Sore ini langit mendung tak bersahabat. Hujan terus mengguyur rumah bergaya victoria itu sejak siang. Salah satu penghuni rumah itu menatap keluar jendela melalui kamar berdominan pink itu.
"Tunggu!"
Pekik wanita itu saat melihat seseorang yang ia kenali tengah berjalan melewati depan rumahnya.
"I-itu Jack, 'kan?!"
Wanita itu segera membanting pintu kamar dan menuruni tangga. Ia mengkhawatirkan kondisi pacarnya yang aneh.
Tidak seperti biasanya..
"Jack!"
Panggil Love yang terus berlari melewati halaman rumahnya yang luas bagaikan istana. Maklum. Ibu Love termasuk janda kaya karena terus mendapatkan pemasukan dari para mantan suaminya.
Sialnya, kerikil menghambat jalannya dan menyebabkan dirinya terjatuh tepat di antara bebatuan yang menjadi pembatas antara jalan dan rerumputan.
"JACK!"
Panggil perempuan itu untuk kedua kalinya. Lebih keras tentunya. Tapi apa daya suara hujan mengalahkan teriakannya. Lagi pula, lututnya pun lemas, tak kuat untuk sekadar berdiri.
Saat itulah, sebuah keajaiban muncul. Lelaki yang dipanggil itu seketika memalingkan wajahnya. Tapi, hanya itu keajaiban yang terjadi.
Jack yang basah kuyup karena hujan itu hanya menatap rumah Love dari kejauhan. Ia terus memperhatikan rumah wanita itu tanpa menyadari salah satu penghuninya sedang terjerambab di bebatuan halamannya.
Pandangannya kosong. Terlebih lagi pikirannya."Love..."
Hanya itu kata terakhir yang diucapkan melalui bibir putih lelaki itu sebelum ia jatuh pingsan.
-----
Sore itu sore yang cerah. Seorang lelaki jangkung baru saja memarkirkan mobil merah kesayangannya tepat di tembok yang menjadi pembatas rumah Love, kekasihnya.
Rencananya, ia hendak mengajak Love untuk makan malam. Tapi, sepertinya ada yang ganjil. Entah kenapa, instingnya membawa dirinya menuju rumah Jude yang hanya berbataskan gang kecil dengan lebar 1 meter itu.
"Lepaskan, Jude! Lepaskan!"
Dan benar saja, tiba - tiba teriakan Love menyadarkannya bila ada yang salah."Jude? Apa yang dia lakukan?"
Gumam Jack sambil menyipitkan matanya. Ia ingin memastikan siapa yang dipeluk oleh Jude.
Dipeluk?! I-itu Love, 'kan?!
Tiba - tiba rasa sakit mulai menjalari seluruh tubuhnya. Lehernya bergidik ngeri. Ia tidak percaya jika Jude adalah mantan Love. Love tidak pernah menceritakannya.
Walaupun berat, Jack terus memata - matai apa yang mereka lakukan. Entah apa yang dibisikkan Jude hingga membuat Love luluh dengan sekejap seolah es yang telah bersemayam di hati Love selama 3 tahun itu telah mencair tanpa bersisa.
"Lepaskan Jude! Aku sudah milik lelaki lain!"
Teriakan Love kembali terdengar lagi. Membuat hatiku kembali tersiksa.
Lepaskan dia, Love! Lepaskan, Jude!
Tidak bisakah kau mencintaiku, Love?
Apakah hanya aku yang merasa jatuh cinta padamu?

KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
Romansa-Ketika kau berjalan dan menemui kerikil yang menghambat jalanmu jangan pernah berpikir untuk menendangnya karena kau tidak akan tahu dimana kerikil itu akan mendarat- Setidaknya itulah kata kata yang tepat untuk menggambarkan cerita ini Cerita yang...