Usaha PDKT -3

38 7 5
                                    

Handphone Galang berbunyi, terdengan alunan gitar dari lagu Sempurna milik Andra and the backbone. 

"Halo, Iya pak, Ok saya kesana sekarang." Galang menutup handphone nya beralih kearahku.

"Pak Restu suruh kita balik ke bus sekarang, 15 menit lagi kita balik."

".. Oh ok yaudah yuk.. "

Galang menatap lurus ke mataku, kemudian senyum kembali mengembang di wajah nya.

" Naik ke punggung gua cepet, entar kita ditinggal. "

"Kenapa kamu senyum - senyum liat aku?" seraya menaiki punggungnya aku bertanya penasaran.

"Soalnya muka lu lucu kalo nangis."

"Aku ga nangis ya, cuma kelilipan debu aja"

"Debu mana disini bukan Jakarta, adanya angin doang" Bantah Galang dengan tawa khas nya.

" Ya maksud aku angin pokoknya itu bikin mata kelilipan, gitu deh udah ah."

Tawa mengiringi perjalanan kami berdua kembali ke lokasi Bus pariwisata yang akan membawa kami ke Jakarta. Hampir seluruh teman - teman sudah menaiki bus mereka masing - masing.

Pak Restu sudah menunggu kami di depan bus bersama beberapa karyawan perkebunan. Kulihat Rama juga sudah berada dibawah pintu masuk bus menungguku.

"Arin gimana kaki kamu masih sakit?" Tanya pak Restu khawatir.

" Gapapa pak, udah ga begitu nyeri kayak sebelumnya."

"Yaudah kamu langsung naik ya, Galang terimakasih sudah bantu ya."

"Gapapa pak saya antar Arin masuk dulu ya pak" Galang membawa ku menuju bus yang tadi ku naiki hingga di pintu depan.

"Biar gua aja yang bantu Arin naik, makasih udah bantuin cewek gua ya bro." Ekspresi Rama datar saat mengatakan hal itu.

Galang tampak tidak memperdulikan perkataan Rama dan berusaha untuk menaiki bus namun Rama menghalangi dengan tangannya. Melihat situasi ini aku berusaha menahan mereka berdua.

"Galang turunin aja aku disini." Aku berkata pelan kepadanya.

"Makasih ya udah bantuin aku dari tadi, aku bisa jalan pelan aja kok sampai sini."

"Kamu bisa jalan?" Galang tampak ragu dengan ucapanku.

"Bisa .." 

Aku tersenyum tulus kepadanya, kemudian beranjak menaiki bus dengan bantuan Rama. Gisel menyadari kehadiranku dan segera bergegas membantu ku sampai di kursi. Rama menundukkan badannya untuk berbicara dengan suara pelan kepadaku.

" Kamu ga papa? aku ga tau kalau tadi kami jatoh, pas aku ke ruang kesehatan kamu udah dibawa pergi sama Galang."

"Gapapa kok, tadi gua emang pengen jalan - jalan sebentar aja ga usah khawatir banget. "

"Ok, kalau ada apa - apa panggil aja aku dibelakang ya. Sekarang kamu istirahat aja ." Ujar Rama sambil membelai kepalaku tampak khawatir, kemudian dia beranjak kembali ke kursinya. 

Setelah itu aku berusaha beristirahat sebelum bunyi sms menganggu usahaku untuk istirahat. 

SMS dari Galang ,

 " Ga usah terlalu dipikirin, semuanya pasti baik - baik aja .... Galang"

Lelah, aku tidak berusaha untuk membalas sms nya, bahkan untuk memikirkan darimana Galang mendapat nomorku saja tidak sanggup. Perlahan kedua mataku mulai tertutup seiring perjalanan kami kembali menuju Jakarta.  

*****************************************************************************************************

Disini chapter I selesai, next Chapter 2 dari kisah Arin, Galang dan Rama ^^

sekilas tentang video klip yang aku attach itu tentang seseorang laki - laki yang punya perasaan teramat dalam terhadap seorang wanita tapi tidak punya keberanian untuk mengatakannya .. 

kurasa cocok untuk menggambarkan karakter Arin dan Galang ..

Menunggu komen dan vote kalian ya teman - teman ^^

Ripley ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang