Part 16

126 17 0
                                    

Evelyn tidak pernah menyangka semua sudah berubah. Sekarang tanggungjawab Evelyn bertambah. Awalnya dia hanya ingin menyelamatkan kakaknya tapi sekarang dia harus menyelamatkan dunia Fillix juga.

Seperti baru kemarin saja Evelyn pergi dari kerajaan Sparkling King dan sekarang dia ada di istana penyihir. Evelyn pernah melihat kakaknya berlatih pedang tapi sekarang dia harus berlatih sihir dan pedang setiap hari. Dan itu semua ia lakukan untuk mengalahkan Lord Sword.

Apa dia sanggup melakukan tanggungjawab tersebut?

Dia masih terlalu muda, belum mengerti perang ataupun cara bertarung. Bahkan dulu Bunda tidak pernah mengizinkan Evelyn memegang pedang tapi dia harus berperang melawan musuhnya.

"Bunda... "

Benar juga. Evelyn disini karena Bunda. Jika bukan permintaan terakhir Bunda, dia tidak akan ada di sini. Karena Bunda, Evelyn mendapat teman baru, Valvet dan Lya. Dia juga bertemu dengan Gueilimmue dan... Elanore. Tapi tak sangka beliau telah tiada.

Sejenak kenangan tentang Bunda muncul di ingatan. Bagaimana cara beliau menyayangi, mencintai dan mendidik Evelyn dari kecil sampai menghembuskan nafas terakhir. Evelyn selalu berharap jika dia akan terbagun dari mimpi buruk ini. Tapi sayangnya ini bukan mimpi.

Evelyn melihat ke langit, mungkin diatas sana Bunda sedang melihatnya sekarang. Evelyn sangat merindukannya. Jika bisa dia ingin pergi dan memeluknya sekarang. Tapi itu tidak mungkin. Tanpa terasa Evelyn meneteskan airmata.

"Evelyn! Gueilimmue pergi ke istana Lord Sword! Kita harus kesana sekarang! "

Mendengar teriakan Valvet, Evelyn langsung menghapus air matanya dan berlari mengikuti Valvet. Ini bukan saatnya untuk menangis. Ini saatnya untuk bertarung.

***

Hal pertama yang dilihat Evelyn saat sampai di istana Lord Sword adalah, kekacauan. Sudah jelas yang melakukan ini ialah Gueilimmue dan Lord Sword. Dua orang itu pasti bertarung sengit tadi. Dan tentu saja menggunakan sihir.

Dan hal yang kedua ia lihat adalah Gueilimmue yang terkapar. Dia tampak tak berdaya lagi. Segera mereka mendekatinya.

"Gueilimmue, bertahanlah. Kami akan menyelamatkanmu"

Dan mereka pun membawa Gueilimmue pergi.

***

"

Ini tidak bisa dibiarkan"

Sedari tadi Elanore mondar-mandir di luar kamar. Emosinya sedang tidak terkendali. Melihat ayah angkatnya yang terluka parah pasti membuatnya marah. Namun tidak ada yang bisa dilakukan Evelyn.

"Lord Sword tidak bisa dibiarkan lagi. Akan kubalas dia di medan perang nanti" geram Elanore.

"Tenanglah Elanore" Evelyn menyentuh bahu Elanore tapi ditepisnya dengan kasar.

"Bagaimana aku bisa tenang?! Gueilimmue sedang terluka parah dan kau menyuruhku tenang?"

"Bukan itu maksudku-" perkataan Evelyn dipotong.

"Sudahlah. Aku tidak mau mendengarkannya lagi" Elanore pun pergi.

"Biarkan Elanore sendiri dulu. Jika sudah tenang baru kau bicara lagi dengannya" hibur Valvet. Evelyn pun mengangguk dan menatap kepergian Elanore dengan sedih.

"Perang tidak bisa dihindari lagi," ucap Lya, "Setelah yang telah dilakukan Lord Sword pada kita... dia memang harus mati. "

Valvet menyetujui hal tersebut. Setelah yang Lord Sword lakukan pada adiknya dan semua orang yang ia kenal, Lord Sword memang harus dihukum. Untung saja adiknya bisa diselamatkan, dan juga saudara Lya.

"Tapi... Perang berarti pertumpahan darah," ucap Evelyn, "Akan banyak darah yang akan dikorbankan. Akan banyak orang yang akan kehilangan nyawa mereka dan aku tidak mau itu." Air mata sudah tergenang di pelupuk mata. Evelyn tidak bisa membayangkan yang akan terjadi.

"Ev, kamu tidak boleh lemah," Lya memegang pundak Evelyn, "Aku tahu jika kau tidak inginkan semua ini, tapi perang harus terjadi. Jika tidak orang-orang yang telah terbunuh tidak akan tenang. Lord Sword pun tidak akan berhenti. Dia akan terus balas dendam dan akan banyak lagi orang tak berdosa dibunuh. Kau menginginkan itu? Tidak, kan? Makanya kita harus berperang"

Evelyn terdiam cukup lama. Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Hanya karena sifat penakutnya nyawa ribuan orang dalam bahaya. Seharusnya dia lebih bijaksana. Bukankah dia akan menjadi Ratu sebentar lagi. Dan seorang Ratu harus membuat sebuah keputusan. Dan keputusannya adalah...

"Persiapkan semuanya. Kita harus menangkan perang ini"

My Beautiful PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang