Bertahan atau putuskan?

62 5 0
                                    

-Saat kesibukan mulai datang, yang harus ia lakukan adalah mengerti dan mencegah kerenggangan hadir dalam hubungannya-

Seorang laki-laki tengah berkutat dengan buku di hadapan nya, Faiq sibuk mencatat planning ke depan untuk ekskul nya. Yah, mengapa harus ia? Karena dia yang paling ber-semangat dan ber-inisiatif. Eitss, jangan salah ambil persepsi, bukan untuk ekskul bela diri, tapi untuk ekskul rohis.

Faiq memang terbilang anak yang cukup aktif di beberapa ekskul, namun ia mem-prioritaskan ekskul rohis. Tentu saja, mengapa? Selain ia bisa mendapat ilmu dan pahala di dunia, ia juga mendapat pahala di akhirat. Menyenangkan bukan?.
Saat tengah asyik dengan beberapa catatan nya, seseorang mengagetkannya.

"Faiq! Si flo sakit.."

"Sakit?" Ulang nya.

"Iya, dia maksain latihan ekskul, jelas dia lagi kurang fit," jelas Aga.

Tanpa penjelasan apapun lagi, Faiq segera berlari menuju lapangan tempat ekskul bela diri, khawatir menguasai jiwanya, pandangannya pun segera menangkap sesosok gadis yang sedang duduk di pinggir lapangan.

"Hei,"

"Eh, kakak?" Nampaknya Rossa terlihat kaget, alisnya bertaut menandakan raut kebingungan.

"Kalau sakit kenapa latihan?" Tanya faiq, to the point.

"Kakak kenapa nggak latihan?"

"Kok kamu malah balik nanya?"

"Hmmnn kan sayang kak. Berat-berat bawa baju ganti buat latihan, masa aku nggak latihan sih." Jelas Rossa.

"kakak kenapa nggak latihan?" Rossa mengulang pertanyaan yang sempat ia lontarkan tadi.

"Lagi sibuk ngurus planning ekskul rohis, tapi kakak udah izin buat nggak latihan dulu kok." Rossa hanya membulatkan mulutnya menjadi huruf vokal 'O' seraya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Mau pulang?" Tawar Faiq.

"Nggak deh, aku nunggu Via" Tolak Rossa.

"Yaudah, kamu istirahat aja, kalau perlu minum obat. Kakak balik ke ekskul rohis dulu, masih banyak yang harus di kerjain." Rossa mengangguk, lalu Faiq berjalan menjauhi lapangan, Rossa terus memperhatikan sosok Faiq hingga punggung itu hilang di balik tikungan.

Jujur, Rossa masih mau faiq berada di sisinya sekarang, menemaninya. Tapi ia bisa apa? Akhir-akhir ini tugas ekskul itu terlalu membebani kekasihnya. Hingga setiap pertemuan faiq selalu saja bercerita tentang ekskul rohis, bentar bentar ekskul rohis, telinga ini bosan mendengarnya.
Rossa juga anggota ekskul rohis dengan Via, tapi ia tak tahu apakah kelas sebelas sesibuk itu mengurusi ekskul?. Ya mungkin saja. Ia harus ekstra sabar dan mungkin itu adalah cara yang paling benar demi menjaga hubungannya dengan faiq agar tetap baik-baik saja. Ia tidak boleh egois.

•••

Sekejap SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang