"....tidak bisakah kita teruskan hubungan ini? Tidak bisakah?!.."
"..apakah kau sudah memikirkannya matang - matang?..."
"Aargh!"
Geram lelaki yang sedang duduk bersandarkan tepian ranjang.
Kepalanya pening sejak tadi. Ingatan itu terus berputar - putar memenuhi kepalanya.
Tatapan wanita itu, rambut pirangnya yang terkena sorot cahaya malam. Air mata yang terus menetes membasahi pipinya. Tatapannya yang tidak percaya saat aku mengatakan hendak putus dengannya.
Mengapa aku memutuskannya?! Bodoh! Lelaki bodoh!
Batin Jude sambil merutuki dirinya berulang kali.
-----
Wanita berambut cokelat itu memasuki cafe dengan dinding yang berhiaskan ornamen kayu berbentuk persegi
"Apakah Anda mencari Jude?"
Tanya pelayan cafe yang mengejutkan dirinya.
"Eh, ya, betul. Dimana dia?"
Tanya perempuan yang usianya hampir menginjak 30 tahun itu.
"Mari saya antarkan."
Jawab pelayan cafe sambil memberi jalan kepada wanita itu. Maklum. Hari ini cafe sedang ramai oleh pengunjung, baik tua- muda, lelaki maupun perempuan.
Disana, di meja yang menghadap langsung ke jendela duduklah seorang lelaki yang sedang menatap gelapnya malam. Hari itu hujan turun dengan deras membuat pikiran lelaki itu kembali melayang pada malam itu. Malam saat ia memutuskan Love.
-----
"Jude, kau mau pesan apa?"
Tanya wanita di depannya sambil menatap pelayan yang telah sigap hendak menulis pesanan mereka.
Lelaki yang ditanya itu justru diam menatap langit malam tanpa bintang.
"Jude!"
Panggil perempuan itu untuk kedua kalinya. Namun, Jude tetap diam tanpa sepatah kata pun. Bahkan, ia tidak mengalihkan pandangannya sama sekali.
"JUDE!"
Panggil perempuan itu disertai amarah yang membuat wajahnya merah.
"Oh! Ada apa?"
Jawab Jude dengan tampang polosnya.
"A-ku- ta-nya- kau- mau-"
Ulang perempuan itu dengan memenggal kalimatnya agar Jude dapat mengerti maksudnya.
"Oh, aku pesan wine saja seperti biasa"
Ucap Jude langsung ke pelayan itu. Ia tidak menghiraukan wajah perempuan di hadapannya yang sudah seperti alarm kebakaran. Merah. Padam.
-----
"Jude, bisakah kita bicara serius?"
Tanya wanita itu dengan tampang memelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
Romance-Ketika kau berjalan dan menemui kerikil yang menghambat jalanmu jangan pernah berpikir untuk menendangnya karena kau tidak akan tahu dimana kerikil itu akan mendarat- Setidaknya itulah kata kata yang tepat untuk menggambarkan cerita ini Cerita yang...