part 11

58 5 0
                                    

Author pov
Tukkk suara batu itu kembali terdengar dikamar jillian, jillian sudah sangat penasaran, ada apa dibawah tapi dia merasa takut. Tapi dia mencoba melihat dan itu ternyata luke "lu..luke?? Lo kenapa disini?" Ucap jillian sambil masih menganga karena kekagetan "gue mau ngomong, tapi gue masuk lewat mana?" Ucap luke sedikit teriak "gue bawain selimut dan lo manjat, kaya di rapunzel, oke?" Ucap jillian sambil tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya "terserah" ucap luke malas

Luke mamanjat dengan bersusah susah ria, jillian hanya tertawa melihat wajah luke yang sudah berkeringat, dan akhirnya sampai di kamar "lo mau nyiksa gue ya jill" ucap luke yang masih terengah engah "iya iya deh maaf, btw ada apa?" Ucap jillian sambil menepuk punggung luke

"Gue disuruh pindah sekolah, tapi gue gamau lah" ucap luke menampangkan wajah sedih "ah lukee jangan dulu pindah please... masalah gue sama gabby belum beres" ucap jillian sambil memegang tangan luke tanda memohon "tapi lo tenang aja jill, gue mau ngerayu bunda biar gue gajadi pindah" ucap luke sambil melihat ke jendela kamar jillian, jillian hanya mengangguk pelan "oh ya jill, btw gimana cara gue pulang?" Tanya luke dengan muka cemasnya "hahahahahahah cara kaya tadi aja" ucap jilian nyengir memperlihatkan gigi putihnya "ahh terserah lo" ucap luke tersenyum sambil mengacak rambut jillian. Jillian segera mengambil selimutnya dan mengaitkannya ke kasurnya "siap luke?" Tanya jillian "harus siaplah, kalo ga siap gimana gue mau pulang?" Jawab luke dan memegang selimutnya dan meluncur kebawah.
***

Pagi ini jillian merasa tidak mood untuk pergi kemana pun, tapi sekolah harus tetap dilaksanakan. Mengingat luke akan pindah jillian berpikir bahwa dia akan bosan disekolah, tapi dia berpikir kalau jillian masih punya wendy dan kelima sahabatnya.

Disekolah, alexa sudah duduk dibangku jillian. Mungkin karena wendy belum masuk jadi dia bisa duduk ditempat itu "hi, jill. Muka lo kenapa? Kusut bener" sapanya sambil menyubit pipi jillian "gue gapapa, jangan khawatirin gue"
*skip

Selama ini jillian menjadi tidak pernah memikirkan gabby, termasuk wendy. Bahkan dia nampak tidak peduli.

Pulang sekolah ini jillian berniat untuk menengok wendy lagi, tapi ibunya bilang wendy sudah dirumah.sekarang jillian menuju rumah wendy bersama pak jono.
Jillian pov

Sesampainya dirumah wendy, aku langsung menuju kamar wendy. Terlihat disana wendy sedang duduk dikursi roda menghadap ke jendela.
"Wendy, ini jillian datang" ucap tante anna "jillian? Oh yang waktu itu di rs? Suruh masuk, ya walaupun aku ga ingat bu" ucap wendy dengan santainya bicara seperti itu, ibunya wendy hanya tersenyum dan mempersilakan masuk.

"Hi, wen. Apa kabar?" Tanyaku dengan hati hati "keliatannya? Dengan kaki lumpuh ini lo lihat ini baik baik aja?" Jawab wendy beda seperti dulu "lo harus sabar wen, lo bakal sembuh" ucapku meyakinkan "lo bukan dokter, gausah sok tau" ujarnya sambil menbalikan kursi rodanya dan mendekatiku "bukannya gue sok tau, tapi gue yang bawa lo ke rumah sakit pas lo jatuh di mall"
"Jatuh apa? Hahahhaha lo kira gue anak tk yang kesenggol dikit langsung jatoh?" Waww semenjak wendy amnesia, kelakuannya berubah 180° "amnesia lo benar benar parah ya, sampai lo ga ingat apa yang terjadi waktu itu" ucapku dan tersenyum lemas "mau di inget sampe kepala gue botak, gue ga akan inget. Amnesia? Haha lucu. Seperti sinetron" kata wendy sembari memijat dahinya yang tidak pusing, untung saja kesabaranku masih ada kalau tidak pasti aku sudah marah

Tapi untuk manahan emosiku
akupun pulang karena jawaban jawaban wendy yang mengesalkan ya walaupun aku memakluminya.

Diperjalanan pulang, aku masih memikirkan wendy yang tak kunjung sembuh. Tiba tiba handphoneku berdering, itu luke aku mengangkatnya:
Halo luke, ada apa?

Jilliaaaaaan gue gajadi pindaaahh uuuuuuuuuu

Serius lo? Aaaaaa gue seneng luke eh btw gue joget joget sendiri di mobil

Full Of MisteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang