Teufel

1.4K 188 4
                                    

     Seungcheol, Jisoo, dan Hansol adalah seorang pelayan restaurant mewah disudut kota Seoul.

     Sesuai permintaan klien, mereka harus membunuh beberapa rekan bisnis yang dianggap tidak berguna dan tentu saja itu dilakukan karena klien mereka sudah memanipulasi dokumen berharga milik rekan bisnisnya.

"Beobacther pada Teufel, ganti" panggil seseorang yang jauh disana pada Seungcheol, Jisoo dan Hansol.

"Teufel disini" ucap Seungcheol dan Jisoo bersamaan.

"Jangan mulai sebelum kami bilang mulai karena kami sedang menyadap sistem CCTV mereka" jelas disana.

"Dimengerti" mereka kembali bekerja saat melihat beberapa pelanggan yang baru saja masuk memakai setelan jas mewah.

"Meja untuk berapa orang Tuan?" tanya Seungcheol ramah, namun bukannya menjawab pria bertubuh gemuk itu menunjukkan sebuah kartu. Seungcheol mengerti apa maksudnya langsung membawa mereka kesebuah meja yang sudah di pesan.

     Hansol dengan cepat datang kemeja yang sudah berisikan tiga pria cukup tua dan memberikan buku daftar menu. Tidak menunggu lama, Hansol langsung menulis pesanan mereka dengan teliti, saat Hansol ingin pergi tangannya ditahan oleh pria tua disebelah kanannya.

"Kau orang Western? Sedang apa disini!?" tanya pria itu penasaran kenapa orang Western yang biasanya datang untuk berwisata malah menjadi seorang pelayan restaurant.

"Saya campuran Tuan dan saya disini sedang bekerja" pria itu mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti, Hansol yang melihat reaksi seperti itu langsung membungkukan tubuhnya dan langsung pergi. Jujur saja, Hansol sangat takut tadi karena hal ini mengingatkannya pada kejadian setahuan yang lalu dimana Hansol hampir ketahuan saat pertama kali ikut kerja lapangan.

"Pesanan untuk meja 7" Jisoo dengan sigap menarik kertas yang tertempel pada papan pesanan dan melihatnya teliti. Dengan cepat Jisoo menyiapkan bahan-bahan dan memasak bagiannya, Jisoo mengecilkan api sambil menunggu aba-aba dari Beobacther.

"Mulai" Jisoo langsung memasukkan beberapa tetes cairan dari botol kecil pada masakannya dengan cepat dan langsung memasukan botol itu kesakunya. Jisoo hanya bisa meletakkan cairan itu pada makanan yang hanya memang khusus masakannya, sedangkan untuk makanan yang lain itu tanggung jawab Hansol sebelum makanan itu diantar ke meja.

Ting...

     Bunyi bel yang menandakan makanan siap membuat Hansol dengan teliti melihat kiri dan kanan sebelum meletakkan tetes cairan pada makanan mahal tersebut.

"Mulai" Hansol meneteskan cairan tersebut pada minuman dan mengaduknya perlahan sebelum mengantarkannya ke meja 7.

...

     Seungcheol berdiri tidak jauh dari meja 7 sambil mendengar pembicaraan tiga pria tersebut.

"Apa? Kau tidak bisa datang? Kenapa?" melihat pria gemuk yang sedang berbicara melalui handphone, membuat Seungcheol langsung memasang telinga lebar agar dapat ikut mendengar.

"Ah baiklah aku mengerti, titip salam pada istrimu" Seungcheol yakin kalau orang yang di telponnya itu adalah klien yang membayar mereka.

     Hansol datang dengan beberapa pelayan yang membantunya membawa pesanan, Hansol dan Seungcheol saling mengangguk menandakan pekerjaan mereka sudah selesai.

     Seungcheol dan Hansol langsung pergi meninggalkan restaurant dan bergabung dengan Jisoo yang sudah menunggu mereka diparkiran.

...

     Begitu sampai di parkiran, mereka langsung masuk kedalam mobil dan membuka penyamaran.

"Kau terlihat seperti santa Jisoo" ucap Seungcheol yang melihat Jisoo memakai topi koki, kumis dan janggut tipis.

"Kau terlihat seperti orang bodoh dengan kacamata bulat dan tompel di wajahmu" balas Jisoo pada Seungcheol tak mau kalah. Mereka tertawa bersama menertawakan penyamaran teraneh yang pernah mereka lakukan.

"Dan aku terlihat lebih tua dari usiaku" Seungcheol dan Jisoo langsung melihat kebelakang kursi dan terlihatlah Hansol yang sedang bercermin mengamati wajahnya yang sedikit chubby karena tambahan silikon dan softlense biru di kedua matanya.

"Hahaha... Bukankah kau bilang kau suka dengan pipi chubby? Sekarang kau sudah merasakannya" jelas Seungcheol yang berhasil membuat Hansol cemberut.

"Tapi kalau itu membuatku terlihat aneh aku tak akan menginginkannya, Jisoo hyung ayo jalan aku sudah tidak tahan dengan silikon ini" Jisoo yang mendengar permintaan Hansol langsung menjalankan mobil menuju basecame mereka.

     Tidak ada suara sama sekali di dalam mobil selama perjalanan, sampai Jisoo mulai berbicara.

"Melihat kejadian hari ini adalah alasan kenapa aku tidak ingin menjadi seorang pengusaha, mereka bekerjasama tapi saling membunuh"

"Tidak hanya pengusaha Jisoo, tapi kita semua juga akan saling membunuh untuk mencapai tujuan" jelas Seungcheol yang diangguki oleh Jisoo.

.

.

.

Tidak pandang musuh maupun teman kita semua akan saling menjatuhkan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, walau terkadang tidak kita sadari...

Teufel               =    Iblis
Basecame       =    Tempat berkumpul suatu komunitas

Chapter 2 datang...

Bodo amat dah, ada yang respon atau kagak yang penting cerita ini tetap Neko post...

Kasihan ini ide udah muncul bagian akhir padahal yang pertama aja gak ada yang respon...#curhat

Kalau ada yang bingung chap1 sama chap2 ini, Neko bagi tau kalau ini masih perkenalan team, anggota dan kerjanya...

So, jangan beranjak kemana-mana ya... #kayakditipitipi

BlankTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang