-06-

853 166 16
                                    

Dor...dor...dor...

"Seungkwan jangan sembunyi di belakangku, aku susah bergerak" Seungkwan terus bersembunyi di belakang Seokmin saat pertama kali mendengar suara tembakan.

"Aku takut bodoh"

Dor...dor...

"Setidaknya jangan menggangu, kau ingin kita mati bersama di sini" ok, Seungkwan langsung melepaskan pegangannya pada Seokmin dan bersembunyi di tempat lain. Tidak tidak, Seungkwan tidak ingin mati di sini apalagi mati muda.

Dor...dor...dor...

"Sial, amunisiku habis! Hyung kau masih memiliki amunisi"

"Tidak, ini yang terakhir" Hansol mendesah kesal kenapa di saat seperti ini amunisinya habis.

"Seungkwan mana senjatamu?"

"Aku membuangnya"

"Apa? Dasar bodoh"

"Hansol kita harus lari sekarang" Seokmin langsung menarik tangan Seungkwan yang bersembunyi agar ikut berlari bersamanya dan Hansol.

"Ini bukan percobaan pembunuhan tapi benar-benar akan di bunuh"

.

.

.

"Hei sadarlah"

"Ah iya" Seungkwan sadar dari lamunannya tentang masa lalu.

"Ck, kau ini apa yang kau pikirkan? Cepat buatkan kopi dan antar keruanganku"

"Ah baik"orang itu langsung pergi meninggalkan Seungkwan sendiri.

Setelah melewati tahap akhir dengan lari dari kematian dan merutuki candaan Jeonghan tentang 'apa yang dilakukan seorang Forsher yang hanya meracik cairan kimia dalam sebuah kelompok mafia?' Dan Jeonghan menjawab 'kita bisa meracik kopi' perkataan Minghao pun menjadi kenyataan 'kita menjadi cleaning service'.

Tapi hanya Seungkwan lah yang menjadi cleaning service, karena Jeonghan dan Minghao yang katanya hanya bisa meracik kopi menjadi sekretaris di tempat ini.

Selesai dengan racikan kopinya Seungkwan langsung mengantarnya keruangan atasannya tersebut.

Tok tok tok...

"Masuk" Seungkwan masuk keruangan dan meletakan kopi tersebut di meja yang terdapat dua orang pria.

"Kau tau mereka si anak baru?"

"Ada apa dengan mereka?"

"Sudah sebulan lebih mereka bekerja di sini dan aku sangat kagum melihat kemampuan mereka, bahkan mereka sering di jadikan pengawal untuk mengirim barang-barang tersebut"

"Kalau aku sebaliknya, aku penasaran dari mana kemampuan mereka dan kenapa mereka masih bertahan sebagai anggota mafia"

Dugaan dari Direktur Kim tentang kelompok mafia yang bersembunyi dengan nama perusahaan benar adanya dan itu terbukti dari tahap akhir yang di jelaskan oleh Jihoon kalau perusahaan ini tidak sembarangan memilih karyawan.

Tok tok tok...

"Masuk" Seungkwan keluar dari ruangan itu ketika Jeonghan masuk.

"Ini dokumen yang anda pinta, sesuai dugaan, tanah tersebut tidak ada yang memiliki" jelas Jeonghan pada atasannya tersebut.

"Kerja bagus, baiklah kita ke sana sekarang"

...

"Kau tetaplah disini" Hansol mengangguk dan berdiri di gerbang yang jauhnya 50 meter dari tempat pertemuan.

BlankTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang