Part 6.

88.3K 3.8K 30
                                    

Alex merasa tidak habis pikir dengan jalan pikiran para orang tua. Mereka pikir menjalani hidup berlandaskan dan berpedomam pada sebuah kata suci bernama pernikahan itu mudah. Apalagi pernikahan tanpa dasar cinta dan sayang.

Hari ini Alex akan merubah statusnya menjadi seorang suami, tepatnya setelah dia mengucapkan janji sehidup semati dengan seorang perempuan yang tidak dia cintai sama sekali.

"Alex cepat!" Teriak seorang wanita yang sudah pasti itu adalah suara Zaskia, mamih tersayangnya.

Alex menghembuskan nafasnya kasar untuk menghilangkan rasa gugup yang menghinggap. Di perhatikan kembali penampilannya di cermin. Oke perfect. Tuxedo putih gading dengan dalaman berwarna senada dan sebuah dasi kupu-kupu berwarna ungu muda melekat dengan manisnya. Di akui jika saat ini tingkat ketampanan yang Alex miliki sangatlah luar biasa.

Alex keluar dari kamar dan menuju ruang tamu yang di sana sudah terdapat semua anggota keluarga.

"Loe ngapain aja sih dikamar lex?" Tanya sepupu perempuan Alex yang berusia dua tahun di atas umur Alex.

"Luluran biar gue makin ganteng." Jawab Alex tanpa banyak berpikir.

"Udah kaya cewe aja loe luluran." Ceplos saudara Alex yang lain.

"Ayo udah siang nanti telat." Potong Aldi mengakhiri perbincangan ketiga anak muda itu.

Selama perjalanan menuju rumah Faby alias calon istri Alex. Alex duduk di bangku penumpang dengan Zaskia dan juga saudara perempuan jauhnya yang mengapit tubuh Alex yang duduk di tengah-tengah keduanya. sedangkan Aldi duduk dibangku samping kemudi.

Alex lirik Zaskia yang saat ini masih memperbaiki tatanan make upnya yang bisa di bilang sudah sangatlah cantik.

Jantung Alex berdetak dengan suara yang bisa di bilang nyaring. Rasanya di dalam dadanya seperti ada yang lagi konser dangdut. Alex gugup,sangat gugup malahan.

Mobil yang mereka tumpangi sampai di sebuah rumah dengan banyak rangkaian bunga ucapan selamat dari berbagai instansi dan juga perorangan. Bahkan ada sebuah karangan bunga yang berasal dari SMA Perjuangan alias sekolah Alex dan Faby.

Para anggota keluarga Alex berjalan memasuki rumah dan masuk ke tempat dimana acara ijab qobul akan di laksanakan. Didalam terdapat banyak tamu undangan yang semakin membuat Alex gugup.

Para keluarga menggunakan tuxedo hitam bagi laki-laki dan kebaya putih gading bagi perempuan yang merupakan seragam keluarga yang di buat ekstra cepat.

Alex duduk berhadapan dengan  Hermawan yang nantinya akan menjadi ayah mertuanya,  di sebelahnya ada seorang penghulu serta dua orang saksi yang duduk sisi kanan dan kiri Alex duduk.

Hermawan menjabat tangan Alex lalu membaca basmalah dan juga di ikuti dengan menghembuskan nafasnya kasar untuk menetralisir rasa gugup secara ini adalah kali pertama dan terakhir kalinya dia mengucapkan kalimat ijaib yang akan memindah tangankan tanggung jawab terhadap anak gadisnya kepada sang menantu yang saat ini tangannya ia jabat.

"Ananda Alex Kenan Bagaskara bin Aldi Permana Bagaskara saya nikahkan engkau dengan anak saya Faby Andriyana Wijaya binti Hermawan Wijaya dengan mas kawin seperangkat alat solat dan perhiasan 220 gram."

"Saya terima nikah dan kawinnya Faby Andriyana Wijaya binti Hermawan Wijaya dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."

"Sah."

Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang