Akhirnya bel istirahat yang telah di tunggu oleh semua siswa berbunyi dan itu artinya semua siswa kelas 11 IPA 3 bakalan terlepas dari yang namanya guru biologi yang kalo ngejelasin selalu menutup mulut dan hidungnya menggunakan sapu tangan. Bau mungkin, padahal kan yang dia hirupkan nafasnya sendiri jadi yang bau berarti nafas dia dong. Sungguh aneh tapi nyata.
Faby langkahkan kakinya menuju kantin untuk memanjakan cacing-cacing yang unyu-unyu dan cantik serta ganteng yang ada di perutnya yang sedari tadi heboh konser yang sudah ngelebihin hebohnya konser super junior di Indonesia.
'Hey para cacing manis penghuni perut gue ini jangan bikin gue malu dengan acara mega konser kalian dong.' Batin Faby meratapi cancing di perutnya yang terlampau ekspresif ini.
Faby ke kantin dengan ketiga sahabatnya yaitu Natasya, Shiena dan Almira. Mereka berempat bersahabat mulai awal mereka sekolah disini tepatnya saat MOS jadilah mereka sampai sekarang bersahabat.
"Kalian mau pesen apa biar sekalian gue pesenin?" Tanya Almira setelah mereka sampai dikantin.
"Gue mie ayam dan minumnya jus alpukat." ucap Faby setelah beberapa saat dia berfikir sana sini hanya untuk soal makanan. Tapi kalo untuk soal pelajaran jangan harap.
"Gue samain aja tapi minumnya orange juice." jawab Natasya tanpa banyak berfikir seperti Faby.
"Gue samain sama Natasya."
Almira pergi menuju ibu kantin langganan mereka setelah memastikan pesanan yang mereka pesan benar. Faby cari tempat duduk yang kosong untuk kita duduki. Yap di pojok, disana ada meja kosong.
Faby melangkahkan kakinya menuju meja tersebut. Tapi matanya tiba-tiba menangkap sosok cowo yang selalu menjadi musuh bebuyutannya sejak awal masuk SMA.
Faby langsung duduk sesampainya di meja tersebut tanpa melihat dahulu ekspresi cego dari sicowo gila musuh abadi Faby tersebut.
"Heh tai badak ngapain loe liatin gue kaya gitu hah? Gue tahu kok kalo gue itu cantik." ucap Faby ketus dan membanggakan diri di depan si cowo gila bin aneh menurut versi Faby yang masih tetap berdiri tanpa ada niatan untuk beranjak pergi dari tempatnya sekarang.
"Aduh honey jangan galak-galak dong." ucap si cowo gila bin aneh dalam versi Faby tersebut dengan penekanan pada kata honey jujur bikin Faby ada rasa geli-geli gimana gitu.
"Huek."
"Aduh honey jangan hamil dulu yah gue belum kerja nanti loe dan anak kita mau makan apaan coba?" Jawab si cowo gila bin aneh versi Faby yang bernama Alex.
"Batu." Jawab Faby asal dan pastinya masih dengan nada ketus.
"Beneran nih mau makan batu? Lumayan ngirit beras kalo gitu." Ucap Alex.
Faby terkadang bingung dengan keputusan apa yang akan dia ambil terhadap Alex. Alex menguluskan tangannya dan mengelus rambut Faby dengan tangannya.
"Gak usah modus deh tangan loe ini dan satu lagi gue hamil anak loe? Hello siapa juga yang mau hamil anak loe sampe badak betelor juga gak bakalan mungkin." Ucap Faby dengan menunjuk wajahnya dengan jari telunjukknya.
'Arrrggghhhhhh kenapa sih gue selalu ketemu nih cowo gila satu.' gerutu Faby dalam hati.
Terkadang Faby bingung harus ngapain Alex. Faby bersikap manis, si Alex mungkin akan makin ngelunjak. Faby jutekin makin jadi aja Alex ngeganggu Faby.
"Honey kok malah ngalamun? Mikirin nanti anak kita bakal mirip siapa yah?" Ucap Alex ngasal.
Sahabat-sahabat Faby dan Alex hanya bisa bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Faby dan Alex yang bisa di bilang aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in Love
Teen FictionBEBERAPA PART TELAH DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN #repost Faby Andriyana Wijaya dan Alex Kenan Bagaskara, dua manusia yang harus terjebak dalam sebuah ikatan yang bernama pernikahan akibat perjodohan. Tidak ada yang mengetahui jika mereka berd...