Part 7

252 49 36
                                    

"Ravi?!" Hong Bin memandang pemuda di hadpannya dengan pandangan kaget. Sama seperti Ravi yang juga melakukan hal yang sama.

"Apa yang kau-" Mereka berdua menanyakan hal yang sama secara bersamaan dan berhenti di saat yang sama pula.

Ravi menghela nafas. "Aku mencarimu, paboya," ucapnya.

Hong Bin juga menghela nafas. Akhirnya ia mengajak Ravi ke tempat persembunyiaannya dengan Sang Hyuk. Kali ini, ia tidak bisa membiarkan Ravi berkeliaran sendirian di bangunan ini, meskipun sahabatnya itu laki-laki. Berbeda dengan Da Eun, Ravi adalah sahabatnya dan ia tidak mau hal-hal yang buruk --seperti bertemu dengan Key Master-- terjadi padanya.

"Oh, Bin-hyung." Sang Hyuk rupanya sudah ada di ruangan itu dan melambaikan tangannya. Ia langsung membeku begitu Ravi tampak di belakang Hong Bin.

"Won Shik-hyung?"

"Hyuk?"

Hong Bin memandang ke arah Ravi dan Sang Hyuk yang saling tunjuk-menunjuk lalu berpelukan erat. "Kalian berdua saling kenal?" tanyanya.

"Hm, dia sepupuku," jawab Ravi sambil mengacak rambut Sang Hyuk dan dihadiahi tatapan tajam dari pemuda itu.

Mereka bertiga pun saling bertukar cerita, meskipun sebenarnya Hong Bin lebih banyak mendengarkan. Sang Hyuk menceritakan kepada Hong Bin tentang masa kecil Ravi, termasuk semua aibnya. Membuat Ravi menggeram kepadanya dan menghadiahi adik sepupunya itu lemparan sepatu. Bukannya marah, Sang Hyuk malah tertawa semakin kencang. Membuat Hong Bin menertawakan tingkah mereka berdua.

Dari perbincangan mereka, Hong Bin bisa menarik kesimpulan kalau keluarga Ravi bisa dibilang adalah keluarga paranormal. Lalu, Sang Hyuk, yang tidak memiliki hubungan darah dengan mereka, adalah pemuda yang sangat menyenangkan dan jahil. Menyenangkan melihatnya menjahili Ravi, bahkan di tempat yang menyeramkan seperti ini.

Jangan percaya pada siapapun.

Namun, Hong Bin langsung teringat dengan ucapan Da Eun. Ia tidak bisa percaya begitu saja dengan Sang Hyuk, meskipun ia adalah sepupu Ravi.

"Hyung." Sang Hyuk menyikut lengan Hong Bin, menyadarkannya dari lamunannya.

"Eoh." Secara otomatis, Hong Bin menoleh dan mendapati Ravi yang sudah berbaring di pojok ruangan. Dari suaranya, ia bisa menebak kalau Ravi sudah terlelap beberapa saat yang lalu.

"Hyung, aku juga akan tidur. Sebaiknya hyung juga," ucap Sang Hyuk yang dibalas oleh anggukan Hong Bin. Ia pun menghampiri Ravi dan tidur di dekat kakak sepupunya itu. Dalam sekejap, ia juga sudah tertidur.

Hong Bin menatap sekeliling dan memutuskan untuk tidur agak jauh dari Sang Hyuk dan Ravi. Ia benar-benar lelah dan ia berharap suara yang dihasilkan oleh mereka berdua tak mengganggu tidurnya.

*

Hong Bin terbangun karena kepalanya terasa pusing. Ia menoleh ke segala arah dan mendapati kalau hanya ada Ravi yang masih mendengkur dalam tidurnya.

Di mana Sang Hyuk?

Ia bangkit dari duduknya dan mencari-cari keberadaan pemuda itu. Namun, hasilnya nihil. Sang Hyuk tak ada di ruangan tersebut.

Apa dia pergi ke suatu tempat?

Hong Bin pun akhirnya memutuskan untuk mencari Sang Hyuk dan meninggalkan Ravi yang masih terlelap. Ia takut terjadi sesuatu pada sepupu sahabatnya itu. Ia memutuskan untuk mencarinya di dapur, mungkin saja Sang Hyuk lapar dan sedang memasak ramyun.

"Ya!" seru Hong Bin spontan begitu pintu dapur terbuka.

Hening.

Dia tidak ada di sini?

Mirror [VIXX - FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang