Jacqueline

117 7 4
                                    

Lelaki itu berdiri mengahadap cermin. Mematut - matut dirinya yang sudah sedari tadi tampak rapi dan tentu saja, tampan.

Rambut cokelatnya sudah berganti gaya berkali- kali, mulai dari mohawk, polem (poni lempar) ala '90-an hingga akhirnya kembali ke gaya awal rambutnya seperti biasa.

Rambut klimis, kemeja biru dipadu dasi abu dengan corak garis cokelat yang menghiasi seluruh permukaan dasi itu.

"Tampan sekali diriku,"

gumamnya sambil memegang dagunya yang baru saja dicukur di salon langanannya.

-----

"Hari ini mau dating ya, Jacqueline?"

"Cie first date nih. Harus ganteng ya?"

Goda pemilik salon berbadan kekar tetapi berhati hello kitty. Pemilik salon ini hafal betul dengan kepribadian Jack. Pemilik salon selalu memanggil Jack dengan nama kesayangannya, "Jacqueline" karena ia lebih cocok dengan nama itu. Tahu sendiri kan penyebabnya? Yap! Tak salah lagi! Untuk ukuran dewasa, Jack masih bisa disebut anak- anak, baik dari kepribadian maupun tingkah lakunya.

Tapi, ia tidak pernah menunjukkan sifat aslinya ini pada orang yang baru dikenalnya. Jadi hanya keluarga dan orang terdekatnya yang mengetahui dirinya yang seperti itu.

-----

Jack mengeluarkan kertas check list yang tadi dibuatnya.

*Rambut: check

*Baju: check

Tangannya asyik memberi tanda ceklis di setiap kolom hingga akhirnya ia berhenti saat melihat kolom celana. Celana?!

Ia melihat ke bawah dan meraba kakinya yang langsing namun berbulu itu gelagapan.

"Aaaaak celanaaaa!"

Pekiknya kebingungan. Teriakannya melengking seperti wanita. Celananya kan masih di binatu. Plak!

"Bodoh!"

Ujarnya menepuk jidat dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Tanpa celana, tentunya. Eit. Jangan mikir yang aneh - aneh dulu. Pakai celana kok, cuman ya celana pendek sepaha doang.

-----


Wanita berwajah oval itu menyalakan shower air panas.

'Hangat'

Batinnya sambil tersenyum dan membiarkan pancuran air mengenai mukanya. Sungguh menenangkan syaraf yang tegang.

Love menghabiskan waktu berpakaian lebih lama dari biasanya.

Maklum, hari ini ada kencan istimewa. Baru kali ini ia berkencan dengan lelaki yang baru dikenalnya, Jack.

Rambut pirangnya ia blow cantik. Wajahnya ia poles dengan pelembab tipis dan lipstik dengan warna nude yang cantik.

Makeup - nya sungguh natural hari ini.

Angin berembus cukup kuat hari ini. Anak rambut Love menjadi sedikit berantakan karena tertiup angin.

High-heels coklat tersemat cantik di kakinya yang putih bersih bak salju.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang