part 7

71 9 2
                                    

Setelah kepergian gabby dari kamarku, aku memutuskan untuk pergi shopping hahaha, aku dianter pak jono dan ditemani dengan adikku tercinta tapi nyebelin hehe, katanya dia mau beli perlengkapan kerja kelompoknya soalnya dia baru kelas 1 smp jadi banyak tugas, lanjut, aku nungguin pak jono manasin mobil sekalian nunggu clara adikku yang emang selalu ngaret, "non, boleh masuk mobil sekarang" ucap pak jono "oh makasih pak" aku segera membuka pintu mobilku dan aku melihat sesorang diujung sana "hahh?? Saraaa?" Kataku kaget setengah mati, dia kan udah meninggal beberapa minggu yang lalu tapi kok dia disini? Aku tiba tiba merinding "hai jill, udah lama ga liat lo" kata sara sambil tersenyum "i iya bu-bukannya bukannya lo udah.." kataku terbata bata dan sara memotongnya "iya, gue tau maksud lo, tapi disini gue bukan mau ganggu lo kok, tenang aja" katanya dengan santai "ta-tapi" baru saja mau ngomong udah di sela "udah ya jill, gue pergi, tadinya gue mau ngasih tau sesuatu ke lo, tapi nanti aja ya kali gue ikut belanja, bye oh iya kalo lo mau nemuin gue lo tinggal manggil gue dengan cara bilang sara 3x heheh, byee" seketika dia menghilang, pak jono dan clara pun masuk ke mobil "kakak tadi ngobrol sama siapa?" Tanya clara "kepo lu", aku tertawa dan clara mendelik judes. Akhirnya kita menuju ke mall.

Sesampainya di mall, aku segera menuju tempat fashion tepatnya ada di lantai 2 mall, tapi aku ngerasa ada seseorang yg ngikutin aku dan yang pasti itu bukan clara soalnya clara ada di lantai 1 tempat barang barang.

Selama memilih baju yang ada, aku ga merasakan ketenangan, selalu seperti ada yang mengintai ku rasanya ingin segera pulang tapi aku belum dapat baju satupun, aku segera menelpon clara untuk menemaniku, beberapa detik kemudian clara mengangkat telponnya
Hallo, kak? Udah selesai? Sebentar aku lagi di kasir

Ngga, belum, kalo udah selesai bayarnya, kesini ya cepetttt

Di mana nya kak?

Deket tempat sepatu, pokonya cepet aja jangan ngaret

Iya iya bentar
Aku menutup telponnya, saat aku menelponpun seperti ada seseorang yang ikut mendengarnya namun seseorang berbisik 'jangan coba coba melindungi diri jillian, kalau bisa silakan' ucapannya membuat aku merinding sendiri.

Beberapa menit kemudian clara datang dan tiba tiba duduk disamping ku "ihh kok lama sih??" Tanyaku kesal "iya, tadi aku ngeliat dulu orang yang jatuh dari lantai 3, kayanya aku pernah liat orangnya deh kak" jawabnya dengan serius "hah?? Siapa? Kurang kerjaan banget tuh orang" ucapku enteng "tapi katanya ada orang yang ngedorongnya kak" ujar clara sambil membuka es krim yang dia beli "yaudah ayo kita liat, kakak penasaran"

Aku segera menuruni escalator menuju lantai 1 dan aku segera melihatnya dan ternyata itu, wendy?? Itu wendy?? Mungkin aku salah liat tapi itu benar wendy, aku mendekati orang yang sudah tergeletak dilantai "wendy, wen bangun wen, ini bener lo? Pasti bukan kan? Wendy please" kataku sambil memeluk wendy dan menangis, aku melihat ke arah lantai 3 yang memang kelihatan dari bawah dan diatas ada seseorang yang tersenyum puas dan itu gabby, aku tidak tau itu gabby asli atau gabby kedua yang pasti yang ngelakuin ini gabby

Wajah cantik wendy tertutup dengan darah yang mengalir dari kepalanya, dia pingsan, darahnya hanya dikepala saja tapi beberapa luka lebam di sekujur tubuhnya, aku membawa wendy dengan pak jono ke rumah sakit, lalu aku menelpon tante anna ibunya wendy. Aneh sekali, dari lantai yang sangat tinggi hanya kepala saja yang berdarah yang lainnya tidak, mungkin luka dalam, jangan sampai terjadi apa apa.
Dokter memeriksa wendy dan aku menunggu hasil dokter dengan sabar.

Dokter pun keluar dari ruangan itu dengan menampakan wajah kecewa "dok, gimana keadaan teman saya?" Tanya tante anna "kepala wendy terbentur dengan keras mungkin dia akan mengalami amnesia sementara dan bagian kakinya mengalami masalah jadi bisa saja wendy mengalami kelumpuhan tapi sekarang dia sedang mengalami masa kritisnya" ucap dokter "apa lumpuhnya permanen?" Tanyaku "kemungkinan kaki wendy akan membaik, tapi jika sudah sembuh dia tidak boleh mengalami kecapean pada kakinya, saya permisi dulu" jawab dokter itu dan langsung pergi, tidak terasa air mataku sudah terkuras sama seperti tante anna yang sedari tadi sudah menghabiskan 2 bungkus kecil tissue.

Aku dan clara langsung pulang karena hari sudah menjelang malam.
Dimobil aku tidak menghiraukan clara maupun pak jono, aku hanya menatapi jendela mobilku dan menangis terus "kak, udah dong, kan kata dokter pasti sembuh" ucap clara "kamu gatau semua masalahnya, kalo kamu tau masalahnya pasti kamu juga bakal kaya gini" kataku sedikit kesal.

Malam sudah tiba dan aku masih menangis, oh iya aku lupa memberi tau luke, ah nanti saja aku sedang tidak mood. Aku segera menaiki kasur namun seseorang membisikiku 'gimana kejutan nya? Mengejutkan bukan?' Suara nya pun menghilang, tetap tenang jil tenang ucapku dalam hati, aku mencoba untuk tidur dan akhirnya berhasil.

To be continue~

Full Of MisteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang