-Tidak ada satupun manusia yang bisa melawan takdir dan aku percaya itu-*****
Pernahkah kata kebahagiaan terlintas di kepalamu? Lalu, sampai sejauh manakah kau mengerti arti kebahagiaan itu?
Biarlah kali ini tokoh wanita kesayanganku yang akan menjawabnya.
-Flashback on-Wanita itu tersenyum getir menatap wajah lelaki yang telah ditamparnya berulang kali. Sebulir air mata jatuh menghiasi wajahnya yang tertimpa cahaya bulan.Rambut pirangnya berantakan tertiup angin malam. Rasi bintang menari nari di langit gelap. Sepertinya besok akan cerah.
"Apa kau pernah bertanya arti kebahagiaan kepada dirimu Jude?"
"Tidak. Kau tidak pernah tahu Jude. Karena dirimu telah berubah semenjak 3 tahun yang lalu. Aku tidak tahu apa yang merasukimu. Tapi, aku tahu ada yang aneh sejak terakhir kali kau memelukku."
"Baik, biar kujelaskan padamu,"
Ucap Love sambil merapatkan baju hangatnya. Dinginnya malam semakin menusuk dan ia harus menyelesaikan masalah ini.
"Kebahagiaan bagiku adalah saat kau bisa menerima apa yang menimpamu, baik itu hal yang tidak sesuai dengan harapanmu sekalipun. Maka kau akan bahagia, Jude."
"Jadi, biar sekali ini aku memberitahumu, Jude. Aku telah memilih jalanku Jude, aku memilih Jack sebagai lelaki yang akan mendampingi hidupku. Aku telah menerima saat kau memutuskanku, aku sudah berdamai dengan itu semua. Dan sekarang, kau kembali hadir merusak kebahagiaanku. Tidakkah kau sadar jika dirimu bukanlah untukku?"
Ucap wanita cantik dengan lidah setajam pisau itu. Hati Jude bagaikan tertusuk belati tajam. Pertanyaan itu sangat menohok dirinya.
"Ta, tapi Love, ini permintaan Jack,"
Ucap Jude untuk kesekian kali.
"Kau yakin, apakah Jack bahagia dengan keputusannya itu? Kurasa tidak. Ia hanya mengalah padamu, Jude. Dan kau tahu? Kau telah menyakiti hati seseorang hanya demi mendapatkan diriku yang mungkin hatiku juga akan tersakiti jika diriku memilihmu,"
Jude langsung menunduk. Ia tidak berani menatap wajah Love. Malam ini, harga dirinya telah hancur.
"Pikirkan baik - baik perkataanku Jude dan mulailah cari kebahagiaanmu sendiri,"
Ucap Love sambil meninggalkan Jude yang masih mematung.
-Flashback off-
Lelaki itu mengusap layar handponenya dengan gemetar.
Suara diseberang sana langsung membuat niat buruknya hilang seperti embun yang menguap terkena cahaya matahari.
"Jack! Jack, kau bisa mendengarku?! Hei, jawablah!"
Tanya Love yang panik. Sejak tadi firasatnya tidak enak, seperti ada sesuatu yang mengganjalnya. Dan tiba - tiba bayangan Jack muncul di pikirannya.
"Kau sekarang dimana Jack?! JAWAB AKU!"
Bentak Love sekali lagi dengan panik. Sungguh kepanikannya sudah mencapai tingkat sidang skripsi jika ini demi mendapatkan gelar sarjana.

KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
Romance-Ketika kau berjalan dan menemui kerikil yang menghambat jalanmu jangan pernah berpikir untuk menendangnya karena kau tidak akan tahu dimana kerikil itu akan mendarat- Setidaknya itulah kata kata yang tepat untuk menggambarkan cerita ini Cerita yang...