PENGANGGU

140 6 0
                                    

Keesokan harinya mereka bersekolah seperti biasa. Pada saat mobil Joe memasuki halaman sekolah dan turun lalu membukakan pintu untuk Amber. Membuat semua perempuan iri, bagaimana mungkin mereka yang selama ini bersekolah disini saja tak pernah berbicara dengan Joe, tapi Amber malah bisa semobil dengan Joe.

Pada saat ingin masuk kelas Amber meminta ijin kepada Joe untuk pergi ketoilet sebentar. Lalu ia segera pergi ke toilet, setelah menuntaskannya urusannya. Amberpun keluar dari toilet wanita menuju kelasnya, tapi sebalum keluar dari toilet, ia dihadang oleh tiga wanita yang dandannya sangat, sangat tebal.

"Heh lu yang namanya Amberkan". Tanya wanita itu sambil memandang Amber sinis tapi hanya dibalas dengan wajah datar oleh Amber.

"Udah tau kenapa masih nanya, dasar bego". Ejek Amber masih setia dengan wajah datarnya. Membuat perempuan itu kesal.

"Eh gue peringatin loe supaya jauh-jauh dari Joe, kalo gak, gua keluarin loe dari sekolah". Ancam perempuan itu pada Amber.

"Terus, gue harus takut gitu sama loe". Amber menjawab perempuan itu.

"Raquel, mnding loe keluarin aja dia dari sini". Kata perempuan yang rambutnya dikuncir dua, pada perempuan yang tenyata bernama Raquel itu.

"Belum juga 1 satu minggu sekolah disini loe udah berani sama Raquel". Kata perempuan yang daritadi memperhatikan kukunya yang berwarna merah menyala.

"Gue ngak kenal sama kalian dan gue ngak mau kenal sama kalian, permisi". Kata Amber ingin pergi tapi kembali ditahan sama ketiga orang permpuan itu.

"Oke, nama gua Raquel gua anak kepala sekolah, yang kuncir dua itu namanya Citra, dan yang rambutnya digerai itu namanya Melly".

AMBER POV

"Well, kalian sebenarnya salah cari mangsa".
Cuma anak kepala sekolah toh, baiklah mari kita tunjukan siapa yang berkuasa disini. "Cuma anak kepala sekolah, kalian pikir aku takut pada kalian?". Tanyaku pada mereka. "Kalian kenal Kristalkan, kalo ngak salah dia itu pacar dari anak pemilik sekolah ini, dan Kristal itu sepupu gue, ngapain gue takut sama loe yang statusnya cuma anak kepala sekolah, plus loe bukan orang tua gue yang bisa ngelarang gue dekat sama siapa, lagipula yang gue tau Joe ngak punya pacar cabe kayak loe, jadi jangan sok berkuasa disini". Kata Amber, lalu berlalu pergi dari mereka yang masih terdiam.

AUTHOR POV

"Sial, bakal gue bales loe". Kata Raquel dengan nada yang penuh dendam. "Ayo cabut" . Perintah Raquel pada kedua anteknya.

AMBER POV

Mereka pikir aku akan takut dengan mereka, aku sama sekali tak takut pda mereka, dasar manusia menyebalkan. "Kenapa lama sekali, kau pergi ke toilet atau membuat toilet sih?". Serbu Joe begitu melihatku duduk dikursiku.

"Tadi ada fansmu yang mengangguku, dan dia itu anak kepala sekolah, dia pikir aku takut dengannya, dia mengancamku akan mengeluarkanku dari sekolah kalau aku tidak menjauh darimu, untung saja Kristal adalah pacarnya Sky jadi aku bales mengancam mereka, gitu ceritanya makanya aku lama". Jelasku pada Joe, yang hanya menganggukan kepalanya.

"Siapa nama perempuan itu?". Tanya Joe padaku.

"Kalo ngak salah namanya Raquel". Kataku padanya, kulihat rahangnya menggeras. "Kau kenapa?". Tanyaku padanya.

"Begini Raquel itu adalah teman SMPku, dia selalu saja mengejarku, padahal aku sudah berulang kali". Katanya padaku, oh sepertinya ini akan menarik. "Dia tidak melakukan apa-apa padamukan". Katanya, dengan nada khwatir.

"Hei jangan meremehkanku, mereka itu bukan tandinganku sama sekali, lagipulakan kau pasti akan melindungiku". Kataku sambil tersenyum.

"Itu sudah pasti". Balasnya sambil tersenyum.

GUARDIAN (ON HOLDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang