya, minta dipeluk.

Tapi bukan pelukan, bukan juga hadiah yang Lord Sword dapatkan, melainkan tatapan dingin kearahnya.

"Kau masih menganggapku kakak?" suara dingin Gueilimmue terdengar.

Lord Sword menurunkan tangannya dan wajahnya berubah datar, "Walau bukan saudara kandung, tapi kau masih kakakku"

Sebenarnya Gueilimmue tidak menyangka, bahwa adik yang ia sayangi akan menjadi musuhnya di medan perang nanti. Lord Sword sudah berubah. Dia bukan lagi adik kecil yang akan mengadu pada ayahnya, jika Gueilimmue ganggu. Dia sudah menjadi penyihir yang jahat.

Tapi ini juga salahnya. Jika dia tidak menyuruh Lord Sword kecil bersembunyi dan selalu ada di sampingnya, dia tidak akan melihat ayah kandungnya mati dengan mengenaskan.

Jika dia memberikan kasih sayang pada adiknya setelah kematian ayahnya, dia tidak akan mengambil jalan yang salah, dan menggunakan sihir terlarang.

Tapi semua sudah terlambat. Tidak ada gunanya lagi menyesal. Walaupun begitu, Gueilimmue tetap mencoba untuk menghilangkan rasa dendam adiknya dengan datang ke istananya tanpa perlu bertarung dengannya.

"Aku langsung saja" kata Gueilimmue, "Aku ingin kau menghentikan perang"

"Kenapa? Kenapa kau membela mereka daripada adikmu sendiri?" tanya Lord Sword.

Gueilimmue menjawab, "Bukan membela mereka, tapi pasti ayah tidak ingin kau melakukan ini"

"Jika aku tidak mau? Bagaimana? " tanya Lord Sword lagi dengan nada menantang.

"Apa kau tidak merasa bersalah? Akan ada banyak anak kecil yang akan kehilangan ayah mereka dalam perang ini, apa kau tau itu?"

Tatapan Lord Sword tiba-tiba sedih, "Tapi bagaimana dengan ayahku? Apa mereka tidak merasa bersalah sudah membunuh ayahku?"

Gueilimmue terhenyak. Dia salah bicara. Pria itu terlihat menyesali perkataannya, "Dengar, aku... "

"Dengar apa!?" potong Lord Sword. Dia mendekati Gueilimmue ,
"Nasihat apa lagi yang ingin kau katakan!?" bentak Lord Sword

"Kau salah paham, sama seperti mereka. Semua yang kau lihat itu tidak benar!" jelas Gueilimmue.

"Jadi kau pikir aku salah lihat? Saat aku lihat peluru menembus jantungnya, hanya khayalan semata!?"

"Bukan itu maksudku... "

"Jadi apa maksudmu! Sebenarnya apa yang ingin kau katakan!?" Lord Sword berbicara dengan nada sedikit tinggi.

Gueilimmue menghela napas, akhirnya berkata. "Aku hanya ingin mengatakan bahwa balas dendam bukan jalan yang benar"

Setelah mengatakan itu semua terdiam. Tidak ada yang bersuara untuk beberapa saat. Gueilimmue maupun Lord Sword hanya saling memandang.

"Ternyata begitu" kata Lord Sword memecah keheningan.
Dia berjalan menuju jendela besar di samping kanannya. Dia menatap keluar jendela. Tidak ada yang berbeda disana, hanya kabut hitam yang menyelumbungi istananya.

"Kau tau? Sebenarnya aku bingung kenapa kau bilang begitu. Jelas-jelas kau ada disana saat 'itu' terjadi, tapi kau masih membela mereka. Kau seperti... tidak merasakan apa yang aku rasakan" kata Lord Sword dengan masih menatap keluar.

Lord Sword hanya bingung. Itu saja. Dia tidak menyangka, kakaknya akan membela orang yang telah membunuh ayahnya.

Dia pikir, Gueilimmue datang kesini untuk bergabung dengannya. Menghancurkan manusia bersama. Tapi ternyata dia salah. Gueilimmue malah ingin perang dihentikan.

Lord Sword menggempalkan tangannya, mencoba untuk bersabar dan tidak menyerang kakaknya.

"Aku tau apa yang kau rasakan" Gueilimmue membuyarkan lamunannya.

"LALU KENAPA KAU MEMBELA MEREKA!?" teriak Lord Sword.

Dia melihat kakaknya itu dan berjalan pelan kearahnya, dengan terus bicara. Dia tidak bisa bersikap baik lagi. Dia tidak bisa menahannya lagi.

"Kau tidak akan membela mereka, jika tau kau yang aku rasakan! Kau tidak akan membela mereka, jika kau tau rasanya kehilangan seorang ayah! Kau tidak tau rasanya kehilangan, Rax!—"

Gueilimmue hanya terdiam saat nama aslinya disebutkan. Dia mencoba bersabar. Dia tidak ingin pada akhirnya akan bertarung dengan adiknya. Tapi tingkat kesabarannya habis saat mendengar perkataan selanjutnya Lord Sword tepat di depannya.

"Itu karna kau sendirian! Orang yang dari kecil tidak punya ayah ataupun ibu tau apa artinya kehilangan!?"

"THURAX! "

Dengan cepat Lord Sword mengangkat tangan kanannya, menyuruh untuk berhenti bicara, sedangkan Gueilimmue menggeram. Dia menggenggam erat tongkat sihirnya, dan bersiap menyerang. Tapi dia berusaha menahannya.

"Namaku bukan Thurax. Thurax sudah mati bertahun-tahun yang lalu. Sekarang namaku Lord Sword, Raja para penyihir. Dan kau adalah musuhku sekarang"

Gueilimmue tidak bisa menahannya lagi. Dia menunjuk Lord Sword dengan tongkat sihirnya dan berkata, "Kalau begitu, aku Gueilimmue, penyihir yang membela manusia, menantang Lord Sword untuk berduel sekarang."

Lord Sword tersenyum sinis, "Dengan senang hati"

Dan pada akhirnya, Gueilimmue harus bertarung dengan adiknya.

A/N:

Akhirnya lanjut juga cerita ini. Bagaimana menurut kalian part ini? Semoga kalian suka,ya.

Baca juga cerita aku yang lain, judulnya GYSELL
Vomment, ya!

Sekian dari AdilLiya, bye!

My Beautiful PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang